The Lost Files: The Fallen Legacies
Penulis: Pittacus LorePenerbit: HarperCollins
Tebal: 144 halaman
Seri: The Lorien Legacies #0.5 / The Lost Files #3
Genre: fiksi ilmiah - supernatural
Stew Score: Yummy!
Target Pembaca: 13 tahun ke atas!
Siapa bilang menjadi seorang Mogadorian itu mudah? Kecuali kalau kalian sudah biasa makan makanan menjijikkan, tidak terang-terangan bersukaria atau berpesta, membungkam mulut alias tidak banyak tanya alias hanya menuruti perintah seperti robot, maka hal itu bisa dibilang mudah.
Mogadorian yang mati dalam tugas, jarang dihargai. Mereka seringnya dianggap sampah, secara tidak bisa mempertahankan diri atau bertahan hidup. Mogadorian sudah biasa menahan kesedihannya atau emosinya demi tujuan utama mereka. Atau dalam tahap tertentu mereka telah menjadi makhluk berdarah dingin yang haus akan darah.
Tentu saja di antara mereka ada anomali. Anomali yang tak mau menumpahkan darah, apalagi yang mesti dibunuh adalah anak-anak remaja yang sendirian, atau dibantu Cepannya. Sesuatu yang tidak adil, menurut si anomali. Bagaimana si remaja itu, sekuat apa pun dia, bisa bertahan menghadapi puluhan hingga ratusan penyerang?
Anomali itu bernama Adamus--panggilannya Adam. Dan kebetulan sekali dia putra sulung dari jenderal tertinggi Mogadorian.
Adam, pada awalnya, tentu saja pikirannya sama dengan mogadorian lainnya. Tapi setelah melihat langsung bagaimana number One dibunuh dengan cara keroyokan, dia merasa... Ada yang salah.
Tapi karena aturan yang mengekang seorang mogadorian mempertanyakan tujuan utama Mogadorian, maka dia tidak mengutarakannya.
Demi mencapai tujuan utama, banyak cara dilakukan untuk mencoba mencari tahu ke-9 Garde. Salah satu caranya adalah dengan mengakses otak One dengan alat khusus. Dan yang harus jadi kelinci percobaan untuk mengetes alat khusus itu adalah Adam.
Adam masuk ke dalam memori One. Saat awal-awal dia mencoba mengumpulkan informasi sebanyak mungkin untuk nanti dilaporkan pada ayahnya, sang jenderal.
Tapi setelah menyaksikan banyak hal, dari perjalanannya mengarungi pikiran One, alasan kenapa mogadorian tidak boleh bergaul dengan manusia--tidak seperti Lorien, perspektif Adam berubah. Dia tahu di mana letak kesalahan tujuan utama bangsa Mogadorian. Dia malu menjadi mogadorian.
Dia ingin membantu para Lorien, Garde dan Cepannya. Tapi apa daya... Meski dia anak jenderal, dia bisa dibilang lemah. Dia juga sendirian. Dia juga belum siap mengorbannya nyawanya sendiri.
Dan seperti yang kita tahu, One, Two, Three... Semuanya mati.
Lalu, bagaimana kelanjutan kisah Adam? Apakah bangsanya tahu dia telah berkhianat? Jawaban itu bisa ditemukan di ebook The Lost Files selanjutnya yang berjudul: The Search for Sam.
Ebook ini juga memuaskan rasa penasaran akan, apakah ada garde dan cepan yang lintas gender? Soalnya selama ini dari Four, Six, Marina aka Seven, dan Nine, cepan mereka gendernya sama. Ella atau number Ten pengecualian. Sebab kehadiran Ella tidak direncanakan sebelumnya. Dan ternyata, ya, salah satu dari tiga garde yang tewas itu punya garde yang lintas gender. Yang jelas bukan number Three--hal ini sih udah ada infonya di bab prolog I Am Number Four.
Harusnya sih aku batja ini duluan sebelum batja Search for Sam. Sebab kedua ebook ini bersambung. Tapi... Meski aku batja nggak urut, aku nggak merasa ketinggalan sih. Secara penulisnya tampaknya khawatir bikin pembatjanya ketinggalan meski hanya satu info saja.
Dibanding Search for Sam, aku lebih suka Fallen Legacies ini. Aku bisa merasakan dilema Adam lebih kuat di sini. Mungkin karena di Fallen Legacies ini dia masih proses mencari jati diri, makanya dilemanya di Search for Sam udah kurang berasa.
Aku jadi bertanya-tanya, mungkinkah sosok Adam ini bakal muncul di The Power of Six? Dia sosok yang oke dan mudah banget disukai.
P.S.
[1] Kalian pecinta keadilan, atau mungkin menderita OCD, mungkin kalian akan bertanya-tanya, kenapa number One, Two, Three tidak dijadikan per satu novella, kayak Six dan Nine? Aku akan coba bantu jawab. Sebab kisah mereka mungkin akan terasa membosankan.
Kisah One hampir sama kayak Four. Cuman One tidak punya banyak teman kayak Four. Dan saat itu, kebanyakan garde lain masih di bawah 12 tahun.
Sementara untuk Two dan Three punya kisah yang hampir sama. Dibanding cepan garde lainnya, cepan-cepan Two dan Three nyaris mirip kayak Sandor, cepan Nine. Tapi ada perbedaan besar antara mereka berdua, satu sembunyi di keramaian, lainnya sembunyi di tempat yang jarang dilalui manusia.
[2] Kayaknya aku nggak bisa nahan diri nggak nyeritain semuanya. Mohon maklum ya, habis ini salah satu serial favoritku, heheh.
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
0 comments:
Posting Komentar