KUKIS PEDAS: Kumpulan Kisah Pendek Fantasi

Selama sekitar dua tahun terakhir ini, bisa dibilang aku kurang produktif dalam menulis novel. Malah jauh lebih produktif menulis review buku dan curhat colongan daftar harapan.

Bukan hal yang salah memang. Tapi juga bukan hal yang benar. Sebab, beberapa orang sudah menanyakan kapan lanjutan Peri Cinderella, yang aku kasih judul, Taman Cahaya (berasa kayak buku rohani nggak sih?), terbit?

Dan aku merasa bersalah karena hingga kini masih stuck di bab 5 karena ide untuk buku terakhir masih perlu penelitian lagi.

Namun bukan berarti aku berhenti nulis sama sekali. Selama dua tahun terakhir ini aku cukup sering menulis cerita pendek, juga cerita seri yang terinspirasi dari kehidupan pribadi (yang bisa dibaca di sini). Kebanyakan karena ada iming-imingnya aka ada hadiahnya, sehingga membuatku bersemangat dan merasa tertantang. Beberapa bergenre realistic fiction. Ada satu yang horror, yang kemudian aku kirimkan ke majalah. Ada pula yang absurd, yang kemudian menjadi salah satu pilar untuk naskah baru. Lebih banyak yang fantasi.

Aku mengumpulkan yang fantasi. Menyatukannya dalam satu buku digital yang kuberi judul KUKIS PEDAS: Kumpulan Kisah Pendek Fantasi.


Pada awalnya, judulnya hanya "KUKIS: Kumpulan Kisah Fantasi" saja. Tapi beberapa hari sebelum tanggal rilisnya (rencana awal mau dirilis pada 11.11.13, tapi lalu mundur dua hari jadi 13.11.13) aku menemukan kata pedas dan aku merasa cocok dengan kata itu. Dan jadilah KUKIS PEDAS: Kumpulan Kisah Pendek Fantasi.

Covernya aku buat sendiri dengan menumpuk kukis rasa kelapa muda (yang aku lupa apa merknya) di atas tatakan cangkir, lalu meminta bantuan ibuku untuk mengangkat latar belakangnya agar aku bisa memotretnya.

Untuk tulisan judul dan sub judul, aku memanfaatkan font cantik cooltext.com yang bebas digunakan tanpa perlu mencemaskan soal copyright.

Aku kemudian menggabungkan keduanya dengan photosop. Dengan memanfaatkan komputer di labkom. Sejauh ini tak ada kesulitan, hingga... Mesti memilih frame di pho.to, situs edit foto online favoritku.

Ada frame yang aku suka banget, dan ketika aku gabung, hasilnya bagus banget. Tapi... Tulisan judulnya terpotong. Jadi aku memilih yang terbagus kedua.


Apakah kalian menyukai? Memang tidak menyerupai warna perkamen. Tapi nyaris. Tapi aku merasa warna itu cukup mewakili fantasi...

Oke, aku sejujurnya belum puas, hahah.

Jadi ya, aku mengedit lagi covernya dengan photosop dan menguploadnya lagi ke pho.to untuk ditransformasikan menjadi lebih baik. Berikut beberapa yang menurutku bagus:

mana menurut kalian yang paling cocok untuk dijadikan covernya?

Sambil mengedit cover untuk pertama kalinya, aku juga menyiapkan gambar untuk menemani judul tiap cerpen. Sejak dulu aku tergila-gila pada tata letak. Jadi, ya, pengaturan tata letak ini sama sekali tidak membutuhkan waktu lama seperti pembuatan cover.

Saat diupload ke Goodreads pada 13.11.13, sejujurnya aku masih merasa kurang puas. Belum ada daftar isi, belum ada ucapan terima kasih, belum ada... Tentang penulis. Dan aku menemukan satu typo di cerpen terakhir.

Pernah ada yang menanyakan, "Kenapa KUKIS PEDAS tidak diterbitkan di situs self-publishing, Jun?"

Ada tiga alasan yang mendasarinya: a) Karena semua cerpen di sini sudah pernah dipublikasikan sebelumnya (meski di versi buku digital ini, ada banyak sekali perubahan dan penambahan yang membuatnya beda dengan yang sudah terbit di blog atau di grup KasFan atau PNFI). b) Karena aku ingin membagikan buku gratis. Aku sering berburu buku gratis. Aku juga lumayan sering mendapatkan buku gratis. Aku tahu bagaimana rasanya, betapa bahagianya, ketika mendapatkan buku gratis tersebut. Jadi, aku ingin berbagi rasa bahagia itu. Yah, walau itu cuman buku digital. c) Karena aku ingin mengenalkan diriku. Bahwa inilah karyaku. Inilah gaya berceritaku.

Nah, akhirnya sampai juga di pengujung coretan. Bagi teman-teman yang penasaran seperti apa KUKIS PEDAS: Kumpulan Kisah Pendek Fantasi, apakah "rasa"-nya gahar dan mampu memenuhi ekspektasi kalian, atau hambar dan sama sekali tak terasa pedasnya, teman-teman bisa langsung membacanya secara online atau kalau mau membacanya offline bisa mendownloadnya di Goodreads atau Google Drive atau bisa langsung dibaca online di Wattpad.

Akhir kata, terima kasih telah menyempatkan membaca coretan yang lumayan panjang ini. Jangan lupa untuk membaca Kukis Pedas, me-ratenya, lalu mereviewnya ya :D

Update: 28 Februari 2022

Halo, genk. Meski sudah bertahun-tahun kumcer ini ada di luaran sana dengan cover ala kadarnya, jujur aku tidak puas dengan covernya, heheh. Namun, kini setelah kemampuan desainku cukup berkembang (walau hanya sedikit), dan atas berkembangnya teknologi (Canva, my man, you really save me, bro!) berikut cover baru untuk Kukis Pedas:



Bagaimana menurut kalian? Boleh sekali kalau ingin meninggalkan jejak di kolom komentar ;)

3 comments:

  1. Aku suka gambar cover terakhir Jun >.<
    Sayangnya belum sempat baca nih ._. Sudah menamatkan 1Q84 tapi ipad ku mendadak sakit u.u jadi di bawa ke dokter mtahari dulu u.u

    BalasHapus
  2. Sama kayak kak Nan :D
    Aku juga suka cover terakhir >.<
    Dan sama juga belum sempat baca ._. Tapi gak sama alasannya. Moga ipad-nya lekas sembuh :) Aku, aku, lagi nyelesein buku buat lomba review. Sayang kalau gak ikutan karena udah terlanjur beli bukunya :p
    Deeper aku tunda dulu ._.

    BalasHapus
  3. >> Ananta
    Semoga ipadnya segera sembuh ^^

    >> Ryana as Roro
    Akhirnya ditunda! :)))

    Btw, bila ada satu lagi yang komen dan suka dengan cover yang terakhir, cover itu akan aku pakai di edisi revisi :D

    BalasHapus

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!