Judulnya saja, Jangan main-main (dengan kelaminmu) sudah menimbulkan rasa penasaran, apakah isinya juga?
Buku karya Djenar Maesa Ayu yang judulnya bikin bertanya-tanya ini adalah buku kumpulan cerpen. Dan Jangan main-main (dengan kelaminmu) adalah judul salah satu cerpennya. Cerpen yang menurutku membingungkan bila dibaca hanya sekali.
Buku ini terdiri dari 11 Cerpen. Yang
kesemuanya bercerita mengenai realita yang (mungkin) terjadi di sekitar
kita. Berikut adalah kesanku pada semua cerpen yang ada di dalamnya;
“Mandi Sabun Mandi”
cerita yang cukup unik karena terdapat percakapan antara cermin dan meja. Dan bagi istri/suami yang hobi selingkuh, teknik kalian untuk tidak ketahuan terbongkar disini, hehe
“Jangan main-main (dengan kelaminmu)
Kenapa diawal aku bilang membingungkan? Karena cerita ini diulang-ulang, dengan sedikit perubahan di sudut pandangnya. Ya, cerpen yang singkat ini menggunakan tiga sudut pandang sekaligus; Suami, istri, dan wanita simpanan.
Kenapa diawal aku bilang membingungkan? Karena cerita ini diulang-ulang, dengan sedikit perubahan di sudut pandangnya. Ya, cerpen yang singkat ini menggunakan tiga sudut pandang sekaligus; Suami, istri, dan wanita simpanan.
“Moral”
Cerpen ini seperti menyindir beberapa orang masa kini. Yang rela menghamburkan uang untuk membeli sesuatu yang mahal, tapi TAK MAU bayar parkir yang berkisar antara 1000-2000. Akhir ceritanya sungguh tak terduga (atau lebih tepatnya agak sulit aku pahami)
Cerpen ini seperti menyindir beberapa orang masa kini. Yang rela menghamburkan uang untuk membeli sesuatu yang mahal, tapi TAK MAU bayar parkir yang berkisar antara 1000-2000. Akhir ceritanya sungguh tak terduga (atau lebih tepatnya agak sulit aku pahami)
“Menyusu Ayah”
Cerpen paling mengejutkan yang pernah aku baca!! Bagaimana seorang Nayla bisa menyusu ayah? Teman-teman harus membacanya sendiri.
Cerpen paling mengejutkan yang pernah aku baca!! Bagaimana seorang Nayla bisa menyusu ayah? Teman-teman harus membacanya sendiri.
“Saya adalah seorang alkoholik”
Saat membacanya awal, kita akan dibikin bingung. Kenapa ceritanya…. Ternyata kisah ini dibikin mundur.
Saat membacanya awal, kita akan dibikin bingung. Kenapa ceritanya…. Ternyata kisah ini dibikin mundur.
“Cermin”
Ini adalah cerpen yang sulit aku pahami–meski telah membacanya beberapa kali.
Ini adalah cerpen yang sulit aku pahami–meski telah membacanya beberapa kali.
“Saya di mata sebagian orang”
Ini salah satu cerita favoriteku di buku ini. Bagus dan bagian perulangannya tidak membingungkan seperti di Jangan main-main (dengan kelaminku). Mungkin karena hanya menawarkan satu sudut pandang.
Ini salah satu cerita favoriteku di buku ini. Bagus dan bagian perulangannya tidak membingungkan seperti di Jangan main-main (dengan kelaminku). Mungkin karena hanya menawarkan satu sudut pandang.
“Staccato”
Tidak mengerti. Dan jujur saat membacanya aku merasa… Bosan.
Tidak mengerti. Dan jujur saat membacanya aku merasa… Bosan.
“TING!”
Hanya dua kata, “Tak terduga!”
Hanya dua kata, “Tak terduga!”
“Payudara Nai-Nai”
Tahukah teman-teman arti kata Nai-nai? Yap, artinya payudara. Merupakan cerita paling “ringan” di buku Jangan main-main (dengan kelaminmu). Berkisah mengenai seseorang yang sering menggunakan bakatnya tanpa mengetahui bakatnya tersebut.
Tahukah teman-teman arti kata Nai-nai? Yap, artinya payudara. Merupakan cerita paling “ringan” di buku Jangan main-main (dengan kelaminmu). Berkisah mengenai seseorang yang sering menggunakan bakatnya tanpa mengetahui bakatnya tersebut.
“Penthouse 2601″
Ini cerpen paling favoriteku di buku ini. Mem-personifikasikan sebuah kamar (penthouse). Pokoknya keren banget deh!! Nggak heran cerpen ini ditaruh di paling akhir.
Ini cerpen paling favoriteku di buku ini. Mem-personifikasikan sebuah kamar (penthouse). Pokoknya keren banget deh!! Nggak heran cerpen ini ditaruh di paling akhir.
Yang jelas, buku Jangan main-main (dengan
kelaminmu) adalah buku yang lumayan bagus. Tapi jangan kaget saat
menemui jenis gaya penulisan yang baru. Dan jangan kaget juga dengan
bahasa “ilmiah” yang digunakan oleh penulisnya, hahah.
Judul Buku: Jangan main-main (dengan kelaminmu)
Penulis : Djenar Maesa Ayu
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 200 halaman
My rating: 3 of 5 bowls
0 comments:
Posting Komentar