Vampire Mountain
Penulis: Darren Shan
Penerbit:Collin
Tahun terbit: 2002
Tebal: 75 halaman
Seri: The Saga of Darren Shan / Cirque du Freak #4
Genre: Fantasi - Supernatural - Adventure
Stew score: Almost - Sweet!
Target: Teen (13 tahun ke atas!)
Sececap Vampire Mountain
Namanya Darren Shan. Dulu ia hidup sebagai manusia. Hingga ia berurusan dengan Mr. Crepsley yang kemudian mengubahnya menjadi bocah setengah-vampir—atau setengah-manusia, tergantung perspektif kalian.
Hidupnya mulai berubah sejak saat itu.
Ia menjadi asisten Mr. Crepsley dan tinggal dan bekerja sebagai bagian sirkus keliling yang menamai diri dengan Cirque du Freak.
Suatu malam, Mr. Crepsley menyuruh Darren berkemas. Ia hendak mengajak asistannya ke Gunung Vampir. Untuk mengenalkannya pada Dewan Vampir atau The Council of Vampire Generals.
Tentu saja perintah itu mengejutkan Darren. Bahkan Mr. Crepsley sendiri juga terkejut dengan perkataan yang diucapkan tiba-tiba.
Kata Darren, "Kenapa mereka harus pergi ke Gunung Vampire? Dan kenapa sekarang?"
Jawaban Mr. Crepsley sederhana saja: karena pertemuan dewan hanya terjadi sekali dalam 12 tahun. Dan bila tak mau menunggu lebih lama lagi, maka sekarang adalah waktu yang tepat.
Darren tahu sedikit mengenai Dewan Vampir. Dewan Vampir terdiri dari beberapa vampir general. Vampir general ini adalah yang membuat peraturan bagi kaum vampir. Mereka jugalah yang mengeliminasi vampir-vampir jahat.
Yang bikin penasaran Darren, kenapa ia dipersembahkan pada Dewan? Ia tidak terlalu menarik. Darah vampir beracun bagi vampir lain. Lantas kenapa ia "dikadokan" pada Dewan Vampir?
Citarasa Vampire Mountain
Hahah, oke, lupakan kalimat terakhir sececap di atas :))
Jujur, Vampire Mountain adalah buku dari serial Cirque du Freak yang paling bikin aku bosan. Keseruannya, ketegangannya, kehororannya, berkurang. Tidak sampai drastis, tapi, yah, aku merasa ada yang hilang saja. Tapi meski begitu, mungkin buku ini adalah yang terpenting dibanding ketiga prekuelnya.
Kenapa? Karena untuk pertama kalinya, penjelasan akan dunia vampirnya jauh lebih banyak dibanding buku-buku sebelumnya. Dan mulai memberi detail-detail kecil bagaimana kisah ini akan berlanjut dan, ditambah dengan cerita temen yang sudah baca hingga buku terakhir, tebakan bagaimana kisah ini akan diakhiri.
Bagi yang sudah baca ketiga buku awal Darren, pasti sudah familiar dengan Orang Kecil-nya Mr. Desmont Tiny, kan? Nah, bila di tiga buku prekuel peran Orang Kecil itu hanya sedikit, maka di sini perannya cukup banyak. Bahkan dia melakukan sesuatu yang sederhana yang bikin semua tokoh yang terlibat dengannya terkesima. Dan untuk pertama kalinya dijelaskan darimana mereka (dia dan temannya) terbentuk atau berasal yang memberi petunjuk kenapa pemiliknya begitu ditakuti.
Secara keseluruhan, Vampire Mountain ini seperti awalan dari konflik besar yang akan datang. Rancang bangun dunianya lumayan. Dan yang dibicarakan di buku cukup tebal ini adalah hal itu. Dari sistem pemerintahannya, sistem sensus penduduk mati-tapi-masih-bisa-jalan (?), peraturan yang mereka buat, hingga cara hidup mereka selama berabad-abad. Pembagian jenis vampirnya (aku agak-agak lupa sebenarnya aku membaca part ini di Tunnels of Blood atau Vampire Mountain ini, tapi yang pasti pembagian itu) mengingatkanku pada pembagian jenis peri di novel yang aku buat beberapa tahun yang lalu, yang sempat aku publikasikan secara self-publishing: Cinderella's Fairy. Saat menemukannya tentu saja aku kaget, dan cemas, takut dituduh plagiat. Padahal berani sumpah, ini pertama kalinya aku membaca Vampire Mountain (dan Tunnels of Blood). Bahkan saat aku kelar nulis Cinderella's Fairy aku belum mulai baca The Saga of Darren Shan!
Bagi yang menunggu-nunggu aksi, hal yang identik dengan serial ini, tenang ada aksinya kok. Tidak banyak tapi lumayanlah.
Oh ya, selama ini aku mendapati novel Darren Shan saga ini memiliki halaman yang sedikit, dan meski tipis gitu si penulis yang namanya sengaja disamakan dengan nama sang tokoh utama, sering mengulangi beberapa hal penting yang terjadi di buku-buku sebelumnya—layaknya penulis baik lainnya. Yang bikin aku penasaran, daripada terjadi pengulangan banyak, yang coba aku tiru dalam menulis "sececap" di atas, kenapa tidak dibikin dalam tiga-empat buku disatukan dalam satu buku saja?
Dan endingnya. Endingnya, bagiku, malah bikin jengkel. Pada saat aku mulai fokus sekali pada kisahnya, eh, tulisan "To be Continued..." muncul di bawah paragraf terakhir. Ya sudah, sebal deh.
Atau tidak. Setidaknya sebal tapi tanpa kata sangat. Tapi cukup mengurangi keiinginanku baca sekuelnya, walau aku telah memilikinya.
Well, walau begitu Vampire Mountain bacaan yang cukup fun, nyaris oke. Ketipisannya juga cocok untuk bacaan dalam perjalanan pulang dari sekolah atau kantor.
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
0 comments:
Posting Komentar