James and The Giant Peach by Roald Dahl

James and The Giant Peach

Penulis: Roald Dahl
Penerbit: Puffin Books
Tebal: 160 halaman
Genre: Fantasi - Adventure
Stew score: Sweet!
Target: Children (7 tahun ke atas!)

Sececap James and the Giant Peach

Pada awalnya, James anak yang bahagia. Tapi semua berubah... Jelas bukan disebabkan oleh Negara Api... Saat kedua orangtuanya meninggal dimakan badak.


Yap, dimakan badak. Kalian memang tidak salah baca.

James yang masih kecil kemudian diasuh oleh kedua bibinya yang tinggal di atas bukit. Sayangnya, kedua bibinya itu bukanlah orang yang baik. Mereka memperlakukan James secara buruk.

Kehidupannya berubah saat seorang lelaki kecil tua datang memberinya tas yang katanya berisi benda kecil berwarna hijau yang ajaib, yang akan mengeluarkannya dari kehidupannya yang kelam. Namun, saking senangnya dia tak sengaja menumpahkan isi kantong itu di sekitar pohon peach tua, dan dalam sekejab tanah menelannya.

James tentu saja langsung muram. Tapi tak bertahan lama, sebab setelahnya, pohon peach yang telah lama tak berbuah secara ajaib telah berbuah. Cuman satu biji tapi... Ukurannya sebesar rumah!

Bukan hanya peach yang berubah raksasa. Seekor kaki seribu, jangkrik, laba-laba, kepik (ladybug), cacing tanah, kunang-kunang, dan ulat sutra juga telah berubah menjadi berukuran raksasa (meski tak sebesar buah peach).

Suatu malam, James menemukan ada lubang di buah peach. Penasaran, dia pun masuk dan menemukan hewan-hewan yang kini besar itu di dalamnya. Dan sejak itu, petualangan besar mereka pun dimulai.

Citarasa James and the Giant Peach

Sejauh membaca buku-buku karangan Roald Dahl, James and the Giant Peach adalah buku karangan beliau yang agak terlalu serius (baca: minim humor dan hampir semua adegannya bikin deg-degan).

Pada awal membaca, aku sempat mengira James and the Giant Peach ini retelling dari dongeng Jack and the Beanstalk, gegara judul dan munculnya orang asing yang ngasih semacam biji ajaib. Lagian aneh saja pikiran itu, mana mungkin buah peach mau dipanjat? :))

Bukan Roald Dahl kalau tidak memasukkan "sesuatu" pada karyanya. Berhubung kebanyakan tokohnya datang dari dunia hewan, maka banyak fakta mengenai mereka. Aku beneran baru tahu lho kalau cacing itu buta. Jumlah tepatnya kaki seribu itu ternyata... Jelas tidak tepat seribu—di adegan ini aku suka banget sama kata-kata si cacing tanah. Dan bukan Roald Dahl kalau tidak memasukkan sesuatu yang... Err, unik. Dua contoh saja: masa ekor kunang-kunang itu yang bercahaya kayak bola lampu, bisa pecah segala! Terus, tahukah kamu kenapa jangkrik bisa bermain musik? Karena mereka... Kalian mesti mencari tahunya sendiri! X))

Dibanding buku-buku Roald Dahl lain yang sudah aku baca, buku ini lebih seru. Banyak sekali "serangan" yang mengisi petualangan satu bocah manusia dan ketujuh sahabat hewannya. Meski aku agak bertanya-tanya, kenapa James bisa jadi sepintar itu—mungkin hal ini dikarenakan kurangnya latar belakang James yang diceritakan, yang paling diinget tentu saja kecelakaan orangtuanya XD (sebenarnya agak nggak sopan mentertawakan hal ini, tapi gimana ya? Mereka dimakan badak. Coba kalau buaya atau ular, reaksiku pasti beda. Tapi bukan berarti hal itu tak terjadi di dunia nyata. Everything possible right?)

Humor yang paling aku ingat mengenai kaki cacing tanah. Sampai kejang-kejang aku dibuatnya! X))

Setelah mengikuti 3/4 petualangan James, tentunya aku penasaran bagaimana penulis akan mengakhiri James and the Giant Peach. Apakah buah yang menjadi kendaraan mereka itu akan menciut? Apakah apa-apa yang tersentuh benda-benda kecil berwarna hijau (little green things) akan kembali ke bentuk semula? Ataukah mereka akan... Mengalami kemalangan secara adegan sebelum ending cukup menegangkan? Tapi ternyata endingnya... Kecuali bagian James, merupakan tempat berkumpulnya lawakan! X))

Paling epic itu endingnya si kepik. Masa dia... Err... Pokoknya dia melakukan sesuatu yang unik. Bikin penasaran apa yang bakal terjadi di masa depan. Agak absurd, tapi masuk akal (betapa hebatnya Roald Dahl!)

Masih dibandingkan dengan buku Roald Dahl, James and the Giant Peach merupakan buku karangan beliau yang sejauh ini sangat minim umpatannya. Jadi, menurutku, bila kedua buku Charlie Bucket dan Matilda perlu didampingi orangtua, maka James and the Giant Peach ini aman dibaca anak-anak tanpa didampingi.

Overall, James and the Giant Peach karya yang lumayan. Bisa digunakan sebagai sarana (terbatas) belajar anak-anak secara fun mengenai beberapa hewan. Cuman satu yang buat aku penasaran, kenapa ulat sutra tidak dibuat "bicara" sendiri oleh Om Roald? Mungkinkah karena dia masih ulat? Atau dia tak seperti yang lain, tak bisa ngomong bahasa manusia?

Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
| |

0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!