Chicken With Plums by Marjane Satrapi

Sececap Chicken with Plums

Nasser Ali Khan, paman buyut Marjane Satrapi, yang mendedikasikan hidupnya pada musik dan cintanya, yang juga merupakan musisi tar terbaik di Iran, kehilangan semangat hidupnya dan memutuskan untuk mati saja. Dia mengurung diri di kamar. Menolak makan. Menolak ajakan untuk menonton sesuatu yang 'matang'.

Sambil menunggu malaikat maut mendatanginya, berbagai pikiran dan kilasan masa lalu datang menghampirinya. Hal itu tidak mengubah apapun, tidak mengubah keputusannya. Tapi hal itu akan memberi gambaran yang jelas pada kita, mengapa dia memutuskan untuk mengakhiri hidupnya.

Citarasa Chicken with Plums

Saat menemukan buku ini, dalam kondisi yang memprihatinkan sebenarnya: covernya lepas!, di Pesta Buku Nganjuk dengan harga 5000 saja, tanpa pikir panjang aku langsung memasukkan buku ini ke dalam tas belanjaan (tas hitam berlogo Gramedia yang disediakan bagi pembeli). Aku sempat mentjoba mentjari kembaran Chicken with Plums ini yang kondisinya bagusan dikit ... Tapi meski aku mengubek-ubek, mengobrak-abrik seluruh tempat, aku tidak menemukannya.

Mengingat buku ini super langka, tanpa memperhatikan kondisinya yang ... Begitu tapi masih bisa dibatja, aku pun tak ambil pusing dan membawanya ke kasir.

Dan buku ini, novel grafis ini, komik ini ... Keren pakai dewa!

Cerita diawali dengan Nasser Ali yang hendak membeli tar baru, tar lamanya dirusak oleh istrinya yang jengkel oleh tingkah polahnya. Di tengah perjalanan, dia sempat bertemu seseorang yang dirasa dikenalinya. Tapi tampaknya dia salah mengenali.

Tar baru pun diperoleh. Pada awalnya dia mendapatkan musik yang indah, tapi lama kelamaan tar itu mengecewakannya. Dia pun mencari tar lain, yang katanya tar terbaik di dunia, dan dia pun mendapatkannya. Tapi ternyata ... Hasilnya sama saja: awalnya indah, tapi selang beberapa lama digunakan tar itu tak bisa menghasilkan musik yang indah seperti tar lamanya yang rusak.

Tapi kenapa bisa begitu? Bukankah semua alat musik diciptakan dengan standar yang sama? Lantas kenapa Nasser Ali tak dapat memainkan tar tar baru sebaik tar lamanya? Mungkinkah karena Nasser Ali belum terbiasa menggunakannya?

Seandainya masalahnya memang karena sekedar tar saja.

Ini bukan cover versi Gramedia, aku memajang cover ini karena aku suka, hahah xD
Membatja Chicken with Plums ini ... Gimana ya? Ikut merasakan kesedihan dan kegetirannya, tapi sekaligus juga merasa iba. Memahami, tapi juga merasakan ketidaksetujuan pada tindakan Nasser Ali (bukan tindakan bunuh dirinya, tapi tindakannya yang lain). Campur aduk-lah pokoknya.

Yang mengejutkanku, Chicken with Plums dilengkapi humor yang bikin ngakak. Yang paling bikin ngakak itu malaikat mautnya. Gambar ekspresinya juara! Terutama ekspresinya di halaman 83. Super super super super bikin ngakak! *tuh, kan, aku teringat lagi dan ngakak xD*

Kenapa heran begitu? Iya, kalian tidak salah batja. Di sini ada malaikat mautnya. Dia datang karena tak tahan dengan ratapan Nasser Ali yang berhari-hari memanggilnya .... Bentar-bentar tak ngakak dulu XDD aduh, tiap inget si malaikat maut di Chicken with Plums ini, aku selalu teringat kisah yang diceritakannya dan ekspresinya yang super! XD

Pokoknya gitu deh. Aku tak mau menceritakan lebih landjoet karena saat aku bilang di sini turut hadir malaikat maut ... Itu termasuk sudah sop iler xP

Secara keseluruhan, aku akan mengulanginya lagi, Chicken with Plums adalah novel grafis yang keren pakai dewa! Buku ini termasuk mengusung tema yang komplit: cinta, kehidupan, sosial, kehidupan, kematian, keluarga. Padahal, sama seperti novel grafis pada umumnya, jumlah halamannya itu super sedikit, gimana mungkin dengan karya super singkat ini Marjane Satrapi bisa mengusung semua tema itu? Ternyata tebalnya halaman bukanlah masalah besar dalam mengusung banyak tema :3

Yang membuatku terkesima saat membatja Chicken with Plums adalah novel grafis ini dilengkapi dengan humor! Membuatku, yang merupakan comedy lover, semakin memfavoritkannya. Dan meski aku tak terkejut dengan akhir dari Nasser Ali, aku masih dikejutkan dengan sesuatu yang lain yang tergambar di halaman 83 (halaman yang sama dengan halaman ekspresi terlutju sang malaikat maut).

Sayang buku ini sudah sangat langka. Mari berharap buku ini dicetak ulang. Bersamaan dengan novel grafis Marjane Satrapi lain yang juga sama langkanya: Persepolis series dan Embroideries.

Chicken With Plums

Ayam Dengan Plum
Karya: Marjane Satrapi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2008
Tebal: 88 halaman
Genre: Fiksi sejarah - Biografi (nonfiksi) - Komedi - Interpersonal Fiction - Romance - Supernatural
Stew score: Delicious (5 dari 5 bintang!)
Target: Adult (17 tahun ke atas!)

Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
| | nonfiction reading challenge 2015

0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!