Erec Rex: The Search for the Truth by Kaza Kingsley

Kalimat pertama The Search for the Truth
It must have been a dream.

Sececap The Search for the Truth

Meski Baskania berupaya membuat Erec Rex jadi buronan nomor wahid di Negeri Bawah, juga berupaya agar Erec tidak mendapatkan detail kegiatan yang mesti dilakukannya untuk mengklaim kemenangannya sebagai Raja Alypium, tidak membuat tekad Erec Rex surut. Kali ini ada dua tugas yang diberikan oleh Tiga Wanita Takdir (?) untuknya—yang deskripsi tugas itu bisa diambil dengan merogoh ke sebuah jamban (#ewww ... dan ya kalian tidak salah batja). Dua tugas itu yakni: membebaskan "behind" dan mengumpulkan materi terkuat di dunia yang disebut Awen.

Khusus untuk Awen, karena saking kuatnya materi-materi tersebut hanya ada satu cara untuk menampungnya: sebuah wadah kebenaran (truth).


Citarasa The Search for the Truth

Buku ini mempunyai dua cerita dan dua klimaks.

Cerita pertama, soal petualangan Erec bersama Bethany dalam membebaskan behind. Behind ini bisa diartikan sebagai belakang. Tapi tentu saja yang dimaksud bukan itu. Behind ini memiliki arti lain yang jauh lebih besar. Dan merupakan permainan kata dalam bahasa Inggris yang menurutku cukup oke.

Tapi aku jadi penasaran, kira-kira dalam edisi terjemahan, kata itu diartikan bagaimana ya? Dan aku juga berandai-andai, seandainya Erec bukan orang Amerika, kira-kira kata 'behind' ini diganti apa ya biar permainan katanya pas?

Cerita pertama ini jauh lebih seru dibanding cerita kedua. Menurutku.

Cerita kedua melibatkan banyak orang. Dan kebetulannya tidak semulus buku kedua. Atau mungkin kita bisa menyebutnya sebagai takdir?

Sebenarnya, sejak buku kedua, The Monsters of Otherness, ada dua cerita petualangan yang mesti dijalani Erec Rex guna semakin dekat dengan takhtanya (ada 12 tes yang harus ditaklukkannya, di buku sebelumnya dia sudah mengerjakan dua tes). Tapi bila di buku kedua, kedua cerita menyatu dengan baik. Di buku tiga ini, The Search for Truth, kedua cerita kurang menyatu. Tidak apa-apa dan bukan sesuatu yang bisa disebut masalah, tapi feelnya itu kayak sedang menonton serial teve dengan dua episode ditayangkan langsung berurutan di hari yang sama.

Oh ya, masih ingat dengan review The Dragon's Eye-ku? Yang sempat menyebut selentingan kabar bahwa buku ini meniru Harry Potter? Nah, bila di The Monsters of Otherness 'rasa Harry Potter'-nya tidak ada, maka di sini ada. Dan persis seperti di buku tiga Harry Potter: bermain-main dengan waktu. Bukan hal buruk, cerita perjalanan waktunya juga cukup bagus, tapi tetap saja kenapa muntjul di buku ketiga? Hanya kebetulankah?

Secara keseluruhan, Erec Rex The Search for Truth masih sama serunya dengan dua prekuelnya. Atau mungkin lebih seru karena Erec Rex main kucing-kucingan dengan Baskania, serta temannya yang tak sadar telah dimanfaatkan menjadi antek Baskania. Dibanding dua buku sebelumnya, The Search for Truth bisa dibilang yang paling banyak mengungkap rahasia Erec Rex. Siapa dia, dan kenapa dia begitu istimewa. Juga siapa orangtuanya kandungnya (bukan sesuatu yang mengejutkan, yang mengejutkan justru hal yang berhubungan dengan kehancuran).

Para karakternya mulai menunjukkan kekhasan masing-masing. Tapi di sini yang paling menonjol adalah si Pertapa, yang sempat muntjul di buku kedua setjara sekilas, yang bertingkah bak seorang yang gila.

Sayang Jam hanya muntjul sekilas. Aku sangat menikmati petualangannya di The Monsters of Otherness dan sempat berharap, saat aku membatja halaman-halaman awal buku, dia ikut berpetualang lagi. Semoga dia ada di buku selanjutnya.

Satu hal lagi. Aku suka sebenarnya dengan konsep cinta untuk mengakses kekuatan, tapi di sini penggunaannya sudah sedikit berlebihan menurutku.

The Search for the Truth

Penulis: Kaza Kingsley
Penerbit: Simon and Schuester
Tahun terbit: 2009
Tebal: 464 halaman
Seri: Erex Rec #3
Genre: Fantasi - Adventure
Stew score: Almost-Yummy (3,5 of 5 stars)
Target: Teen (14 tahun ke atas)

Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
|

0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!