In the Name of Wish
Penulis: [.Re.]
Penerbit: Well+Done Groups
Tahun terbit: 2012
Tebal: III + 82 halaman
Genre: Fantasy
Target: Teen (13 tahun ke atas)
Score: Sweet!
Kalimat pertama In the Name of Wish
: Butir-butir kapas tujuh warna turun dari kabut putih kecil.
Secara mengejutkan, buku In the Name of Wish ini lumayan bagus.
Berkisah mengenai kepala keamanan sebuah kota/propinsi di semesta alternatif. Namanya Drakhmann, dan kota/propinsi yang jadi tanggung jawabnya adalah Scutleiss. Kota itu kedatangan beberapa mentalist, semacam penyihir yang dapat memanipulasi elemen, yang sekaligus duta dari Hyddrick, kota lain yang tampaknya kota/propinsi/negara adidaya.
Mentalist tersebut hadir di sana untuk mempertontonkan parade salju; mereka akan mengubah air menjadi salju dalam sebuah pertunjukkan, disamping misi diplomatis mereka. Tapi Drakhmann curiga selain dua misi itu, dan misi untuk menunjukkan seperti apa salju itu pada penduduk Scutleiss yang tak pernah merasakan zat dingin itu, mereka punya agenda lain.
"Bukankah sudah kukatakn itu tak perlu! Riwayat Titel Mentalist dari Hyddrick tidak menemukan materi apapun yang berbahaya dalam bahan pertunjukan tersebut!"
"Tak ada salahnya melakukan verifikasi ulang. Mereka yang memeriksa juga berasal dari Hyddrick dan bukan tim independen. Keabsahan pendapat mereka dapat dipertanyakan. Dan berdasarkan data--"
Sama seperti Tales of the Deities, buku ini kudapatkan dari Ryana. Dan sama seperti buku itu juga, kalau tidak salah aku tahu soal buku ini dari grup di Goodreads, Kastil Fantasi.
Selain memiliki desain cover yang bagus, gaya menulis [. Re] juga sama bagusnya. Begitu pula dengan plotnya; tidak bertele-tele dan tidak melebar kemana-mana. Juga yang unik, penulis mengganti gaya; biasanya istilah asing tulisannya pasti dimiringkan, tapi penulis yang namanya pakai tanda kurung dan titik ini alih-alih memiringkannya malah menggarisbawahinya.
Tapi hal itu juga berimbas pada kurangnya gambaran mengenai daerahnya. Aku masih bingung gimana menyebut Scutleiss dan Hyddrick, apakah mereka kota (karena kesannya begitu), ataukah propinsi (karena Drakhmann mesti melapor ke seseorang bertitle gubernur), atau negara (karena mentalist yang datang itu disebut duta)?
Para tokohnya punya karakter yang kuat. Drakhmann yang dingin. Vita, asistennya, yang ceria dan suka penasaran. Dan Gubernur yang ... jengkel pada Drakhmann. Baik Drakhmann maupun Gubernur sulit untuk disukai karena sikap mereka yang ... Kurang lovable. Berkebalikan dengan Vita yang sejak awal mudah disukai tapi ...
Tapi apa?
Mau kukasih spoiler? Ini dia: tapi ternyata dia mata-mata!
Tapi tetap saja aku lebih suka si asisten ketimbang bosnya yang dinginnya ngalahin salju.
Dan gegara itu aku tak begitu suka endingnya, hahah xD
Entah ini menjadi ciri khas terbitan Well+Done groups, tapi kedua buku terbitan mereka yang aku punya ini tidak disertai blurb atau sinopsis yang biasa kita temui di sampul belakang. Alih-alih tulisan kita akan disuguhi gambar kecil istana kue (?) warna-warni (Tales of the Deiteis) dan gambar pedang Drakhman yang berlumuran darah (yang ini bagus, aku suka).
0 comments:
Posting Komentar