Sekilas Mengenai Tuilet
Edi Wardiman, anak bungsu dari papa
mamanya, yang akrab dipanggil Edward Culun (Edward dari namanya yang
disingkat) culun karena dia emang culun. Bahkan dia menganggap dirinya
sendiri seorang pecundang, bukan orang penting, orang terbuang. Hingga
sobat baiknya sendiri sampai tega ngerjain dia jadi bencong taman lawang
demi masuk kelompok Irfan yang populer di sekolah.
Tapi semua berubah saat Bella, murid baru
di sekolahnya, mendadak menyelamatkannya dari kecelakaan di gerbang
sekolah. Edward yang penasaran dengan Bella yang punya kekuatan kayak
Sailormoon menjebak Bella agar mau ngaku tentang kekuatannya. Bahkan
Edward pakai ngancam bunuh diri lompat dari jendela kamarnya.
Ternyata Bella vampir! Selain mengakui
itu, Bella juga mengaku dirinya jatuh cinta pada pandangan pertama sama
Edward karena ukuran bigsize lubang hidung Edward!!
Edward pun tertular jadi vampir. Dia
tidak digigit di leher seperti di film-film, Bella mengaku sedang
sariawan jadi tidak bisa menggigitnya meski Edward sudah mupeng berat.
Edward jadi vampir karena iler Bella yang lagi nafsu parah masuk ke
dalam pori-pori kulitnya.
Bukan berarti hidup Edward jadi mulus,
karena jadi vampir ternyata ada nggak enaknya. Nggak bisa makan, nggak
bisa tidur, dikejar werewolf, dikejar Van Pesing, kelompok pemburu
vampir.
Banyak hal baru itu membuat Edward ingin
kembali jadi manusia. Hanya saja syaratnya agak susah, selain harus
mandi di banyak sungai dan beberapa syarat lainnya, sebagai syarat
terakhir dia juga harus nyium bencong!!
Apakah cinta terlarang Edward dan Bella
bisa bersatu? Apakah Edward bisa kembali jadi manusia setelah nyium
bencong? Apakah setelah nyium bencong Edward malah berubah jadi siluman
tapir? Temukan semua jawabannya di novel gokil yang ditulis oleh Oben
Cedric ini.
Setelah aku mengunyah Tuilet
Tuilet atau singkatan
dari Tuh Iler Melet merupakan novel Twilight versi parodi. Dan novel ini
menjadi pemenang di No One Choose Award. Novel komedi setebal 148
halaman ini dari prolog hingga epilog menyuguhkan komedi segar hingga
lelucon yang terkesan jayus juga. salah satu nilai lebih Tuilet
dari versi aslinya, yang mengupas cinta dan kegalauan saja, adalah
banyaknya pelajaran yang bisa dipetik misal kesetiakawanan, sindiran
pada publik yang mencemari lingkungan Aku kurang suka dengan endingnya
yang rasanya kurang pas. Tapi mungkin hal ini disebabkan karena masih
dilanjutkan ke buku berikutnya.
Cukup satu pesanku untuk sobat semua yang hendak baca Tuilet: Pastikan tidak ada orang di dekat kalian, takutnya dikira orang gila :haha:
Judul: Tuilet
Penulis: Oben Cedric
Penerbit: Gradien mediatama
Tebal: 148 halaman