Harry Potter and the Deathly Hallows by J.K. Rowling

Harry Potter and the Deathly Hallows

Penulis: J.K. Rowling
Penerbit: a) Bloomsburry (608 halaman) | b) Gramedia Pustaka Utama (1008 halaman)
Judul terjemahan: Harry Potter dan Relikui Kematian
Seri: Harry Potter #7
Genre: Fantasi - adventure - bildungromans
Stew score: Delicious!
Target: young - adult (15 tahun ke atas)
Caution: This content contain sop iler!

Harry Potter. Anak laki-laki yang bertahan hidup. Harapan bagi dunia sihir (dan mungkin juga dunia muggle). Sang Terpilih. Yang mana, menurut ramalan yang menyertai kelahirannya, dia harus membunuh atau dibunuh. Sebab, yang satu tak bisa hidup sementara yang lain belum meninggalkan dunia fana ini. Babak akhir semakin dekat, akankah Harry Potter masih akan bertahan hidup, ataukah dia yang akan berkalang tanah di tangan seorang penyihir yang menamai dirinya Lord Voldemort?

Enam bulan belakangan ini Story Eater Tales kedatangan empat tamu istimewa dari dunia sihir: Harry, Hermione, Ron dan Draco. Aku harap sih mereka tidak bosan ketemu denganku, host paling kece sejagat raya ini *dilempar ratusan buku bagus alih-alih batu atau tomat* *yang aku terima dengan senang hati, hahah*

Tapi kalau pun kalian bosan, maka... Kalian akan lebih bosan lagi. Sebab, karena ini mungkin wawancara kita yang terakhir, maka episode kali ini mungkin akan jadi episode terpanjang sepanjang Story Eater Tales.

Dan, aku rasa lebih baik kita skip bagian basa-basinya. Kalian terlihat fantastis di mataku, heheh.

Aku dengar kalian tidak kembali ke Hogwarts, apa itu benar?
Draco: Tidak.
HHR (Harry, Hermione, Ron): Ya.
Harry: Seperti yang saya rencanakan akhir tahun keenam saya di Hogwarts.

Untuk mencari horcrux?
Harry: Untuk mencari horcrux, ya.

Bagi teman-teman yang belum tahu apa itu horcrux, aku akan coba jelaskan sedikit. Horcrux itu adalah pecahan jiwa, di mana pembuatnya akan tetap hidup meski tubuhnya hancur. Hal itu menjelaskan kenapa Om Voldie tidak langsung mati saat hendak membunuh Harry saat dia masih kecil.

Untuk HHR, apa kalian langsung berangkat begitu saja? Dan bagaimana Harry bisa keluar dari Privet Drive? Bukankah saat Harry umur 17 tahun sihir perlindungan ibunya menghilang? Bukankah ada Pelahap Maut yang memantau rumah nomor empat, dan siap menangkap Harry?
Hermione: Dengan cara yang membuat Pelahap Maut kebingungan.
Yakni...
Ron: Banyak ramuan polijus.

Ah, aku yakin mereka pasti kebingungan.
Harry: Usaha itu sebenarnya gagal.
Hermione: Tidak gagal. Kami berhasil membawamu ke tempat aman, ingat?
Harry: Tidak sepenuhnya berhasil. Apalagi karena aku... Ada yang terluka parah. Bahkan ada yang meninggal.

Aku tahu itu pukulan berat bagi kalian, tapi aku harus menanyakan ini, kok bisa tidak sepenuhnya berhasil? Mungkinkah ada Pelahap Maut yang tahu soal rencana itu?
Ron: Kami menduga ada anggota Orde Phoenix yang berkhianat.

Apa?! Tapi kalau itu benar itu artinya... Tak ada lagi tempat aman bagi Harry?!
Hermione: Tidak juga. Sihir perlindungan yang diberikan oleh Kementerian Sihir dan anggota Orde—
Ron: semua rumah anggota Orde diubah jadi tempat perlindungan.
Hermione: —cukup kuat. Namun, tepat ketika pernikahan Bill dan Fleur berlangsung, Kau-Tahu-Siapa berhasil membunuh menteri sihir. Kementerian Sihir jatuh di tangan Kau-Tahu-Siapa. Pelindung yang selama beberapa hari menjaga kami akhirnya pecah.

Kalian lalu disergap? Apakah Harry tertangkap?!
Ron: Hermione yang hebat, tepat setelah pesan peringatan dari anggota Orde, membawa kami berapparate ke tempat yang aman.

Tapi kalau begitu, kalian pergi terburu-buru dan tanpa persiapan dong? Bukankah itu sama bahayanya—
Harry: Berkat Hermione juga, semua tetek-bengek yang kami perlukan di perjalanan tak ketinggalan di rumah.

Apa bawaan kalian sedikit?
[ekspresi HHR menunjukkan mereka membawa banyak sekali barang, namun mereka lebih suka menyimpan rahasia bagaimana mereka membawa itu semua]

Lalu, perburuan horcrux kalian pun di mulai.
Harry: Ya, tapi tak semudah kata-kata anda. Meski kami tahu harus menghancurkan semua horcrux sebelum membunuh Kau-Tahu-Siapa. Saat memulainya, kami bahkan tak tahu bagaimana menghancurkan horcrux.

Lho, bukannya dulu kamu sudah menghancurkan horcrux di tahun keduamu, dengan taring basilisk?
Harry: Terakhir kali saya melihat taring basilisk, taring itu bersemayam di kamar rahasia. Dan kamar rahasia...

Ada di Hogwarts. Kalian tak pergi ke sana. Tapi kalau begitu, bagaimana kalian menghancurkan horcrux yang kalian temukan?
Hermione: Untungnya Dumbledore memberi kami petunjuk melalui warisannya pada kami.

Kalian mendapati warisan? Bolehkah aku mengetahuinyia apa itu?
Hermione: Tentu. Untuk saya, Dumbledore mewariskan buku dongeng yang ditulis dalam huruf rune.
Hadiah yang sangat menantang.
Ron: Saya mendapat deluminator.
Ah, benda yang sangat langka.
Harry: Saya snitch tua yang saya tangkap di tahun pertama saya di Hogwarts.
Snitch tua? Tapi untuk apa itu?
Hermione: Harry mendapat dua benda. Selain snitch dia mendapat pedang Gryffindor.

Pedang Gryffindor? Tapi bukankah itu benda bersejarah? Apa bisa diwariskan?
Ron: Omomgan anda persis seperti omongan pak menteri.
Hermione: Benda itu tak diserahkan pada Harry. Tapi hal itu cukup untuk kami memahami bahwa pedang Gryffindor bisa kami gunakan untuk menghancurkan horcrux.

Oke. Jadi horcrux apa yang kalian temukan?
Harry: Anda ingat dengan R.A.B.? Yang mencuri liontin Kau-Tahu-Siapa? Kami secara tak sengaja menemukan kepanjangan nama itu dan itulah horcrux yang pertama kami temukan.

Aku dengar kalian sempat tertangkap dan dibawa ke Malfoy Manor. Untuk Draco, yang sejak tadi aku kasih anggur (?), sebagai seseorang yang setidaknya sangat tahu soal Harry dan teman-temannya, kenapa kamu bersikap enggan saat diminta mengidentifikasi identitas mereka?
Draco: Saya... Tidak bisa menjawab pertanyaan itu.

Kenapa? Tahu tidak. Sikapmu yang... Agak aneh itu membuatku sangat penasaran. Tapi, aku hargai jawabanmu.

Sebenarnya, aku telah kehabisan pertanyaan. Aku tahu, kalian bertiga akhirnya bisa menemukan semua horcrux itu. Aku tahu Harry dan Om Voldie akhirnya bertarung satu lawan satu. Dan aku tahu, Hogwarts yang merupakan tempat yang kalian berdua anggap rumah, menjadi tempat terakhir kalian bertemu dan bertarung, err, habis-habisan.

Banyak hal yang mengejutkan. Seperti hal-hal yang dilakukan Severus Snape, Narcissa Malfoy dan Dumbledore dan banyak lagi.

Untuk semua bintang tamu saya, terima kasih atas kesediaannya hadir dan menjawab pertanyaan saya yang keponya kebangetan. Dan Draco, tolong sampaikan salamku pada ibumu.

Sejujurnya, aku bingung enaknya bagaimana menutup acara hari ini. Ada perasaan tak rela harus berpisah dengan Harry Potter dan kawan-kawannya. Tapi setiap kisah, bagaimana pun, selalu memiliki ending.

Saya F.J. Ismarianto dan inilah Story Eater Tales.

P.S.
[1] Kali kedua aku membaca Harry Potter and The Deathly Hallows ini agak spesial. Sebab aku membaca langsung dua edisi: terbitan Bloomsburry dan GPU.

[2] Kalau mau membandingkan kedua buku tersebut, buku terbitan Bloomsbury tidak memiliki ilustrasi di tiap awal bab.

[3] Hermione, kalau menurut pengamatanku, tampaknya merupakan tokoh favorit Tante Jo. Ini bukan karena aku memfavoritkannya tapi coba deh runut sepak terjang Hermione dari buku pertama hingga terakhir.

[4] Sebelum baca ulang Harry Potter and The Deathly Hallows ini, aku sempat mempertanyakan (dan penasaran) nasib fans fanatik Harry: Colin Creevey. Bagaimana kalau dia dewasa? Mungkinkah dia akan menjadi penulis buku tentang Harry Potter?

[5] Jubah gaib mungkin jadi barang favorit semua potterhead. Kemunculannya sejak buku pertama dan menjadi "penting" di buku terakhir mengindikasikan kalau sejak tahun 90 (awal mula Harry "tercipta") akhir kisah Harry, atau mungkin malah keseluruhan kisah, telah "ditemukan" sebelum dituangkan.

[6] Aku membaca buku Harry Potter and The Deathly Hallows ini sesuai urutan. Tak seperti buku keempat yang jadi buku pertama HP yang kubaca. Atau buku HP lainnya, kecuali buku enam.

[7] Selain adegannya Cissy, aku paling suka lagi dengan adegan dimana Dudley mendadak jadi kritis sebelum pergi dengan keluarganya dan dua penyihir.

[8] Aku merasa, dengan mengangkat tema (kekuatan) cinta, kemanusiaan, keberanian, dan kebaikan vs kejahatan, (serta jangan kesampingkan kisahnya yang menawan) Harry Potter series beberapa puluh tahun yang akan datang akan jadi novel klasik.


Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
| | Hotter Potter | | read big |

0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!