The Reptile Room by Lemony Snicket

The Reptile Room

Penulis: Lemony Snicket
Penerbit: HarperCollins
Tebal: 192 halaman
Seri: A Series of Unfortunate Events #2
Genre: fantasi - komedi - realistic fiction
Stew score: Sweet!
Target: Teen (11 tahun ke atas)

Sececap The Reptile Room

Masih ingat dengan anak-anak Baudelaire? Violet, gadis yang suka menciptakan peralatan aneh? Klaus, bocah yang gemar sekali membaca buku? Dan Sunny, balita yang suka sekali menggigiti apa saja dengan empat gigi tajamnya? Masih ingat dengan kisah ketidakberuntungan mereka? Masih ingat dengan paman mereka, Count Olaf, yang mencoba merebut warisan mereka?

Kalau tidak ingat, maka aku sarankan untuk membaca The Bad Beginning, agar tak terlalu banyak mengerutkan kening ketika membaca The Reptile Room. Tapi kalau masih ingat, maka saatnya kalian maju ke tingkat yang lebih tinggi.

Seandainya Mr dan Mrs Baudelaire tak membuat wasiat mengenai pengasuh anak-anak mereka ketika mereka meninggal, yang pengasuh harus dari kerabat, mungkin anak-anak mereka akan mengalami akhir yang bahagia. Tapi karena wasiat mengatakan sebaliknya, maka mau tak mau mereka kini harus tinggal bersama kerabat mereka yang lain: Uncle Monty.
Deskripsi singkat Uncle Monty: Agak membenci namanya yang merupakan sumber ledekannya—namanya Montgomery Montgomery, btw, dan ya, itu satu kata yang diulang dua kali. Suka sekali dengan reptil, terutama ular.

Hari-hari anak-anak Baudelaire bersama Uncle Monty tidaklah terlalu buruk. Malahan, mereka senang mendapatkan Uncle Monty sebagai wali mereka yang baru.

Hingga, datanglah asisten baru Uncle Monty. Dan kemalangan pun datang menyergap anak-anak itu.

Citarasa The Reptile Room

Bila dibandingkan dengan The Bad Beginning, The Reptile Room ini menurutku lebih lucu. Mungkin karena banyak humornya yang bisa kutangkap dengan baik.

Kemalangan mungkin datang meyergap, tapi kali ini anak-anak Baudelaire sudah siap menghadapinya. Bahu-membahu mereka membuktikan bahwa si penjahat tepat berada di depan mereka. Namun, selalu saja, orang dewasa selalu saja sok tahu. Merasa omongan anak-anak hanya khayalan mereka saja. Bikin jengkel saja!

Emang situ bukan orang dewasa, apa?

Perlu diketahui, sebenarnya aku masih botjah. Belum dewasa sama sekali. Minum susu saja masih pakai gelas.

Emang orang dewasa minum susunya pakai apa? Pakai ember gitu? (-_-")

Berasa sinetron sekali bukan? Kisahnya anak-anak Baudelaire, maksudku. Bukan obrolanku nggak penting sama... Diriku sendiri (sumpah, aku nggak gila! :O ) Bedanya, anak-anak tak pasrah menerima keadaan, tak mau masuk ke lubang buaya untuk kedua kalinya, melainkan melawan hingga tetes semangat yang terakhir!

Overall, kisah yang oke. Dan mungkin, lewat The Reptile Room ini penulis ingin mengajak pembacanya untuk mencintai, atau bahkan memelihara, hewan yang disalah pahami karena taring dan bisanya: ular.


Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
| |

2 comments:

  1. Ceritanya Lemony Snickett ini bittersweet ya. bagus sih, tapi juga bikin gregetaann

    BalasHapus
  2. Dan bikin penasaran bagaimana endingnya! >.<

    BalasHapus

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!