Tales of the Deities

Tales of the Deities
Karya: Riesling, Farid Abdul, Shou Jinbei
Penerbit: Well+Done groups
Tahun terbit: 2012
Tebal: VI + 122 halaman
Genre: Anthology - Fantasy Mithology
Target: Young Adult (14 tahun ke atas!)
Score: Sugar Free!

Aku tahu soal buku ini dari grup Kastil Fantasi di Goodreads bertahun-tahun yang lalu. Tapi baru tahun kemarin aku mendapatkan buku berjudul Tales of the Deities ini.

Dan aku mendapatkan buku ini gratis dari salah seorang sahabat baikku: Ryana.

Tales of Deities adalah buku kecil berisi tiga cerita pendek yang ketiga-tiganya berdasarkan mitologi: Nordik, Farum, Adamos.

Aku tak tahu dua mitologi yang disebut belakangan.

Di antara ketiga cerpen tersebut, yang paling aku suka adalah mitologi Nordik karya Riesling yang diberinya judul Loki. Seperti judulnya, Loki menjadi protagonis (baca: tokoh utama) dalam kisah ini. Setting waktu penceritaannya adalah menjelang dan selama Ragnarok, dengan sedikit bumbu ke masa lalu.

Cerpen itu penuh dengan kemarahan.

Dan merupakan yang paling panjang di antara kedua cerpen yang di muat di dalam Tales of the Deities.

Cerpen kedua berdasar mitologi Farum. Aku sendiri baru tahu soal mitologi ini dari membaca buku tifis ini. Dan karena penasaran mitologi ini berasal dari mana aku pun mencoba googling dan ... tidak menemukan data soal mitologi ini.

*lebih karena tidak mencari lebih keras lagi xD*

Mungkinkah mitologi ini murni rekaan?

Namun, meski mitologi Farum merupakan rekaan dari Faris Abdul, tidak membuat mitologi tersebut sulit dipahami.

Cerpen yang merupakan cerpen tertipis dari dua temannya yang lain ini merupakan cerpen yang mengisahkan mengenai penciptaan makhluk-makhluk pencipta yang diciptakan oleh Sang Pencipta dan ditugaskan untuk mencipta.

Bingung tak?

Semoga tidak ya x))

Tidak ada konflik berarti dalam cerpen yang diberi judul Farum, Manusia dan Aburankal ini. Kisahnya berputar dari satu penciptaan ke penciptaan hingga bumi dan manusia terbentuk.
Cerpen yang ketiga diberi judul Sodia dan Oqeanos oleh penulisnya, Shou Jinbei. Dan sama seperti cerpen sebelumnya, kisah dalam cerpen ini menggunakan mitologi rekaan.

Setelah mencari soal Farum, aku kemudian sekalian mencari Adamos. Tapi berbeda dnegan Farum, ada satu hasil teratas yang memuat mitologi Adamos. Dan hasil itu di blog pribadi atau bisa juga komunitas. Jadi ya aku menyimpulkan mitologi ini pun motologi rekaan.

Bila di Loki merupakan akhir dari suatu era, bila di Farum, Manusia dan Aburankal merupakan awal dari sesuatu yang besar, maka di Sodia dan Oqeanos bukan keduanya. Kisah di cerpen ini diambil dari secuil kisah pertemanan para dewa-dewinya, yang kemudian bisa ditebak akan kemana kisah ini bermuara.

Tidak ada yang istimewa dari cover Tales of the Deities, tapi penggunaan kertasnya yang warnanya selang-seling (tenang aja, masih nyaman dibaca kok) tiap cerpen bisa dibilang sangat membantu pembaca seandainya mereka memilih mana cerpen yang ingin dibaca terlebih dahulu.

1 comments:

  1. Saya pasti bingung sekali membaca buku ini. Apalagi membicarakan mitologi, yang selama ini tidak saya pahami. Mungkin harus perlahan membaca dan mengikuti cerita fantasi dengan bumbu-bumbu mitologi.

    BalasHapus

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!