Perfect Match by Jodi Picoult

Kalimat pertama Perfect Match
Ketika akhirnya monster itu benar-benar muncul dari balik pintu, dia mengenakan topeng.

Sececap Perfect Match

Nina Frost adalah seorang pengacara yang khusus menangani kasus anak-anak yang dianiaya. Dia cinta pada pekerjaannya. Dia sangat berdedikasi pada pekerjaannya. Tak ada satu orang pun yang meragukan kesungguhan dan keinginan Nina untuk menjebloskan para pelaku penganiayaan ke balik terali besi atas buah kejahatan mereka.

Nina punya seorang anak laki-laki berumur lima tahun bernama Nathaniel. Suatu hari, Nathaniel tiba-tiba bertingkah aneh dan menolak bicara. Atau bisa juga dibilang kehilangan kemampuan bicaranya. Nina dan Caleb, suami Nina, bingung pakai dewa. Apa gerangan yang membuat Nathan tak mau atau kehilangan kemampuannya bicara?

Beberapa hari kemudian, mereka tahu penyebabnya: Nathaniel mengalami penganiayaan seksual!!

Baik Nina maupun Caleb terguncang. Bagaimana bisa? Dan kapan? Nina mungkin sibuk dengan pekerjaannya, tapi dia selalu mengutamakan Nathaniel. Sementara itu, Caleb, karena jadwal pekerjaannya yang rileks, juga sering bersamanya.

Kata orang, pelaku penganiayaan biasanya orang-orang terdekat korban.

O-oo... Mungkinkah Caleb pelakunya? Mungkinkah Caleb yang... Melakukan penganiayaan pada anaknya sendiri??

Selain tak yakin siapa pelakunya, Nina pun juga diam-diam memendam kecewa dan marah pada dunia pengadilan yang dicintainya. Dia tahu pengadilan tidak ramah pada anak-anak dan hanya menimbulkan trauma berlapis-lapis. Dia juga tahu, trauma itu akan menjadi bagian dari Nathaniel bila dia tidak segera bertindak.

Oh iya, Nina akan melakukan sesuatu. Apapun resikonya. Apapun akibatnya. Bukankah itu yang bisa dilakukan seseorang untuk melindungi seseorang yang sangat dicintainya?

Citarasa Perfect Match

Perfect Match adalah buku pertama Jodi Picoult yang aku batja sebagai langkah perkenalan sebelum membatja karyanya yang membuatku penasaran pertama kali: My Sister Keeper. Dan bisa eibilang, Perfect Match adalah buku yang bagus untuk sebuah perkenalan.

Tapi sekaligus bikin depresi.

Tema yang diangkat, tak kusangka, sangat berat. Tentang pelecahan seksual, tentang hukum yang njelimet, tentang keluarga, dan tentang lain-lainnya. Yang ringan justru kisah romansa cinta segitiga antara Nina, Caleb, dan satu tokoh lainnya. Sementara cinta yang lain, cinta pada anak, pada suami, pada keluarga terasa begitu rumit.

Perfect Match edisi cover USA
Kenapa bisa begitu rumit? Ini sebagian kecilnya, bagaimana rasanya bila orang yang kita cintai menyakiti orang yang kita cintai yang lainnya? Bisakah dirimu bersikap netral? Atau dirimu pasti membela yang paling kamu cinta? Dan bagaimana dengan yang satunya, apakah otomatis kamu membencinya, apakah kamu otomatis akan melupakan cinta yang pernah kalian miliki bersama?

Seolah-olah aku bilang pelakunya Caleb, yak? Aku kasih petunjuk deh, atau mungkin sop iler?, dituduhnya Caleb ada di awal-awal buku.

Buku ini menggunakan banyak POV: Nina (satu-satunya yang menggunakan POV orang pertama, lainnya POV orang ketiga), Caleb, Nathaniel, dan Patrick, sahabat baik Nina. Kerennya lagi, tiap POV memiliki suara yang berbeda. Dan yang paling kuacungi jempol ketika penulis masuk ke bagian Nathaniel ... Duh, 'suara' dalam tulisan itu terasa botjah sekali. Lugu dan menggemaskan, penuh rasa kagum dan sayang pada kedua orangtua dan Patrick, juga rasa penasaran. Dan, tentu saja, takut.

Tidak ada karakter yang tidak unik. Meski Caleb bukan lelaki yang klemar-klemer, Nina-lah yang berperan sebagai kepala keluarga. Dia yang memiliki penghasilan paling banyak, dia juga yang punya jadwal kerja ketat, tapi dia masih bisa menyempatkan waktu untuk keluarganya! Caleb adalah sosok ayah yang oke dan sosok suami yang tidak ... bagaimana menyebutnya ya? Oh ya, seksis. Yang menuntut karena dia laki-laki lantas dia mesti dominan. Tentu saja rasa untuk melindungi keluarganya tetap ada. Bagaimanapun juga dia laki-laki di rumahnya. Patrick ... yah, dia sahabat yang baik. Dia ... adalah dia.

Secara keseluruhan, Perfect Match buku yang bagus sekali. Sangat, teramat, mengaduk-aduk emosi. Dan hebatnya lagi, meski penulis menggunakan banyak POV, 'suara' para tokohnya bisa terasa berbeda dan sesuai dengan usianya.

Judulnya sendiri menurutku unik. Bila menurut edisi terjemahan, Perfect Match ini diartikan sebagai Pasangan Sempurna. Dan di dalamnya sendiri ada kalimat tersebut yang mengacu pada dua tokoh di dalamnya. Tapi menurutku judulnya bisa diartikan banyak hal. Apalagi kata 'Match' memiliki banyak arti. Seperti semisal, pertandingan. Pertandingan Sempurna. Dimana bisa mengacu pada Nina, sang jaksa wilayah, yang ironisnya melawan dunia pengadilan yang disukainya.

Bila kalian merasa pelaku pelecahan mudah ditebak, maka kalian mesti mentjoba sendirinya. Meski sejujurnya, ketika kita diberitahu siapa sebenarnya pelakunya, dia tidak terlalu penting lagi. Setidaknya bagiku. Sepanjang buku aku dibingungkan dengan siapa pelakunya, siapa yang menyakiti Nathaniel dan membuatnya trauma. Aku bahkan ikut menebak-nebak. Tapi, bagiku, sebenarnya yang ingin 'dikatakan' penulis lewat bukunya yang diberi judul Perfect Match ini adalah, "Jika orang yang kamu cintai disakiti, apa yang akan kamu lakukan? Apakah kamu mau melakukan apa saja untuknya, bahkan termasuk membalaskan rasa sakitnya?"

Perfect Match

Pasangan Sempurna
Penulis: Jodi Picoult
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2010
Tebal: 504 halaman
Genre: Realistic Fiction - Family Fiction - Criminal Fiction - Interpersonal Fiction - American Literature - Romance
Stew Score: Almost Yummy (3,5 of 5 stars)
Target: Adult (17 tahun ke atas!)

Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::

Kategori: Girl Power! #1

https://perpuskecil.wordpress.com/2015/01/15/lucky-no-15-reading-challenge/
Kategori: Chunky Brick

|

2 comments:

  1. Wah, baru pertama ya, Jun. Tema besar & konflik buku2 Picoult kebanyakan formulanya memang gitu. Tapi yg bikin unik itu warna-warninya, kaya profesi tokohnya, konflik utamanya, karakternya, dll. Dan yg bikin aku suka itu: risetnya sungguh2. Apalagi aku pertama kali baca My Sister's Keeper, jadi yakin dia riset beneran. Yg aku ga suka: endingnya, di Perfect Match dia nambah2in hal yg ga perlu menurutku, jadi malah kurang nggigit.

    BalasHapus
    Balasan
    1. Iya, buku Picoult pertamaku ini, kak :3

      Wah, berani nggak ya batja bukunya yang lain? :)))

      Iya, endingnya memang bagian yang tidak begitu penting. Setelah diaduk-aduk nggak karuan sepanjang buku endingnya jadi ... agak film Holiwut.

      Hapus

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!