The 13th Reality #1: The Journal of Curious Letters [James Dashner]


Journal of Curious Letters 

Icip-icip Journal of Curious Letters

Tahukah kamu, terkadang setiap pilihan penting yang kita tentukan menciptakan Realitas (dunia lain yang isinya berbeda dengan dunia kita) baru. Bayangkan Realitas itu ada banyak. Bayangkan Realitas yang banyak itu sekarang dalam bahaya–dilenyapkan dari keberadaannya. Dan apa yang akan kamu lakukan seandainya kamu terpilih sebagai salah satu yang bertugas menyelamatkan Realitas yang banyak itu?

Atticus Higginbottom, atau yang lebih suka dipanggil Tick, tentu saja, cuma anak laki-laki biasa yang menjalani kehidupan yang juga biasa (apa definisi biasa? Yak, tafsirkan sendiri :mrgreen: ). Suatu hari dia mendapatkan surat aneh dari seseorang berinisial “M.G.” yang berstempel pos Alaska. Di dalam surat itu M.G. Memberitahu Tick akan terjadi kejadian-kejadian yang berbahaya–kemungkinan besar mematikan dan bisa membuat nyawa Tick melayang– tengah berlangsung dan dapat menghancurkan Realitas-Realitas.

M.G. berjanji akan mengirimi Tick 12 teka-teki, baik berbentuk surat maupun bentuk lain, yang akan menunjukkan hari, waktu, dan tempat dimana sesuatu yang luar biasa akan terjadi.

Apakah Tick punya keberanian dengan membahayakan keselamatannya sendiri untuk mengikuti 12 petunjuk yang dikirimkan M.G.? Dapatkah dia menyelesaikan teka-tekinya tepat waktu? Temukan semua jawabannya hanya di (the) Journal of Curios Letters ;)

Citarasa The Journal of Curios Letters

Surprised. Itulah yang pertama aku rasakan ketika mendapati email dari goodreads bahwa aku dinyatakan sebagai pemenang giveaway buku terbitan Noura Books (dulu namanya Hikmah) ini. Giveway ini diadakan oleh sang editor (versi terjemahan) The Journal of Curios Letters: Rahmadiyanti Rusdi. Untuk goodreads dan kak Rahma, terima kasih atas kesempatannya sehingga aku bisa melahap buku pertama serial The 13th Reality :D 

Karena aku ada masalah dengan covernya, maka aku mulai dulu dari citarasa kisahnya.

Bila kalian beranggapan judulnya terkesan membosankan… Ya, aku setuju. Judulnya, entahlah, menurutku kurang membangkitkan rasa lapar kita akan cerita. Tapi meski begitu, jangan salah paham, kisah di dalam Journal of Curios Letters sangat jauh dari membosankan. Malahan sangat menakjubkan! Aku heran, kenapa buku ini hingga kini belum dijadikan film.

Apa yang kalian pikirkan pertama kali saat mendengar dua kata ini, Fisika Quantum? Cabang ilmu yang sulit dipelajari? Bacaan berat yang bikin kepala pusing? Bacaan yang menjanjikan rasa kantuk setelah beberapa baris membacanya? Bila ya, maka kalian harus membaca The Journal of Curious Letters. Kalian akan merubah persepsi kalian. Salah satu kehebatan James Dashner yang patut diacungi jempol, menyulap fisika kuantum yang terkenal rumit itu jadi fun dan menyenangkan untuk dibaca. Bahkan mungkin kalian akan dibikin jatuh cinta pada fisika kuantum! #lebay

Kisah ini sendiri diawali dengan dua orang yang memasuki kantor pos tempat Norbert bekerja. Satu lelaki tua berwajah ramah yang mengaku sebagai Master George, dan satu lagi wanita berkepala plontos yang memakai pakaian serba kuning yang mau dipanggil sebagai Mistress Jane. (Jujur, awal aku membaca nama-namanya yang mampir pertama kali di otakku adalah kisah Tarzan :lol: ) sementara Master George datang untuk mengirim surat yang banyak (salah satunya ditujukan pada Tick), Mistress Jane tampaknya ingin menghalangi usaha Master George untuk mengeposkan surat. Norbert terpaksa berbohong, apalagi wanita kuning itu sangat tidak sopan dan terlihat sangat jahat sekali.

Aku juga suka karakter Tick. Sebagai tokoh utama, dia tidak digambarkan sebagai tokoh yang sok kuat. Malahan dia menceritakan mengenai isi surat yang diterimanya pada ayahnya, Edgar. Keunikan dari Tick adalah dia benci pada tanda lahir di lehernya makanya dia memakai syal bahkan saat udara panas sekalipun. Keunikan lainnya adalah dia tidak merasa marah pada teman-teman di sekolahnya yang sering mengerjainya. Malahan dia merasa bosan!

Sebenarnya novel ini cukup lucu juga, banyak humor bertebaran di dalamnya. Apalagi Mothball dan Rutger. Mereka berdua, hampir di setiap kemunculannya selalu mengundang lengkungan cekung pada bibirku.

Nah, sekarang saatnya ke cover. Aku suka warna biru tuanya yang mendominasi. Sekilas melihatnya (setelah membaca dua bab pertama), kita tahu tiga sosok yang mengisi cover bagian depan adalah gambar Tick, Master George dan Mistress Jane. Tak ada masalah dengan penampilan sang Master dan Mistress. Yang aku permasalahkan adalah penampilan Tick. Kenapa ciri khas utamanya, syal, tidak diikutsertakan? Aku sendiri punya jawabannya, karena Tick di suatu waktu kehilangan syalnya. Tapi ada dua pertanyaan lagi yang belum aku temukan jawabannya, kenapa warna rambut di cover dan di ilustrasi gambar di isi (ya, Journal of Curios Letters ini dilengkapi ilustrasi di dalamnya) berbeda? Dan siapa yang membuat ilustrasi-ilustrasi tersebut–James Dashner-kah atau pewajah sampul?

Terlepas dari pertanyaan yang timbul dari covernya itu, keseruan, konsep, ide kisah the 13th Reality: The Journal of Curious Letters, dan terutama cara bertutur penulisnya (yang bisa ditangkap dengan baik oleh penerjemahnya: Tria Barmawi) tak segan-segan membuatku harus mengeluarkan lima mangkuk semur untuk Tick dan kawan-kawannya :D 

Judul: The 13th Reality: The Journal of Curious Letters
Penulis: James Dashner
Penerbit: Noura Books (Mizan Fantasy)
Tebal: 608 halaman
Stew Score: 5 of 5 Bowls

P.S. Tepat setelah bab terakhir Journal of Curios Letters ada satu bab (sneak peek) buku dua atau sekuelnya: the Hunt for Dark Infinity. Aku sarankan jangan dibaca! Sumpah, bikin penasaran banget! >.<

0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!