Icip-icip 13 (Thirteen) Reasons Why
Sepulang dari sekolah, Clay Jensen
menemukan sebuah paket misterius (tidak disertai nama pengirim) di teras
rumahnya yang dibungkus kotak sepatu dan ditujukan kepadanya. Coba
tebak apa isi paket itu?
Paket buku-buku fantasy terbaru?
Bukan! Itu mah yang aku pengen, hahah
Buntelan buku gratis?
Bukan! :)) ampun deh, yang dapat paket kan Clay, bukan aku. Dia mungkin suka membaca buku, tapi bukan itu.
Lalu apa dong? Hnn, aku tahu! Pasti sebuah kejutan!
Iyalah, namanya orang nggak tahu apa
isinya pasti dia akan terkejut. Clay tentu saja terkejut. Tapi dia
terkejut karena mendapatkan tujuh kaset rekaman dari Hannah Baker, gadis
yang ditaksirnya.
Wow! Beruntung sekali dia jadi si gadis membalas perasaan Clay?
Kamu jangan salah paham dulu. Hannah,
gadis yang disukai Clay tersebut, sudah meninggal karena bunuh diri
beberapa minggu sebelum kaset rekaman itu sampai di tangan Clay. Dan
kaset itu berisi kisah hidup Hannah. 13 cerita, 13 nama orang yang
terlibat–termasuk Clay, 13 alasan yang menjadi penyebab Hannah
mengakhiri hidupnya. Dengan mendengarkannya, Clay akan tahu kenapa
namanya termasuk dalam 13 alasan tersebut.
Clay jelas bingung. Dia bahkan tidak terlalu mengenal Hannah. Dia ingin. Tapi Hannah tampaknya tak mengijinkannya dekat-dekat. Clay terpaksa mendengarkan kaset-kaset itu. Mengikuti petunjuk, menyusuri kota kecilnya.
Clay jelas bingung. Dia bahkan tidak terlalu mengenal Hannah. Dia ingin. Tapi Hannah tampaknya tak mengijinkannya dekat-dekat. Clay terpaksa mendengarkan kaset-kaset itu. Mengikuti petunjuk, menyusuri kota kecilnya.
Siapa 12 orang lainnya, selain Clay, yang
menjadi penyebab Hannah memutuskan memisahkan rohnya dari raganya? Dan
alasan apa yang membuat Clay, si cowok baik-baik, menjadi salah satu
orang dalam daftar tersebut?
Terlepas dari kedua pertanyaan tersebut,
yang pasti setelah menemukan sesuatu dari rekaman itu–setelah mengetahui
13 alasan mengapa (Hannah mengakhiri hidupnya), hidup Clay tak akan
sama lagi. Apa yang ditemukan Clay mengubah hidupnya untuk
selama-lamanya.
Citarasa 13 (Thirteen) Reasons Why
Aku bersyukur juga sangat senang ketika
mendapati sebuah komentar di blogku yang satunya: Jun Notes. Komen itu
berasal dari Ninda Rahadi. Di dalam komennya dia mengatakan, cerpenku
yang berjudul Bocah Penjual Cookies menang dalam kontes Cookies yang diadakan oleh Mery Riansyah: Penerjemah buku 13 Reasons why ini.
Betapa kagetnya diriku. Betapa senangnya
diriku hari itu! Aku berulang kali membaca kalimat hamdalah, mensyukuri
keberuntunganku
Yang paling aku benci ketika novel ini
datang ke rumah adalah aku masih belum kelarin bacaanku sebelumnya!
Memang sih aku bisa saja membuka plastiknya dan membacanya saat itu
juga. Tapi, aku udah janji pada diriku untuk kelarin dulu bacaanku, baru
aku membaca 13 Reasons Why sebagai hadiah. Dan jujur aja, selama masa
“penantian”-ku tersebut, aku merasa tersiksa! #eaak #lebay
Kenapa aku sampai merasa tersiksa?
Selain karena sinopsisnya yang menggugah,
covernya yang bernuansa kecokelatan menerbitkan rasa laparku akan
cerita. Background putih, “terkotori” oleh bintik-bintik cokelat–nyaris
mirip lumut, kaset berdarah, dan tulisan 13 Reasons Why yang terbentuk
dari pita kaset, benar-benar kombinasi keren (dan pas) untuk
menghipnotis calon pembaca untuk tak berhenti menatapnya. Sekali
melihatnya di deretan rak buku, jika itu aku, aku sangat yakin cover
buku ini-lah yang menyita perhatianku pertama kali! Aku benar-benar
jatuh cinta pada covernya!
Lalu bagaimana dengan kisahnya sendiri?
Kisahnya bagus. Keren. Sangat berisi. Dan
dari buku ini kita akan tahu efek (beberapa mungkin sisi lain yang
belum pernah kalian baca, lihat, dengar, maupun alami) dari:
a. Gosip atau rumor yang tidak benar
b. Julukan (meski pun maksud awalnya lelucon)
c. Dibanding-bandingkan dengan orang lain
d. Perhatian berlebihan (mungkin didasari rasa penasaran tingkat dewa) yang dilakukan secara diam-diam
e. Ketidaktulusan
f. Janji
g. (Sebaris) kata penyemangat/hiburan
h. Mengambil sesuatu tanpa permisi
i. Mencurahkan isi hati atau yang biasa disingkat curhat
j. Pilihan
k. Mengakui kesalahan
l. Berhenti berusaha atau singkatnya menyerah
m. Pencegahan
a. Gosip atau rumor yang tidak benar
b. Julukan (meski pun maksud awalnya lelucon)
c. Dibanding-bandingkan dengan orang lain
d. Perhatian berlebihan (mungkin didasari rasa penasaran tingkat dewa) yang dilakukan secara diam-diam
e. Ketidaktulusan
f. Janji
g. (Sebaris) kata penyemangat/hiburan
h. Mengambil sesuatu tanpa permisi
i. Mencurahkan isi hati atau yang biasa disingkat curhat
j. Pilihan
k. Mengakui kesalahan
l. Berhenti berusaha atau singkatnya menyerah
m. Pencegahan
Kata-kata diatas, yang aku susun dalam 13 abjad, mewakili hal yang aku tangkap dari 13 rekaman Hannah Baker. 13 (Thirteen) Reasons why. 13 alasan kenapa–dia melakukan tindakan bunuh diri.
Rumor apa yang menyergap Hannah? Apakah
itu rumor itu buruk? Apakah rumor buruk itu benar-benar terjadi? Atau
hanya sebuah kebohongan seseorang untuk memfitnah Hannah? Atau dia tidak
memfitnah, mungkin dia hanya ingin terlihat superior di mata
teman-temannya?
Julukan apa yang diterima Hannah? Apa
julukannya buruk? Sayangnya, julukan itu sebenarnya bisa dikatakan
sebuah pujian. Tapi kalau benar itu pujian, kenapa menjadi 1 dari 13
Reasons Why?
Siapa yang
dibanding-bandingkan dengan Hannah? Siapa yang tidak terima
dibanding-bandingkan? Apa Hannah? Apa orang yang dibandingkan dengan
Hannah? Dan hal apa yang menjadi perbandingannya?
Lalu perhatian dari
siapa yang diterima Hannah? Bukannya kalau diperhatikan kita bakal
senang? Lalu jenis perhatian apa yang bikin jengah? Perhatian apa yang
membuat Hannah merasa harus (lagi-lagi) memasukkannya dalam 13
alasannya?
Aku ingin membahas daftarku. Aku ingin
membahas setiap poin yang berhasil kutangkap–dengan pemahaman pribadiku
tentunya, karena setiap orang punya pemahaman yang berbeda. Tapi aku
takut ulasanku ini jadi terlalu panjang. Aku takut kalian cepat-cepat
ingin mencapai baris terakhir dari tulisan ini. Jadi aku memutuskan,
untuk menyingkatnya (Ini saja masih terasa panjang, heheh).
Dulu, Kak Mery Riansyah memberi kebebasan
pada pemenang kontes yang diadakannya untuk memilih dua buku yang
diterjemahkannya: Incarceron (fantasy) dan, tentu saja, 13 Reasons Way
(YA-real problem). Jujur aku nyaris memilih Incarceron. Jelas karena
genrenya adalah genre dimana aku biasa mencemplungkan diri (?) Alias
genre favoritku. Tapi aku pikir-pikir… Aku sedang malas membaca buku
berseri. Lalu aku memilih 13 Reasons Why. Dan apakah aku menyesalinya?
Ya. Aku sangat menyesal. Menyesal kenapa baru sekarang aku membacanya?! ?(??)
Dih, katanya mau mempersingkat postingan. Malah curcol? (–”) Jadi apa kekurangan 13 (thirteen) Reasons Why? Pasti ada dong? Terus berapa mangkuk semur yang akan kamu hadiahkan pada Jay Asher–juga kak Mery Riansyah dan orang-orang yang bekerja di balik lahirnya novel…. Hnn, menakjubkan itu?
Hnn, kekurangannya ya. Hanya sedikit sih.
Beberapa orang yang membacanya tidak sekali duduk (aku rasa kebanyakan
orang akan membaca 13 Reasons Why hanya sekali duduk secara novel itu
novel suspence), mungkin tidak akan menyadari dimana letak klimaks. Atau
klimaksnya terasa biasa-biasa saja.
Kualitas tintanya kurang baik. Beberapa
halaman seolah… Kehabisan tinta saat proses cetaknya. Untunglah masih
bisa dibaca. Jadi aku tidak kehilangan satu huruf pun. Aku harap sih ini
hanya terjadi pada bukuku saja.
Mengenai Hannah yang meminta untuk putar balik kasetnya. Dengan memutar kedua sisi kaset otomatis hal itu tidak perlu dilakukan.
Dan ini mungkin yang terfatal. Sinopsis.
Hanya ada tujuh kaset di dalam kotak. Tapi berapa jumlah kaset yang
ditemukan Clay, yang tertulis di sinopsis? Yang pasti berbeda.
Buku ini sangat aku rekomendasikan untuk dibaca. Wajib dan harus dibaca meski hanya sekali dalam hidup kalian.
Jangan takut pada noda darah di covernya.
Di dalamnya sendiri tidak ada adegan berdarah-darah. Kecuali mungkin
hati yang berdarah-darah karena… Sesuatu.
Meski masuk dalam list buku favoritku,
aku belum bisa memberinya lima mangkuk. Empat mangkuk semur aku rasa
cukup untuk mengembalikan stamina Clay yang semalaman mendengarkan 13 (Thirteen) Reasons Why (Hanna shut her life).
Judul: 13 (Thirteen) Reasons Why
Penulis: Jay Asher
Penerbit: M-Pop (Matahati)
Tebal: 388 halaman
Stew score: 4 of 5 Bowls
Note: Cover buku 13 Reasons Why yang aku punya “bintik-bintik” hijaunya berwarna cokelat.
PS: Menuut kabar yang aku dapatkan 13 (thirteen) Reason Why versi filmnya akan muncul di tahun 2013
0 comments:
Posting Komentar