Kalimat pertama Skandal
Kursi putar yang sudah tua itu rasanya perlu diminyaki: bunyinya berdecit ketika Dokter memutar duduknya ke arah Suguro, setelah ia selesai meneliti lembar-lembar data pemeriksaan.
Sececap Skandal
Sebagai novelis katolik kawakan terhormat, sudah barang tentu Suguro menerima penghargaan sastra. Namun saat pesta penganugerahan, tiba-tiba saja seorang wanita muda, yang mabuk dan berpenampilan tak senonoh, datang dan mengaku mengenalnya. Dia juga bilang, Suguro sering sekali plesir ke kawasan mesum di Shinjuku. Malahan, lukisan potretnya dipamerkan di sebuah galeri murahan di kawasan yang sama.
Tentu saja Suguro menyangkal tuduhan itu. Sebagai seorang katolik dan orang baik-baik, mana mungkin dia mendatangi tempat seperti itu? Dia mungkin suka berbohong (demi kebaikan) pada istrinya, tapi dia yakin dia tak pernah mengunjungi tempat "panas" seperti itu. Tapi... Rasa pensasaran menggelitiknya. Dia pun pergi untuk melihat lukisan potret dirinya.
Dan betapa terkejutnya dirinya. Lukisan itu begitu mirip dirinya. Tapi dengan ekspresi yang lain sama sekali: kasar, kejam, dan mesum. Ekspresi yang sangat tidak mungkin hadir di wajahnya.
Dari kunjungan di galeri, dia berkenalan dengan Nyonya Naruse. Seorang wanita yang tampak ramah dan keibuan. Dan memang demikian dirinya. Untuk mengisi kekosongan waktunya, dia menjadi tenaga sukarelawan di rumah sakit guna mengurus dan merawat anak-anak yang menderita penyakit serius.
Sementara itu, seorang wartawan muda yang ingin tenar, begitu mendengar ucapan wanita muda di acara penganugerahan sastra, berambisi untuk menghancurkan reputasi Suguro.
Citarasa Skandal
Aku cukup terkejut menemukan aku cukup menyukai Skandal. Maksudku judul buku ini, bukan skandal dalam arti yang sebenarnya. Kalau skandal dalam arti sebenarnya... Kadang tertarik juga ding, hahah.
Yang cukup mengejutkanku lagi, aku suka dengan karakter si wanita mabuk yang muncul di acara penganugerahan sastra. Dia memang muncul tiga kali dengan porsi yang sedikit-sedikit, tapi di kemunculannya yang terakhir, dia... Sangat wow. Dia mungkin secara penampilan seperti itu, tapi isi kepalanya super sekali!
Oh dan perlu digarisbawahi, dia datang ke acara penganugerahan sastra bagi Suguro karena dia memang kenal Suguro, bukan karena hendak atau dibayar orang untuk mempermalukan Suguro. Tapi kalau begitu, lantas Suguro berbohong dong?
Sayangnya tidak. Suguro tidak berbohong. Dia memang tidak mengenal wanita muda itu.
Lah, kalau mereka sama-sama benar, itu artinya Suguro ada dua orang? Atau ada orang yang mengaku-ngaku sebagai Suguro? Atau jangan-jangan ini ada hubungannya dengan fenomena doppelganger—dimana muncul kembaran gaib seseorang?
Untuk tahu jawabannya, silakan membatja bukunya, hahah.
Sejak dari awal, awal novel ini, Suguro melihat kembaran dirinya. Kembaran dirinya yang memiliki ekspresi wajah yang sama kejam, seram, dan mesum seperti potret yang dipampang di galeri kecil di Shinjuku. Siapa sebenarnya dia, mungkinkah dia orang biasa yang sengaja melakukan hal kejam itu demi membinasakan Suguro dan popularitasnya? Atau hanya halusinasinya saja? Tapi bila itu halusinasi, lantas kenapa ada orang yang mengaku melihatnya?
Para karakternya juga unik-unik. Seperti Nyonya Naruse, aku membeberkannya karena di sinopsisnya bukunya sudah tercetak—jadi tenang saja sop iler haters, wanita nyaris seumuran istri Suguro ini punya kepribadian kontradiksi, di satu sisi dia seorang wanita yang penuh rasa keibuan: sayang sekali pada anak-anak, tapi di sisi satunya dia sangat suka sekali dengan hal-hal seram seperti pembantaian atau pembunuhan dan hal seram itu sangat merangsangnya dan memberinya kenikmatan yang tiada tara.
Secara keseluruhan, Skandal novel yang oke. Meski banyak hal yang sulit dipercaya tercetak di tiap halamannya, Skandal bukan novel fantasi. Bikin berdebar-debar dan diselimuti kecekaman tapi bukan novel misteri maupun horor. Skandal adalah novel thriller psikologi dimana mengajak pembacanya menyelami hakikat seorang Suguro, seorang manusia, yang tanpa disadarinya lebih rumit daripada sangkaannya. Begitu pula tokoh lainnya, yang punya keunikannya masing-masing. Tidak ada yang sederhana bila menyangkut manusia. Makanya para ahli selalu berdebat bila ingin memetakan apapun yang menyangkut dengan manusia. Sebab kedinamisan manusia sifatnya tak pasti.
Skandal
Penulis: Shusaku Endo
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2010
Tebal: 328 halaman
Genre: Thriller - Japan Literature - Realistic Fiction
Stew score: Almost-Yummy (3.5 of 5 stars)
Target: Adult (17 tahun ke atas!)
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
Wah, saya juga baru akan membaca ini, Mas. Semoga tidak "berdarah-darah" ^_^
BalasHapusOh ya, omong-omong, blognya keren banget! :)
Tidak berdarah-darah, kok :))
Hapusterima kasih! :D
whoaaa... ada ya kayak gitu di Shinjuku O_O habis dari Shinjuku soalnya... jadi pengen baca... penulisnya kayaknya penulis Jepang terkenal ya?
BalasHapusAku rasa di mana-mana juga ada :p
HapusWoah, dari Shinjuku, oleh-olehnya mana nih? #eh
Iya, Mr. Endo ini terkenal banget. Novelnya yang Silence mendapatkan banyak sekali penghargaan :D