The Red Pyramid
Penulis: Rick Riordan
Penerbit: Nourabooks dan Mizan Fantasy
Tebal: XI + 524
Cetakan: September
Stew Score: Super delicious! (5 of 5)
Icip-icip The Red Pyramid
Sang Manusia Api melambaikan sebelah
tangannya. Lingkaran biru di kaki Mr. Kane, ayah Carter dan Sadie,
menjadi gelap. Mr. Kane berusaha meraih kotak peralatannya dengan susah
payah, namun kotak itu tercecer di lantai.
Dengan jentikan tangannya yang lain,
Manusia Api itu menyulap sebuah peti mati bercahaya yang mengurung Mr.
Kane. Mr. Kane menatap Carter untuk terakhir kalinya, dan menggumamkan
sebuah kata: LARI !
Malam itu, Carter dan Sadie menyaksikan
mimpi buruk menjelma jadi kenyataan. Seorang Manusia Api mengurung ayah
mereka ke dalam peti mati dan menenggelamkan peti itu ke dalam bumi. Dan
sejak malam itu, kakak-beradik Kane itu terjebak dalam sebuah
petualangan menegangkan yang akan menguak rahasia keluarga mereka.
Sebelum ditenggelamkan, sang ayah tanpa
sengaja membangkitkan lima dewa Mesir kuno: Osiris, Isis, Set, Horus,
dan Nepthys. Dan kini, salah satu dari dewa itu, yang suka bikin onar,
Set, mengincar nyawa Carter dan Sadie. Dengan berbekal sedikit
pengetahuan mengenai kekuatan magis, mereka berusaha menyelamatkan diri
dari kejaran Set sambil mencari cara membebaskan ayahnya dari
cengkeraman dewa itu.
Kenapa Set mengincar nyawa Carter dan Sadie? Sanggupkan Carter dan Sadie membebaskan ayah mereka?
Citarasa The Red Pyramid
Well, sama seperti Eon dan Fablehaven #4: Secret of the Dragon Sanctuary, The Red Pyramid
juga merupakan satu dari tiga hadiah pilihan dari memenangi kontes
#KpopAttack yang diadakan twitter Penerbit Noura (@Nourabooks).
Kemasannya bagus. Berkilat tapi tidak
sampai mencolok mata. Ilustrasinya nyaris mirip dengan cover aslinya.
Hanya saja, rambut Carter dibikin lurus di cover versi Indonesianya.
Sebenarnya aku sedikit bingung bagaimana harus berkomentar. Lembar catatanku jarang kucoreti saat proses menikmati The Red Pyramid
ini. Semua terasa pas. Semua terasa ajaib. Semua terasa masuk akal.
Hampir saja aku percaya ini terjadi di dunia nyata. Hampir saja aku
berharap bersekolah di Amerika atau Inggris atau New Zealand, atau
negara mana pun yang menyediakan loker untuk para muridnya. Paling gila,
setelah gigitan terakhir aku mencari bangunan obelisk yang ada di
Indonesia. Apakah aku menemukannya? Ya, satu. Itu pun secara tidak
sengaja ketika melihat acara televisi. Aku tidak akan memberitahu letak
obelisk itu dimana, takut yang baca catatanku ini bukan sekutu Carter
dan Sadie, hahah.
Sebagai salah seorang yang pernah
mencicipi mitologi Mesir, dan berharap suatu hari nanti aku bisa
“menempelkannya” pada ceritaku sendiri, aku merasa iri dengan Om Rick
Riordan yang sukses menggabungkan dunia masa lampau itu dengan dunia
modern saat ini. Bahkan berkali-kali pernak-pernik dari zaman modern,
semisal mobil, pesawat udara, ponsel, bahkan situs dari internet, muncul
dan menekankan bahwa kejadian ini terjadi di zaman sekarang!
Penggemar Percy Jackson juga akan dibuat
kagum karena, meski hanya sekilas, salah satu tokoh menyebut mengenai
keberadaan dewa-dewi Olympia. Apakah Om Rick bakal menyertakan mereka
dalam seri Kane Chronicles juga? Jawabannya… Cari tahu sendiri dengan
membaca bukunya
Aku hanya berhasil menemukan 8 typo. Hebat sekali untuk ukuran buku setebal The Red Pyramid.
Ya, buku ini jauh lebih tebal dari buku lain yang ditulis Om Rick yang
membesarkan namanya. Di bab 29 headernya lupa diubah settingnya,
sehingga headernya ngikut bab sebelumnya. Bukan masalah besar sih,
apalagi tulisan di header biasanya jarang dibaca atau diperhatikan lebih
teliti.
Hanya itu rasa asamnya? (Baca: kekurangan)
Mau lagi yang asam? Coba tambahkan cuka
#krik #krik #krik
Hahah, jayus ya?
memang hanya itu rasa asam yang berhasil dikecap mata dan otakku. Eh,
tunggu bentar… Plotnya nyaris mirip sama Percy. Jadi, diawali dengan
orangtua tunggal mereka… Diambil. Terus lari, lari, dan lari. Tapi
apakah endingnya akan sama seperti buku pertama Percy? Aku bilang
endingnya…
Tidak benar-benar menggantung. Mengindikasikan bisa saja buku
ini berakhir disini (karena mitologi terkenal Mesir: Set yang menjebak
Osiris, Isis dan Horus yang melarikan diri dan membalas dendam, Nephthys
yang… Melakukan sesuatu, lalu dewa Ra yang… sedang melakukan sesuatu
juga, dan dewa lain-lainnya, disajikan lumayan komplit). Tapi karena
kita tahu buku ini berseri… Jadi ya, setelah baca buku ini aku, maksudku
kita, akan merasa untuk perlu mencari lanjutannya.
Perbedaan mendasar dari buku pertama seri
ini dengan buku pertama seri yang membuat nama penulisnya dikenal dunia
(susah untuk tidak membuat perbandingan, heheh) adalah:
(a) penggunaan sudut pandang. Sudut pandang yang digunakan di The Red Pyramid adalah sudut pandang orang pertama tapi berganti-ganti antara Carter dan Sadie. Kita tidak akan dibikin bingung “ini siapa ya yang sedang jadi narator?” Karena di awal tiap bab tertulis nama siapa yang “matanya sedang kita pinjam” dan sebuah simbol Mesir. Oh iya, peralihan sudut pandang ini selalu konsisten tiap dua bab sekali.
(b) Carter dan Sadie menceritakan kisah mereka dalam bentuk rekaman.
(c) adanya banyak kisah asmara disini. Dari yang mengundang simpati, hingga yang bikin penasaran bagaimana kelanjutannya!
(d) alih-alih ilustrasi cerita (aku menggunakan versi terjemahan sebagai perbandingan), The Red Pyramid dipermanis dengan simbol-simbol atau tulisan/gambar huruf hierogilf.
(a) penggunaan sudut pandang. Sudut pandang yang digunakan di The Red Pyramid adalah sudut pandang orang pertama tapi berganti-ganti antara Carter dan Sadie. Kita tidak akan dibikin bingung “ini siapa ya yang sedang jadi narator?” Karena di awal tiap bab tertulis nama siapa yang “matanya sedang kita pinjam” dan sebuah simbol Mesir. Oh iya, peralihan sudut pandang ini selalu konsisten tiap dua bab sekali.
(b) Carter dan Sadie menceritakan kisah mereka dalam bentuk rekaman.
(c) adanya banyak kisah asmara disini. Dari yang mengundang simpati, hingga yang bikin penasaran bagaimana kelanjutannya!
(d) alih-alih ilustrasi cerita (aku menggunakan versi terjemahan sebagai perbandingan), The Red Pyramid dipermanis dengan simbol-simbol atau tulisan/gambar huruf hierogilf.
Aku sempat kecele dengan ending buku ini.
Endingnya di luar dugaanku! Aku kira judul babnya (bisa dibaca di
daftar isi) mengindikasikan kakak-adik Kane itu terjebak dalam suatu
situasi sehingga mereka harus berhenti… Sudahlah. Yang jelas, endingnya
keren dan ya sama sekali di luar dugaan!
Ada satu keunikan dalam buku bertema
Mesir ini dibanding kisah-kisah bertema Mesir lainnya. Biasanya di
kisah-kisah beraroma Mesir, dewa Anubis digambarkan sebagai sosok yang
jahat atau dewa yang menolong manusia-manusia yang jahat, sementara di
The Red Pyramid dia digambarkan sebagai dewa yang… Mending kalian
mencaritahunya sendiri. Dijamin tercengang deh! Aku saja hingga kini
belum bisa mempercayainya #lebay
Recomended for: Fantasy freaks | Egypt Myth geeks | pembaca penyuka kisah berplot cepat
0 comments:
Posting Komentar