Juliet
Penulis: Anne Frontier
Penerbit: Qanita
Tebal: 716 halaman
Cetakan: Januari, 2012
Stew Score: Super Delicious! (5 of 5)
Icip-icip Juliet
Jarang ada yang tahu bahwa Romeo dan Juliet adalah kisah nyata yang benar-benar terjadi.
Cinta terlarang. Kawin lari. Racun. Kematian. Keempatnya merupakan unsur dalam drama tragis Shakespeare, yang dipercaya diperolehnya dari suatu kekacauan di Siena pada 1340 Masehi.
Sekarang, abad 21, Julie Jacobs dikirim ke Siena untuk menyelidiki kisah itu. Berbekal sebuah kunci, dia berangkat ke Siena untuk mencari harta peninggalan Juliet, yang ternyata adalah nenek moyangnya sendiri.
Berhasilkah Julie menemukannya? Lalu dimana titisan Romeo, yang seharusnya membantunya? Karena bila Romeo tidak muncul, Julie terancam mengalami tragedi besar. Tragedi yang sama yang pernah dikisahkan oleh Shakespeare ratusan tahun silam.
Cinta terlarang. Kawin lari. Racun. Kematian. Keempatnya merupakan unsur dalam drama tragis Shakespeare, yang dipercaya diperolehnya dari suatu kekacauan di Siena pada 1340 Masehi.
Sekarang, abad 21, Julie Jacobs dikirim ke Siena untuk menyelidiki kisah itu. Berbekal sebuah kunci, dia berangkat ke Siena untuk mencari harta peninggalan Juliet, yang ternyata adalah nenek moyangnya sendiri.
Berhasilkah Julie menemukannya? Lalu dimana titisan Romeo, yang seharusnya membantunya? Karena bila Romeo tidak muncul, Julie terancam mengalami tragedi besar. Tragedi yang sama yang pernah dikisahkan oleh Shakespeare ratusan tahun silam.
Citarasa Juliet
Lagi-lagi aku harus mengucapkan rasa terima kasihku pada mbak Truly karena telah mengadakan kontes mengenai Vandaria Saga. Sama halnya seperti The Invention of Hugo Cabret dan Takdir Elir, aku mendapatkan Juliet juga berkat memenangi kontes tersebut :’)
Sehabis membaca icip-icipnya, kalian pasti bisa menebak kalau Juliet by Anne Frontier adalah re-telling Romeo and Juliet-nya Shakespeare, dimana setting waktu (tahun 1340-abad 21) dan tempatnya (Verona-Siena) berbeda dengan versi pujangga berkebangsaan Inggris itu.
Bagiku semuanya terasa… Pas. Bab 1-nya. Kronologisnya. Re-telling dari versi aslinya, mengubah beberapa hal agar terkesan… Lebih “halus”, meski tragedi yang terjadi pada Romeo dan Juliet tetaplah sama. Ada tiga keluarga yang terlibat di dalamnya. Juliet punya kembaran. Ada kisah lanjutan setelah kematian dua insan yang menutup usianya dengan tragis itu. Dan masih banyak lagi.
Lalu bagaimana dengan Paris (yang melamar Juliet) dan Rosaline (teman dekat Romeo sebelum ketemu Juliet)? Apakah mereka berdua ada di dalam kisah? Well, aku rasa kalian mesti mencaritahunya sendiri. Aku sudah memberikan sedikit bocoran soalnya ;)
Satu lagi yang aku suka dari novel historical-fiction ini: adanya dua kisah di dalamnya. Jadi ada kisah Juliet di masa kini (Julie Jacobs), dan kisah Juliet di masa lalu (Giuletta). Juliet di masa lalu tidak diceritakan… langsung kelar, tapi bertahap. Dari penyelundupannya, pertemuannya dengan Romeo, kematiannya, kemudian kisah lanjutannya… Membuat buku Juliet ini seolah-olah punya dua klimaks! Satu di abad pertengahan, satu lagi di abad dua satu.
Ngomong-ngomong soal ending. Bisa dibilang endingnya agak-agak susah ditebak. Berkali-kali Anne Frontier membingungkanku dengan “melemparkan” kesalahan-kesalahan para tokohnya. Tapi keyakinanku kalau Julie akhirnya “ehm” sama si “itu” :oops: udah bisa diendus dari awal :lol:
Sama seperti buku hadiah dari kontesnya mbak Truly, The Invention of Hugo Cabret, aku kesulitan menemukan rasa asam dalam Juliet. Setiap lekuk tubuhnya yang seksi terasa sangat lezat ketika dinikmati :mrgreen: Pemeriksa aksara juga bekerja luar biasa. Terbukti dengan aku hanya menemukan 13 typo (terfatal adalah typo nama Janice, kembaran Julie, yang ditulis Jane). Jadinya buku yang tebalnya 4 kali tebal Peri Cinderella, novelku, mudah dilahap dan gampang dicerna oleh mata dan pikiranku.
Ohh,aku hampir lupa dengan kemasannya :oops: Cover depannya dibagi menjadi dua bagian, satu bagian gambar kondisi sebuah kota, kemungkinan besar, Siena, lengkap dengan sungai dan jembatan yang membelahnya. Bagian atasnya, seolah bagian dari kertas papirus dimana ada tanda air (watermark) lukisan seorang wanita cantik bermata biru: Juliet! Sementara cover belakangnya warnanya senada dengan kertas papirus di cover depan. Kemasan yang, menurutku, benar-benar eye-catching.
Recommended for: Penyuka kisah-kisah misteri detektif, thriller, dan sejarah | Penggemar Shakespeare | kutu buku yang sedang menunaikan ibadah puasa (tebel banget sih bukunya, hahah).
Sehabis membaca icip-icipnya, kalian pasti bisa menebak kalau Juliet by Anne Frontier adalah re-telling Romeo and Juliet-nya Shakespeare, dimana setting waktu (tahun 1340-abad 21) dan tempatnya (Verona-Siena) berbeda dengan versi pujangga berkebangsaan Inggris itu.
Bagiku semuanya terasa… Pas. Bab 1-nya. Kronologisnya. Re-telling dari versi aslinya, mengubah beberapa hal agar terkesan… Lebih “halus”, meski tragedi yang terjadi pada Romeo dan Juliet tetaplah sama. Ada tiga keluarga yang terlibat di dalamnya. Juliet punya kembaran. Ada kisah lanjutan setelah kematian dua insan yang menutup usianya dengan tragis itu. Dan masih banyak lagi.
Lalu bagaimana dengan Paris (yang melamar Juliet) dan Rosaline (teman dekat Romeo sebelum ketemu Juliet)? Apakah mereka berdua ada di dalam kisah? Well, aku rasa kalian mesti mencaritahunya sendiri. Aku sudah memberikan sedikit bocoran soalnya ;)
Satu lagi yang aku suka dari novel historical-fiction ini: adanya dua kisah di dalamnya. Jadi ada kisah Juliet di masa kini (Julie Jacobs), dan kisah Juliet di masa lalu (Giuletta). Juliet di masa lalu tidak diceritakan… langsung kelar, tapi bertahap. Dari penyelundupannya, pertemuannya dengan Romeo, kematiannya, kemudian kisah lanjutannya… Membuat buku Juliet ini seolah-olah punya dua klimaks! Satu di abad pertengahan, satu lagi di abad dua satu.
Ngomong-ngomong soal ending. Bisa dibilang endingnya agak-agak susah ditebak. Berkali-kali Anne Frontier membingungkanku dengan “melemparkan” kesalahan-kesalahan para tokohnya. Tapi keyakinanku kalau Julie akhirnya “ehm” sama si “itu” :oops: udah bisa diendus dari awal :lol:
Sama seperti buku hadiah dari kontesnya mbak Truly, The Invention of Hugo Cabret, aku kesulitan menemukan rasa asam dalam Juliet. Setiap lekuk tubuhnya yang seksi terasa sangat lezat ketika dinikmati :mrgreen: Pemeriksa aksara juga bekerja luar biasa. Terbukti dengan aku hanya menemukan 13 typo (terfatal adalah typo nama Janice, kembaran Julie, yang ditulis Jane). Jadinya buku yang tebalnya 4 kali tebal Peri Cinderella, novelku, mudah dilahap dan gampang dicerna oleh mata dan pikiranku.
Ohh,aku hampir lupa dengan kemasannya :oops: Cover depannya dibagi menjadi dua bagian, satu bagian gambar kondisi sebuah kota, kemungkinan besar, Siena, lengkap dengan sungai dan jembatan yang membelahnya. Bagian atasnya, seolah bagian dari kertas papirus dimana ada tanda air (watermark) lukisan seorang wanita cantik bermata biru: Juliet! Sementara cover belakangnya warnanya senada dengan kertas papirus di cover depan. Kemasan yang, menurutku, benar-benar eye-catching.
Recommended for: Penyuka kisah-kisah misteri detektif, thriller, dan sejarah | Penggemar Shakespeare | kutu buku yang sedang menunaikan ibadah puasa (tebel banget sih bukunya, hahah).
masuk wishlist....
BalasHapuslangsung kepincut sejak liat dan megang bukunya....
sayang sekali belum punya kesempatan buat baca :(
Wajib koleksi dan baca ini. Lagian nggak berseri ini :D
BalasHapus