Hana - a Delirium short story

Hana - a Delirium short story


Penulis: Lauren Oliver

Penerbit: Hodder and Stoughton

Tebal: 144 halaman

Seri: Delirium

Genre: science-fiction, romance, dystopia

Format: ebook

Stew Score: Yummy!

Di dunia tempat Hana tinggal, cinta membuat orang masuk penjara.


Di dunia tempat Hana tinggal, cinta tidak dijunjung tinggi, tidak bisa digunakan sebagai tameng atau alasan seseorang mengorbankan diri. Di dunia tempat Hana tinggal, cinta dilarang ada, bahkan mengucapkan kata “cinta” saja sudah merupakan hal tabu. Di dunia tempat Hana tinggal, cinta disebut Amor Deliria Nervosa. Penyakit paling mematikan dari semua penyakit mematikan.
Aku tidak bisa membayangkan hidup di dunia tempat Hana tinggal. Bukankah kata pujangga, hidup tanpa cinta bagai taman tak berbunga? Lebih baik kita tanyakan Hana bagaimana hidup di dunianya, please welcome…

Hana dari Delirium series!

Hana ini adalah sahabat Lena, tokoh utama dalam Delirium series. Perannya dalam Delirium mencuri perhatian banyak Story Eater hingga Miss Oliver membocorkan isi hatinya. Nah, Hana, bagaimana kabarmu?
Hana: Saya rasa baik. Sedikit tidak percaya saya bisa berada disini. Amankah disini? Saya takut kejadian di Daratan Tinggi–

Tidak. Tidak. Aku jamin regulator tidak akan menemukanmu.
Hana: Apakah anda simpatisan? Apakah anda telah terjangkit deliria?

Tenang, Hana. Tidak ada simpatisan disini. Disini hanya ada aku dan kamu, dan beberapa Story Eater yang menyimak. Oops, itu jumlah yang banyak aku rasa.
Hana: Bolehkah saya tahu ini dimana? China-kah? Wajah anda tidak seperti wajah orang Amerika.

Aku orang Indonesia. Jika kamu sangat ingin tahu. OH, dan aku pernah dengar kamu berteriak, “Today I’m going to go to China!”
Hana: Anda mendengarnya?? (Matanya membulat dan kontan menyapu sekitar) Lena benar. Harusnya saya tidak berteriak kencang.

Kenapa begitu? Apakah pergi ke luar negeri terlarang?
Hana: Kami dilarang membicarakan negara lain. Bahkan tahu namanya saja sudah merupakan hal tabu.

Sekarang kita bahas Lena–
Hana: Dia sudah pergi ke alam liar.

Ya, aku tahu. Bisa–
Hana: Apakah anda bisa menyimpan rahasia?

… Kamu bisa percaya padaku.
Hana: (berbisik) Sebenarnya saya iri padanya. Padahal saya biasanya…

Lebih dari dia?
Hana: Bisa dibilang begitu. Sebelum terjangkit deliria, Lena itu taat peraturan. Dia juga selalu cemas pada apapun, juga pada dirinya sendiri sebab ibunya terjangkit deliria. Dia takut penyakit itu turun ke dirinya. Tapi nyatanya meski penyakit itu menjangkitinya dia malah… Menikmatinya. Dia malah makin tampak bahagia. Padahal dia bisa mati oleh penyakit itu. Tapi dia tampaknya tak ambil peduli. Dia seperti seorang… Seorang…

Kamu tak perlu mengatakannya. Percayalah, aku tahu apa yang kamu maksud. Aku punya satu pertanyaan terakhir. Di baris terakhir kisahmu, saat itu kamu sudah tahu soal rencana pelarian Lena dan pacarnya, kamu berkata dalam hati, “I’m sorry, Lena.” Bolehkah aku tahu… Kesalahan apa yang kamu lakukan, Hana?
Hana: Itu… Saya tidak mau menjawabnya. Dan itu sudah merupakan sebuah jawaban.

Baiklah. Aku hargai… Jawabanmu.

Pemirsa! P-e-pe-mi-mir-sa-sa, pemirsa! #eh kenapa jadi kayak acara talk show sebelah? :lol:
Delirium merupakan salah satu novel favoritku. Dan seperti Delirium, Hana juga ditutup tepat di klimaks! Sumpah, Kak Lauren ini hobi banget bikin orang gregetan! *cubit pipi Kak Lauren *pake penjepit kertas #eh

Target Pembaca: Young-adult (16 tahun +). Usia segitu menurutku sudah bisa cukup opne-minded. Apalagi di buku ini ada sedikit kebrutalan.
P.S. Di Power of Six, Mizan mengejutkanku dengan menerbitkan kisah novella tambahannya, The Lost Files, yang hanya terbit dalam edisi kindle dan ebook di negara asalnya dengan mengincludekannya dalam buku ke-2 Lorien Legacies tersebut. Moga ebook Hana ini juga dicetak dan diincludekan di dalam Pandemonium.

P.S.S. Jangan lupa bilang Amin ;)


Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::

| | |




2 comments:

  1. Wah interview dgn Hana! Kepikiran aja sih nge-review-nya bgni.. :)) What a smart boy! :D

    BalasHapus

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!