Icip-icip Mockingjay
Namanya Katniss. Umurnya 17 tahun.
Rumahnya di distrik 12. Dia ikut The Hunger Games dua kali. Dia dan
Peeta jadi pemenang kali pertama mengikutinya. Dia melarikan diri.
Capitol membencinya. Capitol membanjiri distrik 12 dengan bom. Peeta
tertinggal di arena. Peeta jadi tawanan Capitol. Katniss berasumsi Peeta
sudah tewas. Katniss berasumsi lebih baik bagi Peeta bila dia sudah
tewas.
Sayangnya Peeta masih hidup. Sayangnya
lagi Peeta ditampilkan di TV dan disiarkan ke seantero Panem. Dan
celakanya dia dianggap pengkhianat oleh pemberontak.
Meski Katniss dan penduduk distrik 12
yang selamat ditampung oleh distrik 13, mereka belum sepenuhnya aman.
Presiden Snow yang ingin membakar habis revolusi berniat menghancurkan
Katniss, sang Mockingjay, wajah revolusi, dengan melakukan apa saja.
Tapi Katniss masih bingung, apa dengan menjadi Mockingjay keadaan akan menjadi lebih baik?
Keadaan Peeta yang makin memburuk
(Capitol sering menampilkannya di layar kaca), desakan dari Plutarch,
Presiden Coin (pemimpin distrik 13), membuat Katniss memutuskan untuk
menjadi Mockingjay. Dengan syarat, Coin mau membebaskan beberapa
Pemenang (terutama Peeta) yang ditawan Capitol.
Apakah tim yang dikirim Coin berhasil
menolong Peeta dan beberapa pemenang lainnya? Tentu, mereka bisa! Hanya
saja, ada yang berbeda. Peeta yang cinta mati pada Katniss. Peeta yang
tidak bisa hidup di dunia dimana tidak ada Katniss. Tiba-tiba saja
Peeta, ketika melihat Katniss dia langsung memeluk… Lehernya, bermaksud
mencekiknya! Apa yang terjadi pada cowok dengan roti itu?!
Berhasilkah Katniss menggulingkan presiden Snow dari tampuk kekuasaannya? Berhasilkah dia membawa kedamaian kembali ke Panem?
Setelah aku menikmati citarasa Mockingjay
Sumpah! Aku terharu banget! Terharu banget tidak harus beli buku yang masuk dalam list “must buy and have one” ini :’) hahaha
Terima kasih pada @Indohungergames yang
telah mengadakan kuis dan memilihku sebagai pemenang pertama! Gara-gara
itu, aku mendapatkan buku terakhir dari serial The Hunger Games ^^/
Sebelum masuk ke citarasa, ijinkan aku
untuk menuliskan (secara garis besar) pertanyaan-pertanyaan yang
belompatan di benak para Tributes (sebutan untuk fans The Hunger Games)
atau pun bukan yang sudah membaca buku keduanya, Catching Fire:
1. Siapakah nama gadis avox berambut merah yang pernah dilihat Katniss di hutan bersama Gale dan menjadi pelayannya saat dia mengikuti The Hunger Games?
2. Kenapa Finnick tidak menikahi Annie, gadis yang dicintainya, tapi malah menjajakan petualangan asmara pada beberapa orang di Capitol?
3. Kenapa Haymitch harus membenamkan diri dalam minuman keras dan tampak seolah “malas” menjalin hubungan dengan seseorang?
4. Bagaimana nasib Effie Trinket dan tim persiapan Katniss dan Peeta?
5. Apakah Buttercup, kucing Prim, selamat dari pengeboman? (Pertanyaan apa ini?!)
6. Bagaimana kisah berdarah ini akan berakhir?
Dan aku rasa ini pertanyaan yang paling ditunggu-tunggu beberapa Tributes…
7. Siapa yang akan menjadi pendamping Katniss? Peeta atau Gale?
Semua pertanyaan itu akan terjawab–jelas–di buku Mockingjay ini.
1. Siapakah nama gadis avox berambut merah yang pernah dilihat Katniss di hutan bersama Gale dan menjadi pelayannya saat dia mengikuti The Hunger Games?
2. Kenapa Finnick tidak menikahi Annie, gadis yang dicintainya, tapi malah menjajakan petualangan asmara pada beberapa orang di Capitol?
3. Kenapa Haymitch harus membenamkan diri dalam minuman keras dan tampak seolah “malas” menjalin hubungan dengan seseorang?
4. Bagaimana nasib Effie Trinket dan tim persiapan Katniss dan Peeta?
5. Apakah Buttercup, kucing Prim, selamat dari pengeboman? (Pertanyaan apa ini?!)
6. Bagaimana kisah berdarah ini akan berakhir?
Dan aku rasa ini pertanyaan yang paling ditunggu-tunggu beberapa Tributes…
7. Siapa yang akan menjadi pendamping Katniss? Peeta atau Gale?
Semua pertanyaan itu akan terjawab–jelas–di buku Mockingjay ini.
Tidak ketinggalan pula, lingkaran-lingkaran (baik yang full maupun hanya aksen garis putus-putus) yang menjadi ciri khas The Hunger Games series masih bisa kalian temukan di cover Mockingjay.
Kombinasi warna, gambar-gambar burung (emas, hitam, putih kehitaman) membuatku yakin, orang-orang yang menatapnya pasti menyempatkan diri berhenti untuk mengambilnya di rak buku, membalik bukunya, membaca sinopsisnya.
Kata beberapa orang, Mockingjay adalah
buku yang lumayan mengecewakan dari seri The Hunger Games. Kalau
menurutku sih, masih sama bagusnya. Mockingjay ini gabungan dari
keseruan The Hunger Games dan permainan emosi Catching Fire. Plot yang
cepat, kematian di depan mata yang tanpa diceritakan secara
dramatis–seolah kita tidak diberi kesempatan bernapas untuk merasakan
kesedihan kehilangan karakter yang kita suka (oops, spoiler nggak ya?
Hahah) Mungkin kekurangan Mockingjay (menurutku) adalah diksi dan
permainan katanya tidak sebagus seperti di Catching Fire, heheh.
Awalnya aku mengira buku ini bakal penuh
dengan pertempuran–dan memang sedikit banyak memang berisi pertempuran.
Tapi aku tidak mengira kalau pertempurannya juga dilakukan melalui
siaran televisi–selain pertempuran menggunakan senjata-senjata
penghancur. Selain Peeta dan Katniss yang saling “beradu” argumen
melalui siaran televisi, tim pemberontak juga menayangkan tayangan lain
misalnya ketika Katniss membantu pemberontakan (lengkap dengan kostum
dan tata rias Mockingjay tentunya). Aku sih nggak heran Mrs Collins bisa
membuatnya terasa sangat nyata. Secara dia telah lama berkecimpung di
dunia pertelevisian. Malah aku curiga naskah The Hunger Games trilogi
ini ditulis layaknya Mrs Collins menulis skenario, heheh.
Salah satu ciri khas The Hunger Games
yang aku suka adalah penulis tidak suka menghambur-hamburkan nama
karakter. Sebut saja Delly Cartwright yang namanya muncul di buku
pertama. Dia muncul dan “hidup” di buku ketiga: Mockingjay. Bahkan dia
memiliki peran yang lumayan penting. Namun Mrs Collins tetap konsisten
dengan satu karakter yang namanya tidak akan pernah disebutkan. Hingga
serial ini tamat, nama ibunya Katniss tampaknya tidak akan diketahui
oleh para pembaca. Mungkin namanya bakal disebutkan di film yang akan
beredar mulai minggu depan.
Salah satu masalah yang masih kutemui
sejak buku The Hunger Games pertama adalah masalah tanda petik penutup
percakapan. Minim typo. Hal yang biasa sih menurutku. Tapi Mockingjay
jadi yang pertama dari ketiga seri itu yang salah menyebut nama
karakternya. Hanya sekali. Jadi tidak merusak kenikmatan ketika
membacanya.
Overall, Mockingjay sangat jauh dari
perkiraanku. Jadi aku tidak punya alasan untuk tidak memberikan lima
mangkuk semur pada Katniss dan teman-temannya sebagai cemilan (?)
Judul: Mockingjay
Penulis: Suzanne Collins
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Translator: Hetih Rusli
Tebal: 390 halaman
Stew Score: 5 of 5 Bowls
Penulis: Suzanne Collins
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Translator: Hetih Rusli
Tebal: 390 halaman
Stew Score: 5 of 5 Bowls
0 comments:
Posting Komentar