Sekilas The Hunger Games
Apa sih The Hunger Games
itu? The Hunger Games adalah sebuah acara TV yang sangat terkenal *dan
dibikin terkenal* di Panem, negara tempat Katniss tinggal. Panem terdiri
dari 12 distrik, awalnya 13 namun distrik 13 berontak yang membuat
Capitol, ibukota negara Panem, membumihanguskannya.
Dan sebagai pengingat untuk 12 distrik yang tersisa, Capitol membuat acara The Hunger Games
dan memaksa penduduk 12 distrik untuk melihat dan ikut serta dalam
acara itu. Setiap distrik harus “menyumbangkan” 2 orang, cowok &
cewek, untuk acara itu.
Bukannya enak ya masuk TV? Bakal disorot,
bakal terkenal, dan dielu-elukan oleh para fans. Lalu kenapa penduduk
panem merasa ketakutan saat nama anak-anak mereka, hanya mereka yang
berusia 12-18 tahun yang boleh ikut serta, diumumkan untuk jadi peserta?
Karena di Hunger Games, dengan jumlah 24 peserta, untuk jadi
pemenangnya harus MEMBUNUH 23 peserta lainnya !!
Katniss Everdeen begitu terkejut saat nama adiknya, Prim, disebutkan untuk mengikuti The Hunger Games
ke-74. Dan otomatis, sebagai kakak yang sayang dengan adiknya, dia
menggantikan posisi Prim di Hunger Games meski mungkin dia pulang dalam
keadaan tak bernyawa. Toh, Katniss pandai berburu jadi kemungkinan dia
bertahan lebih besar dari Prim yang masih berumur 12 tahun.
Tapi saat nama peserta Cowok dari
distriknya diumumkan, Peeta Mellark,dia mengalami dilema. Meski tidak
saling bicara tapi Katniss ingat betul, cowok itu adalah pahlawan masa
kecilnya–meski secara tak sengaja. Katniss berlagak tak peduli, karena
untuk bisa bertemu dengan Prim dia harus membunuh Peeta. Hanya saja,
mentor mereka, Haymitch, dan penata gaya mereka, Cinna, punya strategi
untuk membuat mereka menjadi pasangan. Apalagi semenjak upacara
pembukaan Hunger Games, penampilan mereka dengan baju yang terbakar
mengundang banyak Perhatian. Katniss gadis yang terbakar, itulah
julukannya.
Masalah ditambah rumit saat sesi
wawancara, Peeta menyatakan cinta pada Katniss. Bukan berarti mereka
saling cinta, tapi ini reality show maka harus ada strategi agar selama
mungkin nyawa tinggal di badan. Meski sebenarnya itu bukan hanya
strategi tapi ungkapan cinta sepenuh hati Peeta. Ya, cowok yang jago
membuat kue dan hapal jenis-jenis roti itu, karakter yang aku suka,
jatuh cinta pada gadis yang selalu curiga pada apa pun yaitu, Katniss.
Apakah Katniss akan keluar sebagai
pemenang? Apakah Peeta akan mati demi melindungi Katniss? Lalu bagaimana
dengan 22 peserta lainnya? Seperti Rue, gadis 12 tahun yang pandai
melompat-lompat diatas pohon, atau seperti Muka-Rubah yg lihai
mengelabui ranjau. Apakah mereka keluarga mereka tabah saat melihat
anak-anak mereka meregang nyawa untuk menghibur rakyat Capitol yang haus
akan tontonan penuh darah?
Setelah aku mengunyah The Hunger Games
Dari awal pertama baca, aku tak pernah
bisa melepas novel ini dari tanganku. Seolah buku bercover hitam dengan
gambar pin Katniss ini dijahit pada tanganku.
The Hunger Games adalah buku pertama dari
trilogi The Hunger Games karya Suzanne Collins, yang dua bukunya sudah
diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama. Tak banyak yang bisa aku
bilang, di Hunger Games kamu bisa menemukan banyak hal. Terutama hal
kemanusiaan, penjajahan, dan banyak lagi.
Bagaimana manusia juga harus bekerja
keras, hingga melanggar hukum, agar bisa mengunyah makanan di mulut.
Juga sindiran mengenai acara reality show yang menampilkan intrik palsu
untuk mendongkrak rating. Its a must read trilogi. Sangat disayangkan
bila tak Membacanya sekali saja–hingga menuliskan ini aku masih
terbayang setiap adegan yang dideskripsikan dalam novel The Hunger
Games.
Momen yang paling aku suka adalah saat
kematian Rue, ya gadis kecil yang masih berumur 12 tahun yang memiliki
suara merdu dan jago melompat-lompat dari satu pohon ke pohon lain. Juga
kematian si Muka-Rubah. Termasuk akhir Hunger Games itu sendiri. Karena
bukan hanya Katniss yang menang, tapi Peeta, yang merupakan karakter
favoriteku, juga. Bukannya pemenangnya hanya satu? Kenapa bisa jadi dua?
Dan percaya atau tidak kemenangan mereka berdua adalah karena strategi
sebagai pasangan yang dimabuk cinta dan buah berry kecil. Namun
sayangnya strategi buah beri memiliki arti lain, Pemberontakan pada
Capitol di acara Hunger Games, acara yang dibuat untuk menekan penduduk
Panem bahwa mereka dibawah kekuasannya.
Bisa aja aku memperpanjang coretan mengenai The Hunger Games
ini, bahkan aku nggak keberatan nulis spoilernya saking tergila-gilanya
pada novel karya Suzanne Collins ini. Tapi ntar malah kepanjangan dan
takut sobat pembaca merasa bosan, hehehe.
Judul : The Hunger Games
Penulis : Suzanne Collins
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 408 Halaman
Penulis : Suzanne Collins
Penerbit : Gramedia Pustaka Utama
Tebal : 408 Halaman