Harry Potter dan Batu Bertuah

Harry Potter dan Batu Bertuah

Penulis: J.K. Rowling

Penerbit: Gramedia Pustaka Utama

Tebal: 384 halaman

Seri: Harry Potter #1

Genre: Fantasy

Target: Children (7+)

Judul Asli: Harry Potter and The Sorcerer's Stones [US edition]

Stew score: Almost-Delicious!

Ketika sesuatu yang ajaib terjadi, dan sesuatu itu tidak bisa dijelaskan, apa yang pertama membersit di benak kalian? Apakah kalian berpikir itu sihir?


Lalu, percayakah kalian kalau sihir bisa dipelajari dan ada sekolahnya--omong-omong nama sekolah itu Hogwarts? Sayangnya, sekolah itu agak pemilih dalam penerimaan siswanya. Hanya mau menerima siswa penyihir--iyalah, namanya juga sekolah sihir. Setiap siswa yang punya bakat sihir akan mendapatkan surat dari Hogwarst. Kira-kira bagaimana perasaan siswa yang mendapatkan surat itu?
Inilah dia empat tokoh dari Harry Potter dan Batu Bertuah!


Harry, Ron, Hermione dan Draco!


Nah, apa kabar kalian semua?
Harry: Spektakuler!
Ron: Good.
Hermione: Never better.
Draco: I'm fine. Thank you.

Jadi, apa yang pertama terlintas di pikiran kalian saat tahu mendapatkan surat dari Hogwarts?
Draco: Tidak ada. Jelas aku bakal masuk Hogwarts. Orangtuaku mendaftarkanku sejak aku lahir.
Hermione: Terkejut. Terkesima. Terpana. Tidak percaya. Sempat menganggapnya lelucon. Maksudku, kedua orangtuaku... muggle--omong-omong mereka dokter gigi. Siapa yang menyangka namaku terdaftar di sekolah sihir?
Ron: Akhirnya. Tapi aku sempat deg-degan dan cemas. Fred dan George menakuti-nakuti mengenai tes seleksi yang berat.
Harry: Seandainya Hagrid tidak menunjukkan sihir dan tidak sabar memberiku penjelasan, aku akan mengganggap surat itu sebagai salah satu lelucon keluarga Dursley.

Bagaimana rasanya menginjakkan kaki untuk pertama kalinya di Hogwarts?
Draco: Lumayan bikin mual. Seseorang yang jadi legenda sesaat, masuk ke asrama yang... Kurang bagus.
Ron: Agak cemas. Takut tidak masuk Gryffindor.
Hermione: Hogwarts lebih menakjubkan dari yang aku baca di buku!
Harry: Tak sabar ingin segera memulai pelajarannya! Sebelum guru-guru mulai suka memberi PR.

Apa kejadian seru yang kalian alami di sana?
Trio: Menyelamatkan batu bertuah!

Kenapa batu bertuah mesti diselamatkan?
Harry: Voldemort hendak mencurinya.

Bukannya Om Voldie sudah... Mati?
Harry: Belum. Dia masih hidup, tapi dengan cara yang hina dan terkutuk.

Jadi bagaimana dia bisa mencuri?
Harry: Dia punya anak buah. Yang tak terpikirkan oleh kami bertiga.

Emang kenapa Om Voldie pengen banget punya batu bertuah?
Harry: Dia ingin bangkit lagi, tentu saja.
Ron: Batu bertuah itu juga bisa membuatnya kaya.

Kok bisa?
Hermione: Batu bertuah bisa digunakan untuk mengubah batu jadi emas. Dan bisa membuatkan pemiliknya cairan kehidupan yang bisa memperpanjang umur peminumnya. Batu bertuah merupakan salah satu pencapaian tertinggi ilmu alkimia.

Ohh, aku mengerti sekarang. Kita lanjut ke hal lain, ada sesuatu yang agak menarik mengenai Harry dan Draco. Harry, apa benar sebelum bertemu dengan dua sahabatmu, kamu telah bertemu dengan Draco sebelumnya? Dan Draco yang, terkenal sombong dan angkuh, malah menyapa duluan. Agak lucu karena kalian malah menjadi musuh bebuyutan setelahnya.
Draco: Saat itu aku belum tahu dia Harry Potter yang terkenal itu. Dan sebelum dia memilih sisi yang salah.
Harry: Ya. Itu benar.

Dan Harry, kamu sadar nggak seandainya Hermione nggak pintar hampir di semua kelas, kamu bisa jadi karakter yang sempurna?
Harry: Lebih baik aku tidak menjawabnya.
Draco: Kenapa, Potter? Takut orang-orang memberimu reputasi jelek?
Ron: Tutup mulutmu, Malfoy!
Draco: Kenapa Weasley, kau--

Ehm! Satu pertanyaan terakhir, untuk kalian semua. Menurut kalian, kenapa semua orang, baik sihir maupun non-sihir, harus membaca "memoar" kalian?
Draco: Harus! Tapi kalian mesti ingat, yang kalian baca tentangku disana, kebanyakan tidak--
Ron: Salah.
Draco: Hei !

Ehm, ehm!
Hermione: Ron (sambil menggelengkan kepala)
Harry: Bacalah bila itu adalah pilihan kalian. Jangan membaca buku ini bila itu bukan pilihanmu. Kamu adalah pilihanmu.
Hermione: Buku kami ini aman dibaca oleh semua umur. Bahasanya mudah dipahami, tidak terlalu banyak diksi yang membuat pusing. Bahkan mungkin bisa jadi bacaan ringan--
Ron: Ringan??
Hermione: (menatap Ron sekilas) Bacaan ringan di waktu senggang.
Ron: Tidak semua umur, Hermione. Anak-anak yang belum paham kisah kita ini--
Hermione: Orangtuanya bisa membacakannya sebagai dongeng pengantar tidur. Kebanyakan manusia biasanya suka sekali dengan kisah heroik.
Draco: (batuk)

Sangat menarik obrolanku bersama empat tokoh Harry Potter dan Batu Bertuah. Kita akan bertemu lagi minggu depan.

Dan mengutip kalimat Harry tadi...

Harry: ohh, boleh saya menambahkan sedikit?
Tentu.
Harry: Seandainya aku tidak memilih, mungkin aku bakal dimasukkan ke asrama Slytherin.

Kamu adalah pilihanmu. Kita adalah pilihan kita. Jangan takut untuk memilih. Ketimbang dipilihkan oleh orang lain. Saya, F.J. Ismarianto, dan inilah Story Eater Tales.

P.S.
[1] Baru ketika aku baca ulang di usia sekarang, aku menyadari hal yang luput saat membaca buku Harry Potter dan Batu Bertuah ini ketika aku masih duduk di bangku MTs: Ternyata di buku ini Tante Jo memaksakan sifat beberapa tokohnya. Yang paling terasa adalah Slytherin yang disebut licik. Ini pendapatku murni sebagai pembaca, bukankah harusnya orang besar itu yang dingat adalah kebaikannya? Sementara tiga pendiri Hogwarts dapat sifat baik, kenapa Slytherin nggak? Padahal ada kata yang bagus yang berkorelasi dengan licik: Cerdik atau lihai. Pembaca seolah digiring agar percaya kalau anak-anak dari Slytherin ke semuanya jahat.

[2] Hingga sekarang aku masih penasaran dengan cara kerja tongkat sihir di dunia Harry Potter ini. Kata Ollivanders, tongkat memilih pemiliknya. Di buku 7, dijelaskan tongkat sihir bisa setia pada pemiliknya yang baru bila dia memenangkan dalam pertempuran. Tapi di buku 1 ini, Draco dibelikan tongkat oleh Cissy (ibunya), dan Ron dapat tongkat lungsuran dari George. Jelas tongkat kedua cowok itu bukan tongkat yang memilih pemiliknya. Mungkin hal ini terlupa penjelasannya oleh Tante Jo. Sama seperti asrama Hufflepuff yang terlupakan.

[3] Terjemahannya keren!


Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::

Hotter Potter | | |




6 comments:

  1. kalo boleh urun pikiran, utk pertanyaan no.2 , meski tongkat memilih pemakainya tp kita tetap bisa memakai tongkat yg bukan milik kita, tentu saja dgn kekuatan yg tdk maksimal dibanding menggunakan tongkat yg memilih kita sendiri,ada dijelaskan dibuku 7.. dibuku 1 tampaknya hanya menunjukan tanpa di-eksplor bahwa kita ttp dpt menggunakan tongkat yg bukan milik kita tanpa menjelaskan efeknya krn maslah itu akan di-explor di buku 7.... menurutku aja sih :)

    BalasHapus
  2. iya, bener juga. Terima kasih untuk urun pikirannya :)

    BalasHapus
  3. great concept, mas Jun! :D
    Edunlah...
    Ini lebih keren ketimbang yang dulu...

    Mampir juga dong ke rumahku yang baru :D
    Tapi masih berantakan ._.
    Yah, segitu juga susah payah sih membangunnya....

    BalasHapus
  4. makasih :)

    aku kan pernah mampir ke "rumah"-mu yang itu. Eh, udah kasih komen nggak ya dulu?

    BalasHapus
  5. Selalu dikemas dalam bentuk interview ya... keren. Kira2 Draco sama Harry, Ron , Hermione bakal berantem gak ya di akhir interview? Hehehe

    BalasHapus
  6. iya, khusus buku-buku yang memang enak dibikin interview, pasti bakal aku bikin dalam bentuk ini :)

    Kalau soal berantem, tunggu saja, hehehe

    BalasHapus

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!