Kalimat pertama American Gods
Shadow sudah mendekam tiga tahun di penjara.
Sececap American Gods
Seperti yang kalian ketahui dari kalimat pertama di bab pertama buku bantal ini, Shadow (nama yang cukup ... Menarik untuk diberikan pada manusia), selama tiga tahun belakangan menjalani hari-harinya dengan tenang di balik terali besi. Ketenangan yang diimbangi dengan rasa sabar yang amat besar untuk kembali bergabung bersama Laura, istrinya, di rumah mereka di Eagle Point. Namun, beberapa hari sebelum hari kebebasannya Shadow mendapatkan berita yang kurang menyenangkan: istrinya tewas dalam kecelakaan lalu-lintas.
Seketika itu hidupnya yang tenang luluh-lantak. Kesabarannya yang tiada tara seakan sia-sia.
Di saat yang kurang lebih bersamaan, muntjul sesosok asing yang mengaku bernama Mr. Wednesday menawarkan pekerjaan pada Shadow. Shadow yang hidupnya berantakan dan kehilangan arah, memutuskan untuk menerima pekerjaan tersebut. Pekerjaan yang ternyata jauh lebih ... menarik dari yang dia perkirakan. Pekerjaan sederhana yang menyeretnya dalam perseteruan dewa-dewa Amerika.
Citarasa American Gods
Mendapatkan buku American Gods ini ... Bisa dibilang penuh perjuangan. Begitu pula ketika menamatkannya.
Tapi aku bersyukur. Untung saja pas pertama kali dirilis aku tidak langsung membelinya. Sebab harganya bisa dibilang amat sangat mahal untuk masanya. Dan untung juga sebab setelah itu muntjul edisi 10 tahun, yang mana didalamnya terdapat pengantar dan penutup dari Neil Gaiman sendiri—lengkap dengan tanda tangannya!! Wow, sekali bukan? Kendati tanda tangannya hasil scan dan kemudian dicetak, tetap saja itu tanda tangan Neil Gaiman. Dan jangan iri ya kalau aku bilang .... aku mendapatkan American Gods edisi yang 10 tahun tersebut! Yeay!
*sok ekslusif
**terus ditimpuk 365 Ideas of Happiness biar kembali sadar xD
Lalu, apa maksud dari kalimat "Begitu pula ketika menamatkannya"? Kalimat itu seolah-olah menyuratkan bahwa aku mengalami “kesulitan” ketika membatja buku yang digadang-gadang sebagai masterpiece Neil Gaiman ini?
Maksudnya sederhana saja, karena aku memang benar-benar kesulitan membatja buku ini sesampainya di pertengahan buku. Butuh dorongan ekstra dan pengingat bahwa American Gods ini Neil Gaiman's dan bahwa buku ini menjanjikan akhir yang dahsyat, seperti di review seseorang yang sempat aku batja: dewa lama (yang berbasis pemujaan, darah, pengorbanan harus merasakan derita karena mulai dilupakan dan hidup luntang-lantung) versus dewa baru (yang tanpa itu semua, hanya butuh dipuja dan dicintai saja bisa tetap bertahan hidup).
Aku memang tidak dikecewakan pada elemen itu. Banyak dewa bertebaran sepanjang buku. Dan mengingat di Amerika masyarakatnya datang dari segala penjuru dunia, alias multietnis dan multi kepercayaan dan multi-multi lainnya, otomatis dewa-dewa (lama-)nya pun nyaris seluruhnya 'imporan' semua. Menggambarkan Amerika dengan baik, bukan?
Sebelum jati diri Mr. Wednesday terbongkar, aku sudah tjuriga Shadow ini termasuk dewa juga. Yang lupa akan jati dirinya yang sebenarnya. Dan butuh pencerahan, petualangan, wisata hati (?), yang berguna untuk membuatnya ingat siapa dia sebenarnya di masa lampau. Aku menduga Shadow ini dewa dari mitologi Skandinavia. Yang agak lambat berpikir tapi baik hati. Yang badannya besar tapi tidak suka mengintimidasi. Dan siapa sangka .... Ternyata dugaanku ... Sebenarnya, sampai buku ini berakhir, Neil menyerahkan identitas Shadow pada spekulasi pembatja, hahah. Tapi aku yakin sekali Shadow ini dewa dari daratan Skandinavia. Apalagi mengingat dewa yang satu ini dikenal sangat luas di Amerika. Dan mungkin paling dicintai karena diantara semua dewa lama, dewa ini tidak meminta pengorbanan sama sekali.
Eh, itu termasuk sop iler kagak ya? :)))
Untuk dewa-dewa modernnya ... Di antara semua dewa-dewa modern, yang paling aku suka itu Media. Dia ... setidaknya masih punya sesuatu yang baik. Atau mungkin karena dia seorang dewi maka dia bawaannya lembut, tidak membentak-bentak dan terang-terangan mempertontonkan kearogansiannya (?) atau, bila aku agak lupa-lupa ingat dengan apa yang aku sebut di awal, dia cukup menghibur. Seperti media di dunia nyata. Karena dia termasuk sering mengundang tawaku :))
Oh iya hampir kelupaan. Dan rasanya ada yang kurang bila ini tidak disebutkan. Ada satu (atau dua?) bab, atau mungkin tidak sampai satu bab? Ah, kenapa aku meributkannya sendiri? Kenapa tidak pula aku membuatnya sederhana dengan menyebutnya adegan? Oke, jadi ada salah satu adegan yang tidak mudah dilupakan. Adegan ini melibatkan jin dan orang dari Timur-Tengah. Adegan ini ... sumpah bikin aku terkejut. Aku sama sekali tidak menyangka akan menemukan adegan ini di American Gods. Jangan salah ya, aku tidak bentji dengan adegan ini. Adegan ini ... masih masuk akal kok untuk ukuran buku-buku fantasi dewasa. Apalagi karakter manusianya bisa dibilang ... sangat mudah untuk menyedot rasa iba kita. Tapi ... tapi ... adegan ini bisa dibilang tidak penting. Kalau pun dihapus tidak akan mempengaruhi cerita Shadow. Apalagi seingatku, Shadow tidak bertemu jalan dengan orang dari Timur Tengah ini maupun si jin. Namun, adegan ini memang tjukup mengejutkan. Terutama endingnya (?)
Secara keseluruhan, aku cukup menikmati membatja American Gods. Tidak seperti yang aku ekspektasikan sebelumnya, bahwa di akhir aku akan mengganjarnya dengan bintang lima, tapi aku cukup puas dengan ceritanya dan bagaimana Neil sendiri (Neil Himself) menggambarkan Amerika lewat bukunya yang super tebal ini (yang dengar-dengar akan diadaptasi menjadi tv series). Rantjang bangun dunia sangat belieable. Bahkan dalam beberapa kesempatan, aku merasa buku ini bukan fiksi, tapi seperti Neil sendiri mewawantjari langsung tokoh-tokoh yang ada di dalam bukunya ini. American Gods sendiri, bagiku, memiliki dua klimaks. Dan untuk mengetahui apakah aku benar mengenai klimaks yang ada dua kali ini, atau ingin membuktikan apakah Shadow ini dewa seperti yang aku duga, ya ... kalian mesti membatja bukunya sendiri :)))
American Gods
Dewa-Dewa Amerika
Penulis: Neil Gaiman
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2012
Tebal: 784 halaman
Genre: Fantasi - Adventure - Based on Mythology - Supernatural
Seri: American Gods #1
Score: Almost - Yummy!
Target: Adult
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
0 comments:
Posting Komentar