Demi Esme dengan Cinta dan Kesengsaraan adalah buku tipis berisikan dua cerpen karangan J. D. Salinger, penulis novel kontroversial The Catcher in the Rye, berjudul "Demi Esme, dengan Cinta dan Kesengsaraan" dan "Hari yang Sempurna Bagi Bananafish". Kedua cerpen itu seperti ingin mengatakan, bahwa tidak ada yang pasti kalau menyangkut manusia. Bahwa manusia itu makhluk yang rumit ... yang terkadang perlu dihindari.
Atau seperti itulah yang aku tangkap.
Saat dibatja pertama kali, kedua cerpen tersebut terkesan amburadul, aneh, absurd, sulit dipahami. Ini beneran karangan penulis terkenal itu? Masa sih ini karya sastra? Nih cerpen(s) intinya apa sih? Tapi ketika dibatja lagi dan lagi dan lagi ... Masih sama sulitnya untuk dipahami. Sebenarnya apa yang hendak disampaikan oleh sang penulis? Apa benar kedua cerpen itu maknanya seperti yang aku duga tersebut?
Kalau membatja bagian punggung bukunya, kita setidaknya akan diberi botjoran soal apa kira-kira yang terkandung pada dua cerita. Bahwa umur tidak dapat digunakan sebagai patokan kedewasaan seseorang, bahwa terkadang anak kecil pun bisa bersifat dewasa dan orang dewasa juga bisa bersifat kekanak-kanakan.
Dan poin itu memang benar. Di cerpen pertama, memang ada anak yang sifatnya seperti orang dewasa. Seandainya penulis tak memberi deskripsi fisiknya, dan atau menyebutkan usianya, atau hal yang mengarah pada hal tersebut, aku bisa saja mengiranya sebagai wanita dewasa—kendati masih belum matang (?) Sementara di cerpen kedua, kebalikan dari cerpen pertama, ada orang dewasa yang sifatnya seperti kanak-kanak.
Tapi aku rasa ... Kedua cerpen itu berbitjara lebih dari itu. Mereka memuat arti yang sampai kini aku tidak yakin sudah aku tangkap. Apakah mungkin penangkapan maknanya ini akan lebih baik bila aku membatja edisi aslinya? Mungkin saja. Mungkin saja tidak.
Tapi ... Kenapa sih harus disembunyikan begitu dalam maknanya? Bikin sebal dan penasaran aja! :))))
Dalam sebuah cerpen sebagian orang seringnya mentjari benang merah tiap cerpennya, apakah temanya, apakah lain-lainnya. Untuk tema ... Aku sebenarnya tidak yakin, tapi aku rasa keduanya nukilan (?) dari kehidupan para tokohnya atau, mungkin, bisa disebut sebagai slice of life. Keduanya pun berlatarkan perang: yang pertama, saat perang itu masih berlangsung (atau hendak berakhir), sementara yang kedua, sesudah perang berakhir.
Dan itulah sejauh yang bisa kutangkap. Ada yang mau menambahkan, mungkin?
Demi Esme dengan Cinta dan Kesengsaraan
Penulis: J. D. Salinger
Penerbit: Buku Katta
Tahun terbit: 2014
Tebal: 64 halaman
Genre: Klasik - Kumcer - Psychology Fiction - American Literature
Stew score: Sugar Free (2 of 5 stars)
Target: Adult (17 tahun ke atas)
0 comments:
Posting Komentar