Boy - Tales of Childhood by Roald Dahl

Boy - Tales of Childhood
Boy: Kisah Masa Kecil
Penulis: Roald Dahl
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2010
Tebal: 232 halaman
Seri: Autobiografi Roald Dahl #1
Genre: Nonfiksi - autobiografi
Target: Teen (12 tahun ke atas!)
Score: Yummy!

Tiga hal yang aku baru tahu dari buku autobiografi Roald Dahl ini:

Pertama, dia terlahir dari orangtua berkebangsaan Norwegia.

Aku dulu sempat mengira dia orang Inggris asli. Tapi namanya agak tak biasa untuk orang Inggris. Pantas saja. Ternyata dia berdarah Norwegia tapi lahir dan tumbuh besar di Inggris.


Kedua, Roald Dahl jago sekali dalam olahraga dan fotografi.

Saat dia sekolah dia menjabat dua kapten di dua cabang olahraga sekaligus!

Sebenarnya dengan menjadi kapten, Roald Dahl cilik bisa saja prefek atau ketua murid. Tapi dia tak mau jadi keduanya. Dia mungkin nakal dan bandel tapi dia tak suka dengan pembullyan. Dan dengan menjabat kedua hal itu, pada zaman itu, "tradisi" untuk "membuat sibuk" murid lain harus dipertahankan. Sebelas duabelas kayak MOS gitu aku rasa, tapi dengan jadi prefek atau ketua murid tradisi itu berlangsung, mungkin, selama mereka menjabat.

Dan fotografi. Dia pernah jadi juara dunia kontes fotografi sedunia! Dan itu di zaman saat kamera masih menggunakan roll. Belum secanggih kamera sekarang.

Dan ketiga, buku ini punya sekuel!

Autobiografi yang ditulis seperti novel bukanlah buku berjudul Boy Tales of Childhood ini saja. Ada Tottochan, dan ada juga yang lainnya. Tapi aku tak menyangka buku autobiografi ini sampai dibikin berseri sampai tiga buku! :)))

Tidak mengapa sebenarnya. Karena yah, buku ini hanya berkisah masa-masa kecil Roals Dahl. Dari lahir hingga dia SMA. Jadi ya aku penasaran bagaimana kisah dewasanya, dan awal dia memilih untuk jadi penulis dan bukannya mengejar karir sebagai atlit atau fotografer.

Buku yang bagus. Dan dari buku ini juga, aku jadi tahu darimana inspirasi Bang Roald (?) untuk menulis Charlie and the Chocolate Factory, juga aku jadi bisa nebak kenapa kepala sekolah di Mathilda bisa seajaib itu :))

"Mrs. Pratchett akan terkena serangan jantung," Thwaites mengemukakan. "Jantungnya akan berhenti berdetak dan ia akan meninggal dalam lima detik."
Jantungku berhenti berdetak sekitar satu atau dua detik. Thwaites menudingku dan berkata muram, "Sepertinya kau telah membunuhnya."

Saatnya berburu sekuel-sekuelnya ... Yang sayangnya cukup langka :)))

Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
http://feedmebook.blogspot.com/2016/02/master-post-tantangan-membaca-seveneves.html
Kategori: Nomor 11 - Pengalaman penulis (autobiografi)

| |

2 comments:

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!