Semburat Senyum Sore

Sekilas mengenai Semburat Senyum Sore

Langit yang hobi menulis akhirnya mendapatkan kepercayaan bosnya untuk membuat skenario film, suatu hal yang diinginkannya, dalam rangka ulang tahun Ganendra Radio, tempatnya bekerja sebagai penyiar. Tidak hanya itu, proyek itu juga memberinya kesempatan untuk dekat dengan Thyo, cowok yang sudah lama menggetarkan hatinya.

Namun ternyata menulis skenario tak semudah membalikkan tangan. Mamanya sering menekan Langit untuk segera lulus kuliah. Kebencian Sellin, salah satu kru film yang suka juga dengan Thyo, pada Langit. Ditambah ayah tirinya yang tampaknya tidak peduli dengannya.

Langit yang dasarnya cuek sih tak terlalu peduli. Hingga kemudian dia bertemu dengan nenek Romlah dan Waris, cucu nenek Romlah. Pertemuannya dengan nenek penjual tasbih dan accesories itu membuatnya mengubah perspektifnya akan rasa syukur.

Akankah Langit bisa menyelesaikan skenario film yang dipercayakan kepadanya? Apakah dia akan menjadi mahasiswi abadi? Mungkinkah Thyo merupakan tambatan hatinya? Lalu bagaimana hubungan Langit dengan ayah tirinya? Akankah tetap dingin? Yang pasti semua jawabannya akan sobat temukan di novel Semburat Senyum Sore karya Vinca Callista

Setelah aku menelan Semburat Senyum Sore

Aku bisa menikmati kisah dalam buku bersampul indah ini karena memenangkan lomba twitter @ atriakeren, hahaha. Aku bilang sampulnya indah karena memang keren. Mungkin bisaa dikatakan ini salah satu daya tarik novel Semburat Senyum Sore.

Di awal-awal aku lumayan menikmati, percakapan Madam Nelly dan Langit bisa membuatku tertawa. Tapi belum dapat feelnya sebelum kemunculan nenek Romlah. Ya, aku rasa selain kekuatan novel ini pada sampulnya yang bernuansa warna favoritku oranye matahari tenggelam, nenek Romlah-lah yang menjadi kekuatan utama novel ini.

Dari awal ketemu nenek Romlah aku udah feeling, pasti tokoh ini nanti meninggal. Dan memang benar. Tapi tetap saja aku nyaris menitikkan air mata *catat ya, NYARIS* hahaha.

Yang lainnya nggak ada efek khusus bagiku. Akhirnya yang happy ending dan tak terkesan dibuat-buat karena prosesnya jelas, sangat bagus. Hal kedua yang paling aku suka adalah nama tokoh utamanya, Langit Astreila. Kata penulisnya sih dari bahasa Yunani–kalo ga salah ingat juga.

Aku tak menemukan typo ato tanda baca kurang, mbak Jia top deh sebagai editornya–atau mungkin memang Vinca saat menuliskannya tak ada typo dan tanda bacanya udah komplit. Nilai plus lagi di setiap awal bab sebagai pengganti judul, tertulis kata-kata mutiara ala Vinca.
Nah, bagi sobat yang ngerasa kurang mensyukuri nikmat yang diberikan oleh Sang Pencipta mungkin novel Semburat Senyum Sore bisa menjadi teman santai kamu :) 

sssJudul: Semburat Senyum Sore
Penulis : Vinca Callista
Penerbit : Atria
tebal : 245 halaman
My rating: 3 of 5


0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!