Icip-icip Perahu Kertas
Nama cewek itu Kugy. Mungil, pengkhayal, dan berantakan. Dari benaknya, mengalir deras untaian dongeng indah.
Nama cowok itu Keenan. Cerdas, artistik, dan penuh kejutan. Dari tangannya, mewujud lukisan-lukisan magis.
Keduanya bertemu dan saling menilai. Betapa anehnya Kugy di mata Keenan. Betapa ajaibnya Keenan di mata Kugy.
Mereka saling mencintai. Mereka sama-sama
memiliki mimpi yang tinggi. Mimpi mereka sama-sama terhalang oleh
rintangan yang berat. Di satu sisi, Kugy ingin menjadi penulis dongeng,
tapi terbentur oleh tuntutan dunia nyata yang lebih menyukai
cerita-cerita percintaan. Di sisi lain, Keenan ingin menjadi pelukis,
tapi tak mendapat dukungan dari ayahnya yang entah kenapa sangat benci
sekali dengan dunia lukis-melukis.
Akankah dongeng dan lukisan bisa bersatu?
Akankah impian mereka bisa terwujud?
Setelah aku memakan Perahu Kertas
Banyak orang tercengang ketika Dee menulis Perahu Kertas
yang sekilas mirip sinetron. Berbeda jauh dengan buku-buku seri
Supernova-nya. Aku sendiri suka dengan buku ini. Buku Dee pertama yang
aku baca. Buku hadiah dari seorang teman. Apalagi salah satu karakter
utamanya, Kugy, mengingatkanku pada seseorang: diriku sendiri.
Lebih hebatnya lagi, buku setebal halaman
ini ditulis dalam 55 hari saja. Keren banget kan?! Buku setebal itu,
plot yang seperti itu, bisa diselesaikan hanya dalam waktu kurang dari 2
bulan!
Proses pembuatan Perahu Kertas
yang hanya 55 hari itu telah menginspirasiku agar menentukan target
dalam penulisan-penulisan novelku. Meski agak membengkak di novel
pertama, tapi aku cukup puas ketika pengerjaan novel kedua yang tepat
sesuai deadline yang aku tentukan sendiri.
Tidak banyak yang bisa aku komentarin. Entah aku kurang teliti, atau memang benar Perahu Kertas bersih dari typo.
Bila kalian bertanya kenapa judulnya Perahu Kertas?
Apa makna dari Perahu Kertas itu? Lalu, apakah itu kisah cinta
kontemporer dimana dua karakter utamanya akan berakhir bersama? Temukan
semua jawabannya di novel yang membuatku harus merelakan empat mangkuk
semur untuk dihanyutkan ke sungai. Kenapa empat? Well, biarkan hanya aku
dan DIA yang tahu, haha.
Judul: Perahu Kertas
Penulis: Dee
Penerbit: Truedee Pustaka Sejati & BentangPustaka
Cetakan: Februari, 2010
Tebal: 456 halaman
Stew score: 4 of 5 bowls
0 comments:
Posting Komentar