Ber3.1.7an (Bertiga Satu Tujuan)

Ber3.1.7an (Bertiga Satu Tujuan)

Penulis: Gadis, Kika, Vika
Penerbit: Kompas
Tahun terbit: 2011
Tebal: xx + 180 halaman
Genre: Antologi - Romance - Fantasi - Fiksi Sejarah
Stew score: Sweet!
Target: Adult (21 tahun ke atas!)

Sececap Ber3.1.7an

Sebenarnya apa sih Ber3.1.7an?

Persis seperti judulnya, buku ini adalah buah pikir dari 3 orang. 3 orang perempuan. Yang memiliki 1 7-an yang sama: menyemarakkan dunia literatur Indonesia. (ini bukan tujuan mereka sebenarnya, untuk mengetahuinya, teman-teman mesti membaca semacam "kata pengantar"-nya yang ditulis oleh para penulis.)

Ber3.1.7an adalah kumpulan cerpen berisi 21 cerpen dimana ke-20 cerpennya memiliki judul yang sama, tapi ditulis dua individu berbeda, dengan tema cerita yang berbeda pula.

Adalah Gadis yang melemparkan judul-judul dan Vika dan Kika yang mengembangkannya jadi cerita-cerita.

Seperti apa kira-kira kisahnya? Temukan jawabannya dengan membaca sendiri buku yang awalnya diterbitkan secara self-publishing ini.

Citarasa Ber3.1.7an

Kita mulai dari sampul depannya.

Sampulnya menggambarkan judulnya dengan baik. Rambu berbentuk segitiga terbalik, dengan sudut yang biasanya menghadap ke atas kali ini dihadapkan ke bawah. Dalam rambu tersebut terdapat gambar tiga garis dari tiga arah yang berbeda menyatu menuju/mengarah ke satu tujuan. Dengan dilatari hehijauan rumput (?) dan gumpalan awan putih.

Jujur, aku kurang suka dengan sampulnya. Bila aku berjalan-jalan ke toko buku, aku yakin buku ini tidak aku lirik bila hanya mengandalkan sampulnya.

Lanjut ke ceritanya. Dimulai secara berurutan dari cerita pertama:
1. 20.30
a) by Kika
Mengenai seseorang yang menunggu partnernya pulang. Kenapa aku menyebut partner? Sebab jenis kelamin pasangan yang telah menikah di kisah ini ambigu. Walau ada sedikit deskripsi, bagiku, deskripsi itu kurang kuat, dan aku rasa bisa dialami oleh baik pria maupun wanita.
Kisah yang lumayan. Mengenai hubungan yang telah lama terjalin.

b) by Vika
Kisah ini mengingatkanku dengan The Book Thief gara-gara ada malaikat pencabut nyawa ikut menjadi bagian dalam cerita.
Kisah yang ditulis oleh Vika ini berkisah soal suami yang berselingkuh tapi sudah tobat dan mencoba meminta maaf.
Bisa dibilang cerita ini ditulis ala-ala "slice of life" sebab seperti layaknya kehidupan seseorang di dunia nyata tak ada fokus yang benar-benar fokus dalam kisah ini.

2. Durian dan Kepiting
a) by Kika
Masih soal hubungan antara orang dewasa. Namun kali ini tanpa mengundang keambiguan, dengan sang wanita sebagai narator. Sang wanita yang menaruh hati pada pria yang... sebentar lagi akan menikah. Dua entitas yang suka dan tak suka dengan durian dan kepiting.
Kalau boleh aku bilang, pemasukan durian dan kepiting ini agak kurang mulus. Kesannya, bagiku, agak diada-adakan agar sesuai tema. Walau tanpa dua unsur yang jadi tema dan judul, atau dengan kata lain dihilangkan, kisah ini masih bisa berjalan bagus kok.

b) by Vika
Cerita ini cukup mengejutkanku. Saat membuka buku ini, aku sama sekali tidak menyangka akan menemui kisah bertema politik.
Durian dan Kepiting ala Vika ini berkisah soal dua bersaudara, Gus Rokin dan Gus Rokim. Gus Rokin penyedia jasa sekuriti, sementara Gus Rokim membuka praktek pengobatan alternatif. Selain berbeda ciri fisik dan pekerjaan, mereka berdua juga berbeda partai. Gus Rokin mendukung Partai Menjangan, Gus Rokim mendukung Partai Harapan.

Suatu hari, entah kebetulan atau disengaja, kedua capres dari kedua partai hendak mengunjungi tempat tinggal mereka berdua yang merupakan pondok pesantren. Serta merta sebelum kedua capres datang kedua kubu mempersiapkan banyak hal guna menyambut kedua capres. Dari kubu Gus Rokin mempersiapkan pesta durian, dari kubu Gus Rokim mempersiapkan pesta kepiting. Bagaimana kelanjutannya? Yang jelas sungguh di luar dugaan!

Hnn, gimana ya mengomentari kisah ini? Meski bukan salah satu cerpen favoritku, kisah ini enak sekali dibaca. Pemakaian judul cukup oke, walau kalaupun diubah jadi, misalnya, rambutan dan bandeng pun tak akan ada bedanya.

Bacaan ini juga bakal menghibur banyak orang, di masa sekarang, yang telah jenuh dengan dua kubu capres (di dunia nyata) yang saling melempar "hitam-hitam." Apalagi endingnya, bagiku, cukup lucu.

3. Cincin Kawin
a) by Kika
Masih masalah rumah tangga, dengan tokoh utama seorang ibu dari anak perempuan yang sudah menikah.
Penggunaan sudut pandangnya membuat kisah ini jadi cukup unik.

b) by Vika
Berkisah soal dua insan, Norman dan Zee, dengan posisi Zee usianya lebih tua dari Norman. Seringnya bersama mungkin menunmbuhkan benih-benih cinta di hati Norman. Tapi tiap kali Norman menyatakan perasaannya, Zee selalu menolak. Dan setelah ditelusuri ternyata Zee juga tak pernah menjalin hubungan dengan pria manapun. Bukan karena dia lesbian, tapi ada sebab lain yang bikin dia tak ingin dekat-dekat dengan yang namanya cinta.
Bagi yang suka kisah seperti A Walk to Remember pasti demen dengan kisah ini. Aku sendiri sih cukup menikmati.

4. Bau Kaki Laki-laki
a) by Kika
Tokoh Aku dalam kisah ini adalah seorang wanita yang menjelang usia 30. Merasa tua dan merasa harus menemukan pria yang tepat. Namun, misinya untuk menemukan pria yang tepat tidaklah mudah. Butuh perjuangan. Hingga pada akhirnya dia menemukannya. Namun ternyata laki-laki idamannya tersebut, seperti halnya manusia, punya kekurangan.
Kisah yang sederhana tapi keren. Udah, gitu doang.

b) by Vika
Cerita yang dibikin penulis kali ini sangat unik, unik yang agak absurd. Tokohnya ini kalau gugup suka sekali mengkomat-kamitkan kalimat "bau kaki laki-laki" berulang kali yang jadinya kayak gini: baukakilakilakibaukakilakilakibaukakilakilaki...
Cerpen ini merupakan kisah bildungromans. Dimulai dari sang tokoh berusia SMP hingga menikah. Yang paling aku suka adalah endingnya. Endingnya, err, bikin aku terbahak-bahak! :))

5. Orang di Samping Saya
a) by Kika
Dari semua kisah yang ditulis Kika, kisah yang ini yang awalannya paling aku suka.
Berkisah soal dua oknum yang melakukan sesuatu yang alasan utamanya memburu kenikmatann hingga perut salah satu oknum membuncit, berisikan kehidupan baru.
Kisahnya mungkin punya premis standar, tapi dieksekusi dengan baik. Dan endingnya, tidak terlalu nendang tapi sama sekali tak tertebak olehku.

b) by Vika
Dua orang, yang suka berpetualang ke berbagai tempat, terjebak friendzone. Hingga salah satunya memutuskan untuk mengizinkan orang lain mencintainya.
Endingnya... sama seperti yang kualami pada kisah Kika, tak tertebak. Tapi yang punya Vika ini bikin gregetan karena berasa diputus di tengah-tengah keseruan!

6. Nyamuk di Bulan Juli
a) by Kika
Kisah ini berisi tentang seorang pria yang mengagumi rekan kerjanya yang telah memiliki pasangan, walau belum resmi, tapi tak kuasa untuk diraih.
Jujur, aku tak menyangka akan mendapati kisah bertema ini. Penulisannya rapi, mengalir dan mudah dinikmati, sehingga tiada apapun yang membuat proses pembacaan tersendat. Penggunaan nyamuk pada cerita bisa dibilang pas, tak ada kesan dipaksakan walau dipakai hanya sekelumit dalam kisah.
Oh ya, aku sudah bisa menebak apa yang bakal terjadi di ending saat penulis menyebutkan nama sebuah negara.

b) by Vika
Kisah ini diceritakan dari sudut pandang seorang ibu. Seorang ibu yang putrinya dalam proses perceraian dengan suaminya.
Penggunaan nyamuk di kisah ini sama seperti kisah yang ditulis Kika, hanya dipakai sekelumit. Tapi bila di ceritanya Kika penempatannya pas, maka di ceritanya Vika ini walau nyamuk dan bulan Juli dihilangkan tak akan ada pengaruhnya. Pesan yang disampaikan melalui kisah ini masih bisa dicerna.

7. Kaleng Bekas dan Pinang Merah
a) by Kika
Ada dua entitas. Perempuan dan laki-laki. Mencoba menulis memoar sederhana, mengenai kehidupan mereka, cinta dan nafsu, yang bak kaleng bekas dan pinang merah.
Cerita ini, ah, bisa disebut sebagai potret kehidupan. Sekelumit potret realita. Bahasanya tidak muluk-muluk, mudah dimengerti dan ditulis bak dialog atau monolog.

b) by Vika
Kali ini aku mendapati cerita dengan genre... fantasi! XD Tepatnya, fantasi supernatural.
Jadi, suatu hari seorang bapak-bapak yang cukup baik dan disayangi warga menghilang mendadak. Tak ada jejak, sama sekali. Diketahui, dia terlihat terakhir berdiri di dekat tanaman pinang merah miliknya.
Kisah yang cukup oke. Pinang merah dan kaleng bekasnya menjadi bagian yang sangat penting dalam kisah.

8. Gadis bukan Dia
a) by Kika
Ada seorang pemuda yang rajin datang ke rumah seorang gadis, gadis yang menjadi sang tokoh utama. Ada saja alasannya untuk bertamu ke rumah si gadis yang merupakan teman satu sekolahnya tersebut. Tapi bukan si gadis yang jadi motivasi utamanya kenapa dia berkunjung, melainkan ibu si gadis.
Cerita yang cukup oke sebenarnya. Tapi karakter cowoknya, dari deskripsinya, terlalu wow bagiku. Agak-agak kayak cowok-cowok yang ada di ftv.

b) by Vika
Lagi-lagi kisah soal dua teman yang terjebak friendzone. Pokoknya gitu deh. Malas kasih deskrispi, hahah.
Penulisannya rapi, bisa dibilang temanya dipakai dengan baik. Udah gitu aja.

9. Semoga Saya Jatuh Cinta
a) by Kika
Bisa dibilang ini adalah cinta segitiga, dengan satu cowok dan dua cewek. Dua cewek ini mendapat label "asli" dan "palsu." Nah, yang palsu-lah yang jadi naratornya.
Kisah yang lumayan-lah. Kalimat teroke: "Apa saya salah pilih penyimpan?"

b) by Vika
Ini adalah kisah terbaik di kumcer ini, versiku. Bercerita soal seorang wartawati yang mewawancari prajurit GAM. Bagi yang lupa apa itu GAM, GAM adalah singkatan dari Gerakan Aceh Merdeka, gerakan separatis yang menginginkan Aceh terlepas dari Republik Indonesia.
Bagaimana kisah ini memasukkan temanya? Kalian mesti membacanya sendirinya, heheh.

10. Revisi Doa
a) by Kika
Lagi-lagi kisah soal perselingkuhan, tapi dikemas dengan cara yang amat sangat unik.
Sangat bagus! Temanya juga terpakai dengan sempurna!

b) by Vika
Kali ini kak Vika mengangkat karakter yang memiliki keterbatasan. Dengan tokoh seorang anak laki-laki bernama Panji, yang jauh dari kata menyebalkan.
Kisah yang bagus, dan menghangatkan hati.

Secara keseluruhan, Ber3.1.7an (Bertiga Satu Tujuan) cukup oke. Beberapa cerpennya jelas melebihi ekspektasiku. Di tiap awal judul, atau sebelum masuk ke cerita yang ditulis kak Kika, ada semacam behind the scene dari kak Gadis, kenapa beliau memilih judul tersebut untuk dilemparkan kepada dua sahabatnya. Walau ditulis oleh tiga sahabat, dalam kumcer berjudul "alay" ini tidak ada cerpen yang berkisah soal persahabatan. Murni persahabatan, bukan dua insan yang saling cinta tapi terjebak dalam ikatan persahabatan. Tapi bukan berarti cerpen di dalamnya jelek. Seperti misalnya "Semoga Saya Jatuh Cinta" versi kak Vika. Kisah itu, kalau menurutku, bisa dikategorikan ke dalam karya sastra Indonesia. Kalau diikutkan ke dalam lomba, bisa jadi keluar sebagai pemenang.

Karena aku menikmati proses membacanya, otomatis aku tidak salah pilih buku ='D Terima kasih pada kak Zelie @ Book Admirer yang telah memberiku kesempatan untukku membaca kumcer asli Indonesia yang oke ini.

Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
|

0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!