Adegan ke-16, dari sebuah buku, yang ingin kubagikan pada dunia.
Andrew terkekeh, tapi dia merasa tak nyaman. Dia pasti lebih menikmati ejekan Fats andai saja Sukhvinder tak mendengar apa yang dikatakan Fats. Terakhir kali dia main ke rumah Fats, temannya itu menunjukkan pesan-pesan yang secara reguler dikirimkannya ke laman Facebook Sukvinder. Fats mencari informasi tentang hirsutism, dan mengirim satu kutipan atau gambar per hari ke laman Facebook gadis itu.
Lucu sih, tetapi juga membuat Andrew tak nyaman. Bisa dibilang, Sukhvinder tak pantas mendapatkan semua itu. Dia diejek hanya karena dia target yang mudah. Andrew paling suka saat Fats menggunakan lidah tajamnya untuk mengejek sosok-sosok yang punya otoritas, sok, dan sombong.
The Casual Vacancy: Perebutan Kursi Kosong karya J.K. Rowling, halaman 149
Adegan di atas dengan sangat gamblang menggambarkan dilema Andrew. Dia merasa lucu pada ucapan Fats, hinaan Fats untuk tepatnya, pada teman mereka. Tapi dia sekaligus merasa bersalah karena telah tertawa. Di dalam hati nuraninya, dia merasa Fats salah dan tak seharusnya melakukan hinaan pada Sukhvinder, tapi kalau tahu itu salah, kalau dia merasa bersalah, lantas kenapa dia tertawa?
Kalau menurutku, itu karena Fats teman Andrew. Teman terbaik Andrew. Sahabat deh kalau merasa "terbaik" tidak cocok. Kalau menurut kalian bagaimana?
Punya adegan favorit juga? Berikut tata cara ikutan meme ini::
persahabatan bisa jadi bikin dilematis. tapi harusnya sahabat juga bisa saling mengingatkan, kan? :)
BalasHapusjadi pengen baca The Casual Vacancy :)
Yak betul (:
HapusAyo, batja, keren banget The Casual Vacancy :D
Menurutku sih mmg Andrew menganggap itu lucu, kalau semisal targetnya bukan Sukhvinder dia pasti ga merasa bersalah. Ya, Andrew belum cukup dewasa juga sih menurutku, memang belum bijak.
BalasHapusIya, betul. Dan Andi juga bakal tetap menganggapnya lucu seandainya Shook tidak diam saja alias membalas pelecehan yang dilakukan Fats.
Hapus