A Street Cat Named Bob

A Street Cat Named Bob

Penulis: James Bowen
Penerbit: Serambi Ilmu Semesta
Tebal: 320 halaman
Genre: Non-fiksi - Inspirational
Stew score: Sweet

Apa yang pertama kali kalian pikirkan saat mendengar seekor kucing jalanan bisa mengubah hidup seseorang? Hal yang mustahil? Hal yang ajaib? Mungkin saja hal itu terjadi? Hal biasa, sebab telah banyak buku yang menyorot kucing-kucing lain yang juga "ajaib"?

Seandainya buku A Street Cat Named Bob ini bukan buku non-fiksi, aku mungkin tidak akan mempercayai apa yang kubaca.


Lalu apa yang dilakukan Bob hingga hidup pemiliknya, James Bowen, berubah?

Disini sudah ada James Bowen dan kucingnya, Bob. Bagaimana kabar kalian?
James: Kami berdua baik. Benar kan, Bob?
Bob: (mengeong)

Apa dia selalu berada di sana? (Menunjuk Bob yang bertengger di pundak James)
James: (ketawa) Tidak. Hanya ketika dia malas berjalan, atau ketika aku yang menaruhnya di sana.

Mungkin ini sudah jutaan kali ditanyakan padamu, tapi tentunya ada Story Eater di luaran sana yang belum tahu... bagaimana awal kalian bertemu?
James: Aku tidak sengaja menemukannya di salah satu lantai tempat tinggalku--aku tinggal di semacam rumah susun. Keadaan Bob sungguh memprihatinkan. Tubuhnya dipenuhi luka. Terutama kakinya.

Kamu kemudian membawanya ke dokter?
James: Tidak.

Jadi, kamu membiarkan kucing imut ini?
James: Sebelum memiliki Bob, aku hanyalah seorang pemuda yang sedang mencoba menata kembali hidupnya yang berantakan, dan sedang berjuang keluar dari ketergantungannya pada obat-obatan yang bersifat adiktif. Saya tidak membiarkan Bob. Saat itu saya berpikir, Bob mungkin milik salah satu penghuni rusun. Hidup saya sudah cukup buruk, saya tidak ingin mendapat cap tambahan sebagai penculik hewan binatang peliharaan.

Tapi sekarang Bob punya kamu.
James: Ya, setelah yakin dia kucing jalanan, aku mengajaknya pulang. Dia kucing yang tampan bukan?

Ya. Dia sangat tampan.
James: Dia juga cerdas.

Kalau boleh tahu, apa pekerjaanmu, James?
James: Sebelum ini, sebelum bertemu Bob, saya menjajakan suara saya.

Jadi, setelah bertemu Bob...
James: Saya masih sempat ngamen juga. Malahan Bob menjadi pusat perhatian di tempat saya biasa mengamen. Biasanya saya transparan, tidak ada yang mau memandang ke arah saya. Ada yang terang-terangan membenci saya, mencemooh "pekerjaan" saya. Tapi berkat Bob, berangsur-angsur orang-orang mulai memandang saya sebagai manusia. Bisa dibilang, Bob ini hewan yang memanusiakan saya. Dan berkat Bob juga, saya mendapatkan uang lebih banyak saat "bekerja."

Kamu mengajak Bob?
James: Pada awalnya, saya tidak mau mengajaknya. Tapi dia mengikutiku. Secara bertahap. Hingga akhirnya hal itu jadi rutinitas.

Tapi, apa kamu nggak takut dia bakal kabur?
James: Ketakutan itu pasti ada. Tapi Bob sangat tenang sekali. Dia kucing yang cerdas.

Lalu kamu berhenti mengamen.
James: Ya. Setelah saya difitnah dan dijebloskan penjara.

Wow, itu sungguh... Sangat jahat. Orang-orang yang memfitnahmu itu. Tapi kamu terbukti tidak bersalah, kan?
James: Tidak. Polisi yang menginvestigasi lapangan pada akhirnya tahu saya tidak bersalah dan aku langsung dibebaskan tidak lama kemudian. Tapi tidak apa-apa. Saya menganggap hal itu sebagai pertanda, saya harus segera mengakhiri karir menyanyi saya dan memulai lembaran baru.

Satu pertanyaan lagi, katanya, Bob ini membuat perubahan dalam hidupmu--
James: Ya, itu benar.
Katakan, apa saja yang berubah? Kecuali penghasilanmu, ya, heheh.
James: Berkat Bob, saya jadi lebih bertanggungjawab. Sebab saya tidak lagi hidup sendiri, ada satu mulut ekstra (melirik ke Bob) yang mesti diberi makan. Berkat Bob juga saya juga akhirnya terbebas dari jerat obat-obatan. Hubungan saya dengan keluarga jadi membaik, dan... Masih banyak lagi.

Ini menarik sekali. Seorang kucing bisa membuat hidup seseorang berubah. Anda percaya itu? Kalau tidak, kenapa tidak membuktikannya sendiri dengan membeli kisah yang menginspirasi James Bowen dan kucingnya yang manis dan tampan yang bernama Bob ini?

Saya F.J. Ismarianto dan inilah Story Eater Tales.

Target Pembaca: young-adult. 16 tahun keatas. Kenapa tidak semua umur? Sebab ada satu hal di buku ini yang mungkin akan menjadi pertentangan, terutama para pecinta kucing. Jadi aku memilih usia 16 tahun ke atas sebab aku percaya di usia segitu pikiran (kebanyakan) seseorang bisa menerima hal yang menjadi pertentangan dengan "terbuka."

P.S.
[1] Dari buku ini aku juga belajar soal kehidupan sosial di Inggris. Salah satunya, untuk pengamen disediakan tempat sendiri untuk mencari nafkah--tidak asal ngamen di sembarang tempat.

[2] Terima kasih pada sobatku Sholkan yang telah meminjamiku A Street Cat Named Bob. Percayalah, buku ini tidak semembosankan tulisan non-fiksi. Aku dan sobatku ini agak sedikit menghindari genre satu ini, heheh.

[3] Istilah rumah susun adalah istilah yang aku gunakan sendiri sebagai padanan kata untuk tempat tinggal James Bowen.


Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::



0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!