Harry Potter dan Kamar Rahasia

Harry Potter dan Kamar Rahasia

Penulis: J.K. Rowling
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 432 halaman
Seri: Harry Potter #2
Genre: fantasi
Stew score: Yummy
Note: Adegan di dalam posting ini lanjutan dari "Kudeta!"

Oke, terima kasih, Hermione atas kuenya. Mel... Pasti sangat menyukainya. Bisakah kita kembali ke... Sebelum Harry mengkudeta acaraku?

Harry: Maafkan saya, Mr. Ismarianto--

Jun, saja, okay? Jangan pakai, Mr.. Seolah aku ini sudah tuwir saja, hahah.

Ron: Tuwir? Apa itu tuwir? (Tanya sama Hermione)
Hermione: No idea.


Oke, aku ulangi pertanyaan tadi. Untuk kalian semua kecuali Draco, petualangan apa yang kalian alami lagi di Hogwarts di buku Harry Potter dan Kamar Rahasia?
Harry: Ada sesosok makhluk, yang memberiku peringatan agar aku tidak kembali ke Hogwarts.

Kenapa?
Harry: Katanya, akan ada sesuatu yang mengerikan di sana.

Semengerikan apa?
Ron: Mengubah banyak murid menjadi sekaku batu.
Harry: Membuat sosok hantu yang transparan jadi padat.
Hermione: Saking bahayanya, Hogwarts nyaris ditutup!

Untuk Draco, yang dari tadi pendiam sekali--
Draco: Ayahku berpesan agar aku tak tampil menonjol.

Kenapa?
Draco: Sebab aku tahu kamar rahasia akan dibuka.

Bagaimana kamu tahu??
Draco: (tampak bosan) Ayahku.

Darimana ayahmu tahu?
Ron: Ayahnya penyihir hitam.
Draco: Hati-hati, Weasley. Salah-salah dirimu dibawa ke kamar rahasia gara-gara kegemaran kalian bergaul dengan darah-lumpur.
Ron: Coba katakan lagi?!
Draco: Darah lumpur!
Ron: Kau? (Mengacungkan tongkat, rapal mantra, mantra kembali pada diri sendiri)
2H: RON!
Draco: (terbahak)

Memang ada apa sih di kamar rahasia?
Hermione: Sesuatu yang tidak ingin anda temui di jalan.
Ron: (muntah-muntah *efek dari mantranya yang gagal)

(Seorang kru datang dan memberi Ron sebuah ember)

Kenapa disebut kamar rahasia?
Ron: Karena... letaknya... tersembunyi.
Harry: Dan hanya pewaris Slytherin yang bisa membukanya.
Draco: Dan setelah dibuka, makhluk di dalamnya akan membunuhi penyihir berdarah lumpur di Hogwarts!
Ron: Aku peringatkan... Kau... Malfoy. Jangan gunakan istilah itu... Atau--
Draco: Atau apa?
Harry: Atau kau akan menyesal.
Hermione: Namun, pada akhirnya, bukan kelahiran muggle yang dibawa oleh makhluk penghuni kamar rahasia. (Mukanya diliputi kesedihan)

Tunggu sebentar, pewaris Slytherin? Satu-satunya yang berada di asrama tersebut, yang sekarang ada di acaraku, hanya Draco. Apakah kau pewaris itu, Draco?
Draco: Bukan.

Kalau bukan kamu, lalu siapa?
Harry: Seseorang dari... Masa lalu.

Ohh, I see. Tapi kalian berhasil menemukan kamar rahasia-nya kan? Dan mengalahkan makhluk penghuninya yang meneror seluruh Hogwarts, kan?
Harry: Hermione yang pertama sanggup memecahkan teka-teki makhluk apa yang membekukan murid-murid, hantu dan hewan di Hogwarts.
Hermione: Tapi Harry yang mengalahkannya.
Harry: Dengan dibantu oleh penyihir besar.
Ron: Penyihir besar yang tidak datang sendiri... Tapi hanya... Mengiriminya topi seleksi dan seekor... Phoenix.

Topi dan burung... Well, done, Harry.
Harry: Aku tidak bekerja sendiri. Aku berhasil sebab ada teman-teman yang membantuku.

Satu pertanyaan lagi untuk Harry. Aku sempat mendengar kabar, katanya kamu sempat galau topi seleksi menempatkanmu di Gryffindor. Kenapa?
Harry: Topi seleksi dulu nyaris menempatkanku di Slytherin. Kemudian kejadian belakangan yang terjadi di tahun keduaku di Hogwarts, membuatku menyadari bahwa aku dan Voldemort memiliki banyak kesamaan.

Tapi kamu dan Om Voldie tidak sama. Di hati Om Voldie sama sekali tidak ada cinta.
Harry: Itu juga yang dikatakan oleh Dumbledore.

Kembali ke soal Harry yang dibantu burung dan menggunakan topi untuk mengalahkan makhluk mengerikan di kamar rahasia. Bagaimana mungkin sesuatu yang biasa dan sederhana itu bisa mengalahkan makhluk penghuni kamar rahasia yang legendaris? Hal ini membuatku sadar, bahwa sesuatu yang sederhana belum tentu tidak ada gunanya. Buktinya Harry, siapa yang menyangka justru dari yang sederhana itu dia meraih keberhasilan?

Saya F.J. Ismarianto dan inilah Story Eater Tales.

Target pembaca: Sama seperti Harry Potter dan Batu Bertuah. Adegan yang semestinya berdarah-darah hanya dikisahkan... Begitu saja. Tidak menimbulkan (sedikit) kengerian seperti di versi film, sehingga (menurut standar LSI untuk film yang ditayangkan di TV) aman untuk ditonton anak-anak dan abegeh.

P.S.
[1] Di bab-bab awal, Harry sempat "mengancam" keluarga Dursley dengan mengatakan beberapa kata sihir yang biasa digunakan muggle di acara sulap. Hal ini sempat membuatku bertanya-tanya, bukannya bibi Petunia adalah kakak Lily, ibu Harry, kenapa dia bisa tidak tahu hal sesimple itu? Ataukah dulu aturan dunia sihir tidak seketat seperti masa Harry?

[2] Aku juga penasaran, kenapa topi seleksi mengatakan seseorang bisa jadi hebat di asrama Slytherin? Apa istimewanya asrama tersebut? Bukannya proses KBM sama saja dengan asrama lain? Apakah diluar jam KBM, anak-anak Slytherin mendapatkan les khusus?

[3] Di adegan battle terakhir, kenapa musuh dari masa lalu tidak mengambil tongkat sihir korbannya ya? Kenapa repot-repot mengambil diam-diam tongkat Harry? Apakah alasannya hanya sesimple agar Harry tidak melakukan perlawanan? Tapi kalau begitu, bukannya akan sangat rancu dengan niatnya untuk mengetahui sejauh mana kemampuan Harry?

[4] Dalam urutan seri Harry Potter, aku membaca buku Harry Potter dan Kamar Rahasia ini untuk pertama kalinya sebagai buku keempat. Sementara buku pertamanya, sebagai buku kedua.

[5] Nggak aku sangka, buku ini sangat kocak sekali! :))

Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
| | |

0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!