The Austere Academy
Penulis: Lemony SnicketPenerbit: Harpercollins
Tebal: 208 halaman
Seri: A Series of Unfortunate Events #5
Genre: fantasi - humor - suspense
Stew score: Sweet!
Target: Teen (11 tahun ke atas)
Sececap The Austere Academy
Jelas masih ingat dengan Baudelaire bersaudara, bukan? Violet, Klaus dan Sunny. Yang mesti tinggal berpindah karena ketidakberuntungan terus-menerus membuntuti mereka.Masih ingat juga dong siapa yang jadi walinya sebelumnya? Yak, Sir, yang kejamnya dan pelitnya tujuh turunan, tapi punya partner yang baik hati dan kadang membantu memberi makanan yang layak untuk anak-anak.
Sir yang tak ingin ketidakberuntungan Baudelaire bersaudara menular padanya, tidak mau menampung mereka dan memutuskan untuk mengirim mereka ke sekolah asrama, dibawah pengawasan wakil kepala sekolah Nero.
Sedikit deskripsi Nero: keras kepala, narsis tingkat akut, lemah pada pujian, gila kekuasaan.
Sebenarnya, Nero ini tak jahat-jahat amat. Menyebalkan iya, tapi kalau jahat, masih belum sampai standarnya Sir atau pun Count Olaf. Mungkin satu-satunya tindakannya yang jahat adalah dia mempekerjakan Sunny, yang masih balita, sebagai sekretarisnya!
Selama Baudelaire bersaudara tak melanggar aturan konyol yang ditetapkannya, mereka tak akan dapat masalah. Cuman Nero, sudah bisa ditebak, termakan pujian Count Olaf yang kali ini menyamar, sudah bisa ditebak, sebagai guru pengganti. Dan membuat Baudelaire's mendapat masalah.
Bagaimana Baudelaire bersaudara menghindari akal bulus Count Olaf kali ini?
Citarasa The Austere Academy
Menurutku, The Austere Academy ini lebih baik dibanding The Miserable Mill, tapi tak sebaik tiga buku pertama dalam seri. Soalnya, semenjak buku keempat, makin banyak saja unsur fantasinya.Hal mustahil pertama adalah mempekerjakan Sunny yang masih balita sebagai sekretaris. Tahu dong tugasnya sekretaris apa. Salah satunya adalah menelpon. Sunny mungkin tahu apa yang dikatakan orang, tapi apa orang yang bicara padanya paham apa yang dikatakan Sunny?
Sebenarnya, bagian itu lucu sih. Kalau dinikmati tanpa mempertanyakan logika.
Tentu saja ada tokoh baik yang membantu atau setidaknya iba pada Baudelaires. Selain Mr. Poe yang lugu itu tentu saja. Di Reptile Room ada Uncle Monty. Di Wide Window ada Aunt Josephine. Di Miserable Mill ada Charles dan Phil. Nah, di Austere Academy ini ada si kembar tiga Quagmire: Duncan dan Isadora (dimana yang ketiga? Kalau kamu tanya aku, aku tanya siapa dong? XP)
Secara keseluruhan kisahnya masih kurang lebih sama, Baudelaires masih menderita dan kurang beruntung. Tapi di Austere Academy ini untuk pertama kalinya, Lemony Snicket melemparkan misteri yang bisa "dikejar" pembaca setia serialnya ini melalui sosok Quagmires. Mereka, dalam usaha membantu Baudelaire, secara tak sengaja menemukan fakta mengenai Count Olaf yang mungkin bisa membantu Baudelaire bersaudara. Satu-satunya yang membuatku penasaran, "di mana Principal Academy? Apa sekolah asrama ini jabatan tertinggi ada pada Vice Principal?"
Jadi tak sabar membaca sekuelnya!
Gimana ya? Meski selalu dan selalu ber-ending sedih, mana kadang diselipi curhatan si penulisnya mengenai orang yang tampaknya sangat dicintainya (ini serius! Baru kali ini aku menemukan buku di mana penulisnya menuliskan kegalauannya secara eksplisit), tapi aku tak bisa menghentikan rasa penasaranku akan ending Series of Unfortunate Events ini (total bukunya ada belasan!)
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
0 comments:
Posting Komentar