The Wednesday Letters
Penulis: Jason F. Wright
Penerbit: Gagasmedia
Tahun terbit: 2008
Tebal: 348 halaman
Genre: Romance - Drama Keluarga - Realistic Fiction
Stew store: Bitter!
Target: Teen (14 tahun ke atas!)
Sececap The Wednesday Letters
Kisah mereka dimulai dengan sepucuk surat di malam pernikahan mereka.
Aku sudah berjanji hari ini di gereja dan aku akan berjanji lagi padamu malam ini. Aku akan menulis surat padamu setiap minggu.… Dan, Laurel, aku akan selalu mendampingimu. Tak peduli apa pun yang terjadi. Kita akan selalu bersama. Tanpa rahasia. Tanpa kejutan. Dan aku akan selalu setia kepadamu dalam segala hal…. Jack.
Kisah ini ditutup dengan surat terakhir yang ditulis Jack sebelum mereka sempat mengatakan hal yang sebenarnya kepada anak-anak mereka. Dalam waktu singkat, putra-putri keluarga Cooper menemukan ribuan “Surat Hari Rabu,” yang merupakan petunjuk bagi rahasia keluarga. Rahasia ini membawa setiap anggota keluarga Cooper menghadapi perubahan besar dalam hidup mereka seiring dengan tersingkapnya tabir rahasia.
Catatan: copas dari Goodreads.
Citarasa The Wednesday Letters
Buku ini... Memiliki awal yang cukup lumayan, menurutku. Tapi setelah adegan penggerak plot, aku kemudian menyadari bahwa kisah dalam buku ini tipikal kisah sinetron yang tidak mungkin aku sukai. Kecurigaanku ini terbukti ketika aku sampai di bagian anti-klimaks dan menemukan tokoh yang di awal diperkenalkan baik ternyata merupakan tokoh yang jahatnya bukan main.
Aku mencoba untuk tidak baca ala kelinci (baca: lompat-lompat). Serius, aku mencoba. Tapi aku tidak memiliki kesabaran seluas lapangan bola. Jadinya, aku menyerah dan mencari surat-surat yang merupakan judul novel ini. Dan ketika menemukannya... Aku merasa, maaf, surat itu biasa saja. Tidak menyentuhku sama sekali. Tapi beberapa ada yang bagus. Dan mungkin malah bagian buku yang terbaik ada pada surat ini, makanya judul buku ini menggunakan surat.
Aku menyerah membaca buku ini bukan karena gaya menulis penulisnya. Gaya menulis penulisnya (atau penerjemahnya) oke. Tidak ada istilah yang sulit. Bahasanya mudah dimengerti. Tapi memang kisahnya jenis kisah yang tidak pas disajikan di atas piringku.
Jadi, secara keseluruhan, The Wednesday Letters bukanlah bacaan yang cocok untuk kumakan.
P.S. Ada gimmick menariknya!
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
0 comments:
Posting Komentar