Six Earlier Days

Six Earlier Days

Penulis: David Levithan
Penerbit: Alfred A. Knopf
Tebal: 47 halaman
Seri: Every Day #0.5
Genre: Fantasy - Love - Romance
Stew score: Delicious!
Target Pembaca: 14 tahun ke atas!

Setiap pagi, A terbangun di badan orang lain. Orang lain yang berbeda-beda. Entah itu cowok, entah itu cewek. Entah itu anak-anak, entah itu remaja.

Setiap pagi, A harus menjalani kehidupan orang lain. Orang yang berbeda-beda.

Setiap pagi, di Every Day, A tetap jatuh cinta pada satu gadis yang sama.

Tapi sebelum event di Every Day, ada enam hari spesial yang dijalani oleh A. Enam kehidupan yang, disadari oleh A atau tidak, sangat berkesan untukku.


Kehidupan yang pertama, Hari ke-3722
A menjadi gadis kecil bernama Cara. Kebetulan hari itu Cara sedang berulangtahun yang ke-10. Bagaimana A menghadapinya? Apakah dia akan mencuri harapan (make a wish) Cara?

Kehidupan yang kedua, hari ke-2919
Kita dibawa mundur sejenak di kehidupan seorang anak kecil berumur tujuh tahun. Di umur ini, A tidak perlu berusaha keras untuk berpura-pura menjadi kepribadian tubuh yang "dihuni"-nya selama sehari. Tapi di tubuh anak kecil ini, dia merasa seolah terpenjara.

Kehidupan ketiga, hari ke-5624
Lagi-lagi A masuk ke tubuh seorang cewek. Kali ini cewek remaja bernama Holly.

Dan seperti kebanyakan orang saat ini, ketika terbangun, Holly langsung mengecek ponselnya. Bukan apa-apa, karena setiap pagi Holly terbangun oleh chat dari seorang gadis bernama Natasha. Cewek yang mencintai Holly. Cewek yang juga dicintai Holly.

Kehidupan keempat, hari ke-5909
A terbangun sebagai seorang cowok remaja bernama Hamilton Keyes.

Hamilton punya kebiasaan bangun sangat pagi sekali, yakni pukul 4:44. Di jam sepagi itu dia berolahraga. Membentuk ototnya, atau mungkin lebih tepatnya mempertahan bentuk ototnya yang aduhai.

Satu pertanyaan saja, apa alasan Hamilton mempertahankan massa ototnya ketika ototnya yang besar dan wow membuat beberapa orang di sekitarnya terkadang mempertanyakan kapasitas otaknya?

Kehidupan kelima, hari ke-5915
Lagi-lagi dia jadi cowok remaja. Kali ini A memasuki kehidupan seorang Paul Deringer yang baik dan teratur.

Paul punya sahabat dekat bernama Nicole.

Tau dong ujung persahabatan cowok-cewek, pasti ujung-ujungnya ada salah satu yang suka pada sahabatnya. Nah, tidak terkecuali dengan persahabatan Paul-Nicole ini.

Di hari A "mengambilalih" kehidupan Paul selama sehari, Nicole... Kurang lebih menyatakan perasaannya. Apa yang akan dilakukan A dengan Paul sebagai badannya? Apakah dia akan menjawab Ya atau Tidak atau memilih pura-pura tidak mengerti maksud Nicole? Yang pasti, yang perlu kalian tahu, dia sama sekali tidak tahu apakah Paul suka dengan Nicole, seperti Nicole menyukai Paul.

Kehidupan keenam, hari ke-5931
Mungkin ini-lah kisah yang terpanjang di antara kelima kehidupan "berkesan" sebelumnya.

A di hari ini jadi cowok remaja berusia 16 tahun bernama Mark. Di kamar (dan kamar mandi) Mark, A mendapati semuanya tertata sangat rapi sekali dan sesuai tempatnya. Jadi, tidak heran bila A menduga Mark adalah penderita OCD alias Obsessive Compulsive Disorder.

Mark punya sahabat dekat bernama Sam. Atau bisa dibilang Sam ini adalah yang benar-benar temannya--hanya Sam yang "pay attention" pada apa yang diucapkan dan apa yang tidak diucapkanoleh Mark meski mereka sedang berkumpul dengan teman-teman mereka--btw, Mark dan Sam tergabung dalam tim basket, Sam si bintang bersinar, sementara Mark hanya dianggap sebagai pemain kelas dua.

Tiap pagi ketika berangkat sekolah, Sam menjemput Mark di rumahnya. Mereka punya panggilan kesayangan masing-masing.

Pada awalnya aku menyangka hubungan mereka sebatas bromance--ya, Sam ini cowok, dan lagi dia lebih macho ketimbang Mark. Tapi ternyata Sam merasakan lebih. A kembali menghadapi situasi persis kayak ketika dia berada di kehidupan Paul Deringer.

Oke, aku bocorin dikit ya, di kehidupan Paul, A memilih untuk berpura-pura tidak ngeh dengan "tembakan" Nicole. Dan hal itu tampaknya telah merusak situasi. Lalu, apakah di kehidupan Mark yang kini dia "pinjam", dia akan melakukan hal yang sama? Dan, bila dia melakukan hal yang sama, apakah situasi buruk yang sama akan terulang kembali?

Sudah merasa tertarik ingin membatjanya? Aku sendiri tak menyangka novella ini benar-benar W-O-W, melebihi ekspektasiku!!

Selain kisahnya yang oke, idenya yang ciamik, tata bahasanya yang menawan--iyalah secara dia editor, aku juga sangat suka sekali dengan "lelucon"-nya yang dibuat dari istilah-istilah (contoh kecilnya ada di "Will Grayson, will grayson" di mana David "membuat lucu" istilah Good Bye, "kenapa ada kata Good di depannya?"), aku sangat menghargai suasana yang dibangun di tiap satu kehidupan!

Aku ikut merasa sedikit marah pada kakaknya Cara. Aku ikut merasa tertekan ketika A jadi anak kecil berumur 7 tahun. Aku merasa iri pada Holly dan Natasha yang saling melengkapi satu sama lain. Aku juga merasa kagum pada Sam yang meski tahu kekurangan Mark, dia jelas mau kompromi dengan hal itu. Dan seterusnya-dan seterusnya.

Mungkin aku akan jadi fans baru David Levithan. Sebenarnya aku takut berekspektasi besar, tapi aku berharap sekali Every Day sebagus prekuelnya. Semoga Every Day senikmat, segurih, semanis dan sepedas Six Early Days. Amin.

P.S.
[1] Andai buku ini dibikinin versi paperback, pasti aku beli!


Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
| |

3 comments:

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!