The Walking Dead vol. 1: Days Gone Bye
Penulis: Robert Kirkman
Penerbit: Image comics
Tebal: 144 halaman
Seri: The Walking Dead #1-6
Genre: Fiksi ilmiah - Horror - Suspense - Fantasi
Stew score: Almost - Sweet!
Target: Young - Adult (15 tahun ke atas!)
Sececap The Walking Dead vol. 1
Saat terbangun di rumah sakit, Rick mendapati dunia mengalami perubahan. Perubahan yang sangat drastis. Manusia-manusia yang ditemuinya sepanjang perjalanan ke rumah (dia amat yakin sekali) telah mati, tapi entah bagaimana mereka masih bisa berjalan, bahkan beberapa diantaranya mencoba memakannya!
Ya, banyak manusia telah menjadi mayat berjalan aka zombie!
Rick tak mempertanyakan kenapa dan bagaimana hal itu terjadi. Setidaknya dia tak begitu penasaran dan memburu jawabannya. Yang dia ingin tahu adalah bagaimana nasib istri dan anaknya. Apakah mereka selamat? Ataukah mereka telah mati dan hidup kembali sebagai mayat berjalan?
Citarasa The Walking Dead vol. 1
Aku tahu soal komik ini sebab serial tv-nya sering banget dibicarakan orang. Tidak di timeline twitter, tidak di forum, tidak di fesbuk, semua pada membicarakannya. Karena belum memiliki sarana untuk menontonnya, dan karena di kampus jarang ada yang suka dengan serial barat (kebanyakan suka serial anime [yang cowok] dan k-drama [yang cewek]), aku tak terlalu peduli pada serial itu—sebagus apapun kata orang. Hingga suatu hari temanku mengunjungi situs baca manga online dan secara tak sengaja ekor mataku menangkap sekelebatan judul itu: The Walking Dead.
Mungkinkah itu... Pikirku saat itu.
Kemudian aku mencari tahunya di goodreads, dan ya, ternyata serial tv beken itu adaptasi dari novel grafis buah karya komikus Amerika (atau mungkin negara lain? Yah, aku belum sempat mencari tahunya).
Didorong oleh rasa penasaran, aku memutuskan untuk mencoba The Walking Dead vol. 1. Dan ternyata kisahnya... cukup membosankan. Bagiku. Mana di satu adegan ada tokoh yang nggak ngaku kegigit, cuma luka gores, tapi di chapter selanjutnya, dia terkapar dan semua orang mengkhawatirkannya karena dia bisa jadi zombie sewaktu-waktu. Mungkin di tokoh itu mencoba bohong, tapi para tokoh lain tak percaya pada omongannya. Tapi kenapa dia bohong kalau pada akhirnya dia melakukan hal yang akan dilakukannya dengan alasan yang cukup oke?
Lalu untuk tokoh. Bagiku tak ada yang meninggalkan kesan kecuali tokoh utamanya, Rick. Mungkin karena dia nyaris sempurna. Nyaris bisa melakukan apa saja dan punya ide-ide atau gagasan-gagasan yang oke yang mana tak dipikirkan oleh yang lain. Yang juga berakibat, aku tidak terlaku menyukainya. Walau untuk bagian pemberian pistol pada anak-anak aku setuju dengannya. Menurutku, agak konyol anak-anak yang bisa mati kapan saja oleh zombie, yang biasanya muncul mendadak, tak boleh membawa senjata yang bisa digunakan untuk melindungi diri. Meski aku merasa agak kurang karena tak ada adegan di mana anak-anak yang membawa pistol merasa pistol itu berat.
Alasan yang membuatku tak terlalu menikmati karya ini karena Rick seorang polisi. Bukan aku tak suka polisi, tapi aku sudah teramat sangat bosan dengan kisah bertema zombie yang tokoh utamanya seorang polisi atau militer, atau orang-orang yang punya hubungan dengan polisi atau militer.
Aku tahu bagian itu tak bisa ditawar. Maksudku, siapa yang legal menggunakan pistol? Tokoh dengan pekerjaan apa yang masuk akal memiliki dan membawa-bawa senapan? Yang kemudian akan menyerempet ke pertanyaan, emang senjata mematikan hanya senjata api doang, mereka hanya bekerja efektif bila ada amunisi doang, lho? Hanya karena pisau mendapat gelar sebagai peralatan dapur bukan berarti senjata itu tak mematikan.
Ohh ya, di The. Walking Dead vol. 1 ini, hampir semua adegan membunuh zombienya menggunakan pistol. Atau seingatku sepertinya seperti itu. Belum ada yang menggunakan pisau atau kemampuan bela diri. Seandainya aku membaca lanjutannya, aku berharap menemukan dua adegan tersebut.
Untuk gambarnya, tak perlu diragukan lagi, bagus pakai banget. Meski kadang gambarnya (beberapa di antaranya) agak berlebihan.
Overall, The Walking Dead vol. 1 ini bisa dikatakan belum membuatku terkesan. Secara kisah biasa saja, penokohan belum terlalu kuat (meski sejauh ini tokoh yang aku ingin lihat perkembangannya adalah Glenn), belum ada yang spesial juga. Mungkin karena masih perkenalan. Tapi aku suka endingnya. Setidaknya, bikin aku penasaran untuk membaca lanjutannya.
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
0 comments:
Posting Komentar