Aliens on Vacation
Penulis: Clete Barrett Smith
Penerbit: Disney - Hyperion Books
Tebal: 272 halaman
Seri: The Intergalactic Bed and Breakfast
Genre: Fiksi Ilmiah - Fantasi - Romance
Stew score: Sweet!
Target: Teen (13 tahun ke atas!)
Sececap Aliens on Vacation
Saat menginjakkan kakinya pertama kali di penginapan neneknya, Scrub (atau yang bernama asli David) merasa liburan musim panasnya akan berjalan tidak seperti yang diharapkan. Lihat saja penginapan neneknya. Penampilannya begitu aneh. Coretan-coretan dan grafiti bertema luar angkasa menutupi dinding-dindingnya. Bahkan nama penginapan itu bertema angkasa: Intergalactic Bed and Breakfast. Seolah yang menginap di sana adalah para alien.
Namun bagaimana bila itu benar? Bagaimana bila yang menginap di penginapan neneknya memang benar-benar alien yang datang dari planet atau galaksi lain?
Liburan musim panas kali ini akan menjadi liburan musim panas tak terlupakan bagi Scrub.
Citarasa Aliens on Vacation
Hal pertama yang menarik perhatianku dari buku ini adalah ucapan terima kasih penulisnya. Kalimat-kalimatnya terasa lugu dan menandakan dia seorang kutu buku sejati. Juga dulu, dan mungkin masih sampai sekarang, kesannya dia sering mendownload buku di internet, hahah.
Gambar covernya keren. Menggambarkan dengan baik isi ceritanya. Rumah besar dengan di tiap jendela terdapat siluet alien yang bentuknya bermacam-macam. Yang unik adalah detail bermacam coretan, banyak coretan, bertema luar angkasa, meramaikan salah satu dinding penginapan. Judulnya tertulis di atapnya. Di sisi bawah terdapat gambar bocah dengan tas besar seperti orang minggat—jelas itu David atau Scrub. Entah hanya bisa-bisanya aku saja, tapi bahasa tubuh David di gambar sampul itu telah menunjukkan reaksi pertamanya saat datang pertama ke kota kecil itu: menganggap liburan musim panas kali itu bencana.
Dan memang terjadi bencana di sana.
Bila kalian mencari alien jahat, kalian tidak akan menemukannya di Aliens on Vacation ini. Sebab alien di sini benar-benar hanya ingin berlibur, bersantai, menghambur-hamburkan "uang" mereka mengunjungi planet primitif seperti bumi. Melihat lebih dekat seperti apa sih manusia dan tempat tinggalnya. Dan mengagumi manusia yang bisa mengerjakan banyak hal padahal mereka hanya punya dua tangan saja.
Karena tokoh jahatnya bukan alien, otomatis tokoh jahatnya adalah manusia. Tidak jahat, jahat banget sih sebenarnya. Kepo sih iya, dan sudah dalam taraf yang gengges banget. Cuman dia... Apa ya sebutan tepatnya? Pokoknya dia tak terlalu jahat-lah. Dan dia menganggap semua alien itu pasti jahat. Jadi harus disambut secara jahat pula.
Saat membaca ini, aku menggunakan film Men in Black (MIB) sebagai panutan. Apalagi secara ide, idenya sama. Cuman di MIB lebih canggih lagi. Di semesta MIB, mereka sudah menerima jalur imigran bagi alien. Sementara di Aliens in Vacation ini masih sekedar menerima turis saja.
Dan entah karena ini masih buku pertama, atau mungkin aku melewatkan sesuatu (tapi aku yakin tidak), Aliens on Vacation sama sekali tak melibatkan perangkat pemerintah (manusia). Agak aneh memang. Yang kemudian membuatku bertanya-tanya, bagaimana lalu-lintas antar galaksi seperti itu tak diketahui oleh pemerintah, bukankah itu akan membuat para aliens menjadi turis ilegal? Bila badan perizinan intergalaxy mengizinkan para aliens yang ingin liburan bertandang ke bumi jelas itu izin yang dibuat secara sepihak dan itu sama saja dengan penyelundupan!
Yah, selama pihak bumi tak tahu tak akan jadi masalah. Lagipula, kedatangan para alien juga tidak menggunakan pesawat. Jadi kemungkinan untuk ketahuan sangat kecil sekali.
Kalian pasti penasaran bagaimana nenek David mengelola usahanya, yang luar biasanya tampaknya merupakan satu-satunya di Bumi. Tarik napas dalam-dalam sebelum kalian sedikit terkesima... Dia mengelolanya seorang diri! Ya, sebelum David datang dia mengurus semuanya sendiri: menyambut tamu, mengantar ke kamar, menyiapkan penyamaran bagi alien yang pengen jalan-jalan, menyiapkan makanan. Belum lagi kegiatan bersih-bersih dan belanja yang hanya bisa dilakukan di kota. Terdengar mustahil memang—dan sampai sekarang pun aku menganggap itu ajaib, apalagi dilakukan oleh seorang nenek yang telah memiliki cucu.
Kecuali David aka Scrub, tidak ada tokoh yang karakterisinya kuat atau punya ciri khas. Scrub (tiap kali nama panggilan ini disebut aku selalu teringat dengan pencuci muka) ini selalu dan selalu mengartikan senyuman seseorang. Kebiasaan sering dibully, nama panggilannya juga hasil dari pengalaman memalukan, membuatnya punya kebiasaan tersebut.
Secara keseluruhan, Aliens on Vacation bacaan yang ringan dan menghibur yang juga pas dibaca di kala kita sedang liburan atau sekedar pengen bersantai—sedang tak mau disibukkan oleh intrik yang berlapis-lapis atau sedang tak mau "menegang"-kan diri dengan adegan penuh aksi yang memacu adrenaline. Bagi yang mencari buku fiksi ilmiah yang kompleks, dengan peralatan super canggih yang "seronok", juga menyertakan rencana dan tindakan mengambil alih bumi dari tangan manusia, kemungkinan besar Aliens on Vacation tidak akan memenuhi ekspektasimu.
P.S.
[1] Buku ini sudah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia oleh penerbit Atria.
[2] Buku ini dilengkapi oleh gambar-gambar lucu di tiap awal bab. Juga gambar lain yang ikut menyemarakkan ceritanya.
[3] Posting ini dilibatkan dalam Posting Bareng BBI dengan tema Liburan.
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
0 comments:
Posting Komentar