Kalimat pertama The Ghost Writer
Begitu aku mendengar bagaimana McAra menemui ajalnya, seharusnya aku langsung pergi jauh-jauh.
Sececap The Ghost Writer
Adam Lang, mantan perdana menteri Inggris, menghadapi tuduhan yang tidak main-main: dia dituduh melakukan kejahatan perang! Pembelaan di media massa tidak cukup meredam emosi warga dunia yang menuntut keadilan. Satu-satunya cara yang dapat digunakannya membela diri adalah sebuah buku autobiografi, sebuah buku yang memuat kisah hidupnya dan tentu saja, apakah benar dia telah melakukan apa yang dituduhkan padanya?
Sebagai seseorang yang sibuk dan tak bisa menuliskan autobiografinya sendiri (atau memang pada dasarnya tak bisa menulis? Ataukah memang telah menjadi kebiasaan bahwa autobiografi pesohor itu mesti ditulis orang lain?), seorang penulis bayangan pun direkrut untuk membantunya.
Namun, saat sang "hantu" alias si penulis bayangan mulai menunaikan tugasnya, dia menemukan banyak hal yang tidak sesuai dan aneh yang melingkupi sejarah si mantan PM: awal karir politiknya, kapan dia kecemplung ke sana, tentang kebijakan-kebijakannya saat masih menjabat, dan tentang keterlibatan badan intelijen negara asing yang selanjutnya mengarahkannya pada isu yang menerpanya: kejahatan perang!
Sebelum sang "hantu" direkrut, sebenarnya ada seseorang yang dulu diperkerjakan sebagai penulis bayangan Adam Lang. Seseorang yang merupakan ajudan juga sahabat baik Adam, Michael McAra, yang kabarnya mati meninggal karena bunuh diri. Jasadnya ditemukan di pantai sunyi Martha's Vineyard. Hanya saja, ketika si "hantu" mencoba mencari tahu, dia menemukan kematian McAra sungguh janggal. Dan semakin dipikirkan, tampaknya penyebab kematiannya bukan karena McAra bunuh diri tapi karena... dia terlalu banyak tahu rahasia-rahasia sang mantan PM.
Citarasa The Ghost Writer
Hal pertama yang baru kusadari saat hendak menulis review buku keren berjudul The Ghost Writer ini adalah... Eh, ini tokoh utamanya namanya siapa, yak?
Lah, pas batja kemarin dirimu kemana aja, Jun? -_-"
Ke Martha Vineyard's, jalan-jalan bareng si "hantu." Juga ke kota-kota lain di Amerika.
Tapi memang benar lho, aku baru menyadari bahwa karakter utama kita di The Ghost Writer ini namanya tak pernah disebut. Saat memperkenalkan diri pun dia sering menggunakan cara lain tanpa perlu menyebut nama—tapi tentu saja para tokoh lainnya tahu namanya. Dan seolah itu belum cukup, sang pencipta semesta alias Mr. Harris, di kesempatan yang mesti mengharuskan memperkenalkan diri pun dengan piawai beliau menciptakan alasan yang saking bagusnya kita tak bisa memaksanya untuk memberitahukan nama sang tokoh utama.
Ketika pertama kali hendak memasukkan buku ini dalam kotak "currently reading", aku sempat kebingungan karena novel ini tidak ada di database Goodreads. Sontak aku terkejut. Bagaimana mungkin novel yang telah di adaptasi ke layar lebar datanya tidak ada di Goodreads? Ditambah lagi ini pertama kalinya aku berkenalan dengan sang penulis. Tapi ternyata, ketika pertama kali terbit, atau sebelum di angkat jadi film, The Ghost Writer ini judulnya The Ghost. Pantas saja di Goodreads tidak ada, karena di Goodreads, buku ini...
Aku rasa tidak ada kata yang kurang tepat.
Pantas saja di Goodreads, aku merasa kebingungan. Ketika aku mencarinya dengan judul The Ghost Writer, buku ini tidak ditempatkan di halaman pertama pencarian secara buku ini tidak populer dengan judul tersebut. Tapi meski begitu, judul barunya tersebut jauh lebih cocok dibanding judul lama dan/atau aslinya.
Dengan tokoh utama yang berprofesi sebagai The Ghost Writer atau penulis bayangan, otomatis di buku ini banyak aturan dan tata cara dan cara kerja seorang penulis bayangan. Di buku ini, sebelum mulai menulis, penulis bayangan melakukan wawancara dengan sang pesohor yang namanya bakal nampang di sampul. Melakukan riset tentang si pesohor, dan tentu saja setelah draft pertama (naskah sebelum masuk ke tahap editing) selesai, si pesohor boleh mengobrak-abrik dan menentukan bagian mana saja yang boleh terbit dan mana tidak. Juga kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan dan tidak dilakukan pada penulis bayangan, seperti semisal, nama penulis bayangan masuk dalam daftar orang yang diberi ucapan terima kasih dan/atau si penulis yang sebenarnya tak diundang dalam peluncuran buku yang ditulisnya.
Dan tidak tanggung-tanggung, di tiap awal bab Robert Harris menyelipkan tata cara menjadi penulis bayangan yang baik yang dikutipnya dengan izin dari sebuah buku yang menulis tentang Ghostwriting.
Dari buku ini, aku mendapat pengetahuan bahwa buku autobiografi itu menggunakan sistem yang berbeda dengan jenis buku lainnya. Penerbit membayar sang selebritas untuk membukukan kisah hidupnya, dan untuk The Ghost Writer alias si penulis hantu dia mendapat bayaran hanya di awal. Maksudnya, dia mendapat bayaran hanya ketika proses penulisan, dan ketika buku sudah selesai, bayarannya juga berhenti di situ. Tapi hal itu tentu saja lumrah, secara si penerbit telah berinvestasi duluan dalam jumlah yang banyak (bayaran penulis bayangan tidaklah sedikit.)
Apakah semua penerbit di dunia memperlakukan aturan seperti itu pada buku autobiografi?
Well, saatnya masuk ke dalam kisah, sebab ini kan buku fiksi, yang tentu saja bagian utamanya adalah ceritanya.
Ceritanya... Keren sekali!
Saking kerennya aku sampai tak sadar sang tokoh utama kita tidak bernama, hahah. Jalinan ceritanya mengalir lantjar tanpa elemenisasi (?) pemaksaan. Karakterisasi tokoh-tokohnya kuat. Konfliknya sudah dilempar sejak awal, tapi dengan piawai Mr. Harris membuat pembatjanya mesti sabar, sesabar karakter si Aku, untuk masuk ke bagian serunya. Atau mungkin itu memang formula thriller, dimana menjanjikan sesuatu yang seru di bagian pertengahan hingga akhir?
"Remah-remah" yang dipersiapkan untuk endingnya tertata dengan baik dan muncul di saat yang tepat. Ada elemen kejutan di bagian belakang, tapi sama sekali tidak mengejutkanku karena remah-remah untuk tokoh yang dicurigai sudah memberi petunjuk kalau dia memang... Dan bahwa dalangnya adalah... Juga ternyata fakta terpenting diselipkan di...
Ih, apa deh itu pake titik-titik —"
Ya pan biar kagak sepoiler, cuy xD
Secara keseluruhan, aku menikmati pengalamanku menjadi The Ghost Writer. Atau The Ghost, bila disesuaikan dengan judul pertamanya. Dengan tidak diberi nama tokoh utamanya, kita seolah-olah "diberi kesempatan" bahwa kitalah si penulis bayangan tersebut. Yang jadi masalah atau ciri khas dari novel thriller adalah sinopsisnya, atau blurbnya, sudah menampilkan ketegangan. Jadi, bila kalian tidak sabar masuk adegan yang bikin deg-degan, kalian mesti menunggu hingga sekitar pertengahan buku. Tapi tenang aja, penantian kalian akan terbayar kok. Endingnya dijamin bakal bikin kalian pengen gigit-gigit bantal. Kendati tidak detail, The Ghost Writer memberi gambaran bagaimana seorang penulis bayangan melakukan pekerjaannya yang bak hantu.
Dan dari membaca The Ghost Writer ini, aku jadi penasaran, di antara para pesohor yang nelorin (unggas kali) buku, yang mana yang kira-kira menulis bukunya sendiri dan yang mana dibantu penulis bayangan?
The Ghost Writer / The Ghost
Sang Penulis Bayangan
Penulis: Robert Harris
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2010 (cetakan kedua)
Tebal: 320 halaman
Genre: Thriller - Suspence
Stew Score: Yummy! (4 of 5 stars)
Target: Adult (17 tahun ke atas!)
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
aku suka banget deh buku ini... selain emang pace nya yang kenceng dan bikin deg2an, settingnya yang agak horor juga pas bangeet... dan ada cuplikan2 tentang ghostwriter yang semuanya menarik di awal tiap bab. memorable pokoknya :)
BalasHapusIya, memang buku bagus ini, kak. Saya belum nemu filmnya, pensaran sama adaptasinya :))
Hapusaku baru paham maksudnya ghost writer. kirain penulis yg anonymous alias nggak terdeteksi hahaha. penasaran juga dgn film adaptasinya :D
BalasHapusAku juga penasaran dengan filmnya, kira-kira si tokoh Aku ini bakal dikasih nama apa, atau tetap konsisten tidak bernama seperti halnya ibunya Katniss dari THG :))
Hapus