Scene on Three [23]

Adegan ke-23, dari sebuah buku, yang ingin kubagikan pada dunia.

http://bacaanbzee.wordpress.com/

Dan menulis sendiri merupakan sebuah anugerah mendua. Kita, yang kecanduan menulis, memaki-maki diri kita sendiri dan merasa bersalah ketika kita tidak menulis, dan pada saat bersamaan menundanya dan mencari pengalihan. Mengapa? Karena hal yang paling membuat kita bahagia juga merupakan sesuatu yang membosankan, mengesalkan, dan sulit. Menulis membuat kita gila; tapi tidak menulis, bahkan membuat kita menjadi semakin gila.
Chicken Soup for Writer's Soul by Jack Canfield, Mark Victor Hansen, Bud Gardner, halaman 141

Paragraf ini, yang ditulis oleh Marcia Preston, menggambarkan dengan sangat baik apa yang dirasakan sebagian penulis (juga yang bercita-cita sebagai penulis). Atau setidaknya, seperti yang aku rasakan.

Yang pertama, memaki diri sendiri dan merasa bersalah saat tidak menulis. Ketika aku tidak menulis, aku marah pada sendiri. Kenapa dirimu tidak menulis hari ini, Jun? Katanya dirimu bercita-cita jadi penulis dunia, yang memenangkan nobel di bidang sastra, lantas kenapa dirimu hari ini malas menulis? Dan kemudian, setelah itu rasa bersalah menghinggapi diriku hingga aku mulai menulis.

Yang kedua, menundanya dan mencari pengalihan. Ini sangat benar sekali. Entah kenapa aku suka sekali menunda dan mencari kegiatan lain. Aku tidak tahu kenapa, mungkin karena aku tidak ingin cepat-cepat berpisah dengan tokoh-tokoh rekaanku?

Yang ketiga, hal yang paling membuat kita bahagia juga merupakan sesuatu yang membosankan, mengesalkan, dan sulit. Sama seperti seorang kekasih, kekasih pun juga merupakan seseorang yang membosankan (dengan kebiasaan yang itu-itu juga), mengesalkan (dengan kebiasaan buruk yang tidak kita suka yang tak ada harapan untuk diubah), dan sulit (ada kalanya kita tidak tahu dia sedang memikirkan apa dan dia tidak mau mengatakan dan membicarakannya!) Tapi meski begitu, entah kenapa kita merasa bahagia dan tahan terhadap semua itu. Mungkin karena sudah cinta setengah mati.

Hnn, ini kenapa jadi ngemengin kekasih ya? :))

Yang keempat, menulis membuat kita gila; tapi tidak menulis, bahkan membuat kita menjadi semakin gila. Aku tidak bisa lebih setuju lagi (?) dengan kalimat tersebut.

Bagaimana dengan kalian? Apakah kalian juga merasakan hal yang sama dengan Mrs. Preston—dan aku? Pertanyaan ini tidak terbatas pada dunia tulis-menulis saja, tapi juga banyak hal lain. Sebuah hal atau kegiatan yang entah bagaimana menjadi salah satu kebutuhan utama kita.

Punya adegan favorit juga? Berikut tata cara ikutan meme ini::
1. Tuliskan suatu adegan atau deskripsi pemandangan/manusia/situasi/kota dan sebagainya dari buku pilihan kalian ke dalam suatu post.
2. Jelaskan mengapa adegan atau deskripsi itu menarik, menurut versi kalian masing-masing.
3. Jangan lupa cantumkan button Scene on Three di dalam post dengan link menuju blog Bacaan B.Zee.
4. Masukkan link post kalian ke link tools yang ada di bawah post Bacaan B.Zee, sekalian saling mengunjungi sesama peserta Scene on Three.
5. Meme ini diadakan setiap tanggal yang mengandung angka tiga, sesuai dengan ketersediaan tanggal di bulan tersebut (tanggal 3, 13, 23, 30, dan 31).

4 comments:

  1. "Hnn, ini kenapa jadi ngemengin kekasih ya? :))"

    Eaaaa.., kenapa ya? Hohoho :D

    Hmm, betul juga...
    Btw, aku jadi bertanya-tanya kenapa hal yang paling membuat kita bahagia juga merupakan sesuatu yang membosankan, mengesalkan, dan sulit? *kena keplak* :P

    BalasHapus
    Balasan
    1. Hnn, mungkin karena akan lebih mudah bila dianalogikan dengan kekasih :p

      Untuk jawaban pertanyaan itu, sudah saya jawab di atas :p

      Hapus
  2. Selalu ada alasan untuk menunda-nunda sesuatu, selalu ada alasan untuk menyesal, hehe

    BalasHapus

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!