Kalimat pertama Kelas Dua di Malory Towers
"Aku sungguh menikmati liburan ini," kata Darrell saat ia memasuki mobil ayahnya, siap untuk berangkat ke sekolahnya kembali.
Sececap Kelas Dua di Malory Towers
Kehidupan Darrell bersama teman-temannya di Malory Towers berlanjut. Tentu saja, mengingat dia baru menghabiskan waktu satu tahun di sana dan dia tidak berniat untuk berhenti bersekolah. Bagaimana mau berhenti sekolah bila sekolah itu menyenangkan? Bagi Darrell, Malory Towers adalah sekolah terbaik di dunia!
Malory Towers adalah sekolah asrama khusus putri yang memiliki empat menara, yang masing-masing merupakan asrama para murid, dan berdiri menjulang di tebing di dekat laut. Lokasinya memang berbahaya tapi tiap detik para murid disuguhi pemandangan yang menakjubkan.
Kini Darrell telah menempuh empat semester dan berhak duduk di kelas dua. Begitu pula dengan teman-temannya: Sally yang sempat merasa tidak disayang ibunya, Mary-Lou yang kecil dan sangat pendiam, Irene yang jago musik tapi punya penyakit lupa yang akut, Alicia yang punya mulut yang tajam, Betty yang punya banyak stok lelucon, dan tentu saja, Gwendoline yang manja.
Di tahun kedua mereka ini ada tiga murid baru: Belinda, Daphne, dan Ellen.
Belinda... Dia punya penyakit lupa yang sama dengan Irene. Daphne yang sama kayanya, atau bahkan lebih kaya, dengan Gwendoline. (Karena keempat anak punya kesamaan, masing-masing dari mereka berdua memutuskan untuk menjadi sahabat baik.)
Ellen agak berbeda. Dia adalah anak baru yang masuk ke Malory Towers lewat jalur beasiswa. Dan karena beberapa hal, dia bersikap seolah tidak berminat berteman dengan siapapun.
Dengan bertambahnya tiga murid baru yang punya kepribadian menarik, kejadian seru apa yang bakal terjadi di Malory Towers kali ini, ya?
Citarasa Kelas Dua di Malory Towers
Akhirnya aku tahu berapa semester yang mesti ditempuh untuk satu tahun masa belajar di Malory Towers, setelah dibuat penasaran dan bingung di buku pertama serial ini: Semester Pertama di Malory Towers.
Buku ini... Masih sama mengejutkanku, walau buku kedua ini tidak "sekaya", seperti buku pertamanya.
Tidak banyak yang bisa aku katakan mengenai buku ini, selain bahwa plotnya mudah sekali untuk ditebak. Tapi lantas kenapa? Toh aku sangat menikmati ceritanya. Plot yang mudah ditebak tidak menggangguku sama sekali untuk dapat terhanyut mengikuti petualangan-petualangan anak-anak Malory Towers.
Jadi, ya, secara keseluruhan aku sangat merekomendasikan buku ini untuk dibaca semua orang. Dan satu yang aku suka dari Enid Blyton, dia tidak suka buang-buang waktu. Maksudku, dia tidak menggunakan banyak kata untuk menjelaskan beberapa hal.
Kelas Dua di Malory Towers
Judul asli: Second Form at Malory Towers
Penulis: Enid Blyton
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2004
Tebal: 256 halaman
Seri: Malory Towers #2
Genre: Realistic Fiction - Interpersonal Fiction - Boarding School Fiction - Klasik
Stew score: Yummy! (4 of 5 stars)
Target: Teen (11 tahun ke atas)
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
Khas buku anak2 klasik ya
BalasHapusErr, saya belum banyak batja buku anak klasik, jadi saya tidak tahu dimana khasnya. Atau khasnya itu karena banyak unsur edukasinya?
Hapus