Scene on Three [17]

Adegan ke-17, dari sebuah buku, yang ingin kubagikan pada dunia.


http://bacaanbzee.wordpress.com/

... Andrew sudah mengenal Krystal sejak sekolah dasar, dan terlibat banyak peristiwa penting dalam masa kecil Andrew yang ekstrem. Mereka mengejek namanya, tapi bukannya menangis seperti gadis-gadis kecil lain, Krystal yang saat itu masih lima tahun malah ikut-ikutan tertawa dan berteriak, "Weed-on! Krystal weed-on!"
The Casual Vacancy: Perebutan Kursi Kosong karya J.K. Rowling, halaman 36

weed ini cara batjanya mirip peed, yang berarti pipis.

Ketika hari guru, dua orang anak kecil yang jadi pelanggan toko ibuku, selain mengucapkan selamat hari guru padaku (mereka tahu aku guru les) dan memberiku bunga yang tampaknya diambil dari pinggir jalan, mereka juga menceritakan kalimat yang diucapkan guru mereka di sekolah: "Orang yang bahagia adalah orang yang bisa menertawai dirinya sendiri."

Saat itu, selain Spongebob, karakter yang kutahu dapat menertawai diri sendiri, sontak aku teringat dengan adegan yang susah dilupakan di atas dari salah satu karya Tante Jo itu. Dan satu pertanyaan timbul di benakku, Apa benar seseorang yang dapat menertawai diri sendiri orang yang bahagia?

Kalau Spongebob aku tak ragu, tapi Krystal? Aku rasa... Dia cukup bahagia (untuk tahu kisah lengkapnya, kalian mesti batja bukunya). Ya, aku rasa dia cukup bahagia. Dia datang dari keluarga yang berantakan, dengan ibu yang bahkan kesadarannya patut dipertanyakan, dengan rumah yang selalu berantakan dan berbau tidak sedap, dengan lingkungan yang tidak sehat dan dekat dengan kriminalitas, tapi bukan berarti dia tidak bisa menemukan kebahagiaan, bukan? Hanya karena hidupnya... kurang beruntung, dia tidak bisa tertawa lepas? Hanya karena dia terlahir sebagai dirinya, bukan berarti hipotalamusnya tidak berfungsi dengan baik bukan?

Ya, aku rasa Krystal bahagia. Dengan caranya sendiri. Dia tidak merasa tersinggung dengan ejekan mengenai namanya, sebab masih ada banyak hal yang lebih buruk yang dialaminya. Dia memilih ikut tertawa bersama teman-temannya dan tahu bahwa teman-temannya, dengan mengejeknya sama artinya dengan,  memperhatikannya.

Bagaimana menurut teman-teman? Baik soal kondisi Krystal (yang sudah membaca bukunya, atau yang belum baca tapi tahu soal dia), maupun soal kalimat yang diucapkan oleh seorang guru di atas?

Punya adegan favorit juga? Berikut tata cara ikutan meme ini::
1. Tuliskan suatu adegan atau deskripsi pemandangan/manusia/situasi/kota dan sebagainya dari buku pilihan kalian ke dalam suatu post.
2. Jelaskan mengapa adegan atau deskripsi itu menarik, menurut versi kalian masing-masing.
3. Jangan lupa cantumkan button Scene on Three di dalam post dengan link menuju blog Bacaan B.Zee.
4. Masukkan link post kalian ke link tools yang ada di bawah post Bacaan B.Zee, sekalian saling mengunjungi sesama peserta Scene on Three.
5. Meme ini diadakan setiap tanggal yang mengandung angka tiga, sesuai dengan ketersediaan tanggal di bulan tersebut (tanggal 3, 13, 23, 30, dan 31).

6 comments:

  1. hmm.. pembahasan yang menarik :D emang bener sih, menertawakan diri sendiri itu membutuhkan kebesaran hati dan keberanian ^o^

    BalasHapus
  2. Kalau kasus diejek nama kaya Krystal memang lebih mudah kalau kita ikut-ikutan meledek diri sendiri, biar yang ngeledek cepat bosen sendiri dan kitanya ikutan fun juga.

    Beda kalau kita marah-marah, yang ngeledek malah makin semangat, kitanya malah makin kesal. *pengalaman pribadi* :D

    BalasHapus
  3. Ah, ya, mungkin saat kecil Krystal memang bahagia dengan hidup apa adanya, atau karena tuntutan lingkungan/keluarga memaksanya tumbuh menjadi 'masa bodoh'

    BalasHapus
    Balasan
    1. Itu sangat mungkin sekali. Lingkungan dan keluarganya... yah, begitulah.

      Hapus

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!