A Letter for Gagasmedia

Cukup mengejutkan, bagiku tentu saja, Gagasmedia, penerbit kedua yang kukenal saat awal-awal aku tercebur ke dunia baca-membaca, telah mencapai usia satu dasawarsa. Betapa waktu bergerak cepat tanpa bisa dicegah!

Apakah sudah selama itu, Gagas? Rasanya baru kemarin aku membaca Tamu dari Langit karya Melody Muchransyah, novel terbitanmu yang pertama aku baca. Juga novel pertama yang memberiku pembatas buku. Tamu dari Langit bukanlah novel yang luar biasa, sejujurnya. Aku hanya memberinya nilai tiga dari lima. Tapi tetap saja novel itu memberiku kesan yang cukup mendalam karena merupakan novel fiksi ilmiah pertama yang kubaca.


Aku cukup senang, di ulang tahunmu yang kesepuluh, yang olehmu diberi title #unforgotTEN, pembaca buku sepertiku diberi kesempatan untuk menyampaikan harapan-harapanku untukmu. Kebetulan aku punya beberapa harapan untukmu.

Untuk membuatnya lebih mudah kamu baca, aku membuatnya dalam daftar. Aku mulai dari nomor terbesar.

10. Harapan yang akan dikatakan semua orang: Pertahankan kerja baikmu, Gagas!

9. Blurbnya lebih variatif lagi. Aku lihat akhir-akhir ini buku-buku fiksi Gagas sering menggunakan blurb yang puitis. Oke sih, tapi lama-lama bikin bosan.

8. Masih soal blurb. Kadang, aku menemukan blurbnya jauh lebih baik daripada isinya. Atau malah nggak ada sama sekali, cuman dikasih tagline saja. Aku harap, semoga ke depannya, antara blurb dan isi seimbang. Sama-sama bagus. Satu menerbitkan air liur (baca: bikin penasaran), satu lagi bikin ketagihan (baca: tak bisa berhenti membaca hingga halaman terakhir).

7. Makin banyak bukunya yang bestseller sehingga makin sering mengadakan kuis berhadiah buku. Kalau perlu satu minggu sekali kuisnya, hahah :p

6. Aku suka sekali dengan cover-covermu yang kebanyakan selalu tampak rupawan dan menawan. Semoga kerupawanan itu tetap terjaga.

5. Tetap dan konstan mengadakan lomba menulis tiap tahun.

4. Tetap berinovasi, menciptakan program yang seru. Seperti yang baru-baru ini kamu gagas, "merayu" pembaca buku satu kota untuk membuat grup atau melakukan kopdar untuk membahas buku. Menurutku, itu adalah inovasi yang seru dan brilian.

3. Mungkin admin untuk social media perlu ditambah. Terutama twitter. Pagi, siang, malam, pertanyaan dan apa pun itu sering dilemparkan pembaca atau penggemarmu ke social media untuk segera mendapatkan respon. Bukankah kamu ingin lebih dekat dengan pembacamu?

2. Membuka jalur pengiriman naskah fiksi lewat email. Bukannya mau sok mengajakmu untuk hemat kertas, tapi mungkin saja ada beberapa calon penulis yang potensial tapi sering terbentur biaya untuk mem-print karya mereka yang praktis minimal berjumlah puluhan.

Dan, yang merupakan harapan terbesarku padamu, wahai Gagasmedia adalah...

1. Membuka kembali divisi (?) FantasyLit. Aku tak tahu apakah divisi ini telah mati atau hanya istirahat saja. I love fantasy and sci-fi so much. Semoga dengan masuknya Magical Realism, yang bisa dimasukkan dalam kategori low-fantasy, seperti Of Bees and Mist—salah satu buku yang ingin sekali kubaca tapi tampaknya Sang Maha Kuasa belum mengijinkannya, membuatmu, Gagasmedia, jadi makin banyak menerbitkan novel-novel fantasi. Atau tepatnya menerbitkan novel-novel dalam semua genre, tak hanya romance dan komedi saja.

Harapanku memang, aku akui terbaca, muluk-muluk. Tapi aku bisa menjamin semuanya berasal dari hatiku yang terdalam demi kemajuan untuk Gagasmedia.

Titip salam buat kak Windhy yang sering bagi-bagi ilmunya di twitter pribadinya. Dan kapan beliau jalan-jalan lagi buat sekuel Life Traveler?

Oke, aku rasa suratku sudah jadi terlalu panjang. Satu lagi harapanku, semoga harapanku bisa kamu wujudkan. Semoga kamu makin gelegar membahana melalang buana dan bertahan lama di jagat dunia perbukuan. Dan bila ada kata-kataku yang kurang berkenan, mohon dimaafkan.

Akhir kata, mari buat Indonesia menjadi bangsa yang gemar membaca!

Salam,
Jun

0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!