The Grim Grotto
Penulis: Lemony Snicket
Penerbit: HarperCollins
Tebal: 352 halaman
Seri: A Series of Unfortunate Events #11
Genre: Fantasi - adventure - misteri - fiksi ilmiah
Stew score: Sweet!
Target: teen (14 tahun ke atas)
Sececap The Grim Grotto
Dari petualangan mereka di markas V.F.D, yang sayangnya baru dilalap ayam jago si jago merah yang dilepaskan oleh dua orang jahat yang bahkan ditakuti oleh Count Olaf: lelaki tanpa rambut tapi berjenggot dan wanita tanpa jenggot tapi berambut, Baudelaires bersaudara tahu hari Kamis minggu depan mereka harus menuju Hotel Denouement. Di mana para anggota V.F.D. akan mengadakan pertemuan. Mereka juga tahu bahwa barang yang ada di dalam Sugar Bowl (mangkuk gula atau wadah gula?) begitu pentingnya hingga tidak boleh jatuh pada orang jahat. Dan seseorang berinisial J.S. menjatuhkan Sugar Bowl ke (sungai) Stricken Stream.
Bukan hanya itu. Mereka akhirnya tahu kepanjangan V.F.D. yang mereka cari-cari selama ini: Volunteer Flame Departement. Dan menyadari bahwa lambang mata yang menjadi tatoo Count Olaf punya hubungan erat dengan V.F.D.
Hanya saja meski tahu soal hal itu, mereka tak tahu di mana letak Hotel Denouement. Sugar Bowl bisa hanyut ke mana saja. Mereka sendiri belum bisa kemana-kemana sebab mereka terjebak di atas toboggan, menyusuri Stricken Stream yang hilirnya esnya baru saja mencair—kebayang dong dinginnya kayak apa.
Untunglah, kapten Widdershins datang bersama kapal selamnya dan mengangkut mereka. Mengejar Sugar Bowl yang terbawa arus hingga ke laut.
Sedikit tentang kapten Widdershins: ketika ngomong selalu diselipi kata "aye!", sering mengucapkan motto-nya "He who hesitate is lost" (yang selalu dinterupsi oleh siapa saja dengan "Or she"), dan tahu banyak tentang hal-hal yang telah dialami oleh Baudelaires.
Kapten Widdershins punya semacam data soal arus sungai. Data yang kemudian bisa dibaca Klaus yang kemudian menuntun mereka ke sebuah gua di dalam laut: tempat di mana kemungkinan besar Sugar Bowl terdampar. Gua yang belakangan mereka tahu punya hubungan erat dengan V.F.D. (lagi).
Dan karena jalan masuk gua sangat kecil, maka Violet, Klaus, Sunny, dan putri tiri kapten Widdershins, Fiona-lah yang bertugas melakukan pencarian. Berhasilkah mereka? Rahasia atau misteri apalagi yang akan ditemukan Baudelaires di gua itu?
Citarasa The Grim Grotto
The Grim Grotto merupakan buku dari seri Unfortunate Events yang menurutku paling membosankan. Memang sih Lemony Snicket suka bertele-tele dalam bercerita, tapi biasanya selalu diselipi humor di dalamnya. Nah di The Grim Grotto ini... Ada humornya. Tapi sedikit.
Count Olaf yang biasanya jahatnya lucu (?) terasa sangat aneh. Apalagi cara tertawanya. Kapten Widdershins kadang lucu ketika bolak-balik melakukan kebiasaannya, tapi lama-kelamaan terasa menyebalkan. Untunglah ada Phil, si optimis dari Lucky Smells Lumbermill. Sayang kemunculannya amat sangat sedikit.
Satu hal yang paling aku suka dari The Grim Grotto adalah pesan yang dibawanya: bahwa tak ada orang yang benar-benar putih atau benar-benar hitam, melainkan abu-abu.
Ingat anak buah Count Olaf yang kedua tangannya berupa kait? Dari The Bad Beginning hingga The Slippery Slope dia tak pernah dipanggil dengan namanya. Tapi di sinilah untuk pertama kalinya pembaca Tales of the Baudelaires tahu namanya. Dan ternyata dia...
Overall, meski The Grim Grotto yang paling membosankan, tapi di The Grim Grotto ini-lah item penting lainnya mulai diperkenalkan: jamur beracun. Siapa pun yang terinfeksi akan mati dalam waktu satu jam! Dan endingnya, merupakan ending yang tak biasa. Tak sama seperti ke-10 prekuelnya. Alih-alih unfortunate yang ada malah menghadirkan cliffhanger bagi pembaca!!
P.S.
[1] Aku baru sadar Lemony Snicket ini amat sangat sering menggunakan kata "enormous."
[2] Merupakan buku pertama dalam seri yang memunculkan adegan ciuman di bibir. Tapi alih-alih romantis, yang ada malah terasa datar-datar saja.
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
0 comments:
Posting Komentar