Banyak buku bagus bertebaran, namun kadang hanya sedikit saja orang yang tahu. Sebab, mungkin buku bagus tersebut kurang dipromosikan atau mungkin pesonanya tenggelam oleh buku lain yang lebih populer. Atau bisa juga karena kendala teknis seperti bahasa alias belum diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia.
Memang, beberapa yang gape bahasa asli sebuah buku kadang tidak puas dengan kualitas terjemahan, tapi beberapa yang lain, yang kemampuan bahasa asingnya masih belepotan atau tidak tahu sama sekali, merasa sangat bersyukur sekali. Esensi atau keindahan bahasa penulis yang tertuang dalam bahasa asli (mereka) mungkin berkurang, tapi bukankah yang terpenting adalah isinya?
Di kesempatan yang berbahagia ini (#uhuy), aku ingin merekomendasikan buku bagus yang wajib sekali untuk dibaca, namun sayang belum diterjemahkan (mungkin baru terealisasikan saat filmnya mau/sudah rilis.) Dan buku itu adalah...
The Book Thief karya Markus Zusak
Review-nya bisa teman-teman baca di sini.
Kenapa aku mesti membaca The Book Thief? Judulnya aja udah jelek gitu. Pencuri Buku. Nggak baik tahu mencuri.
Sederhana kok. Jelas karena buku itu bagus banget.
Iya, aku tahu, Jun. Orang itu ngerekomendasikan sesuatu pasti yang bagus-bagus. Menurut pendapat mereka, kalau boleh aku tambahkan. Tapi beri aku alasan, satu saja kalau kamu merasa repot, kenapa aku mesti baca buku itu?
Karena... Lebih baik kamu baca reviewku deh. Yang linknya tadi sudah aku selipkan di bawah gambar cover bukunya. Atau mungkin aku beri gambaran singkat saja: buku itu tidak hanya menghadirkan hiburan yang oke banget—humornya ngena banget, tapi juga menghadirkan banyak hal lain seperti bravity, charity, humanity dan banyak hal mengejutkan lain yang bisa dilakukan manusia.
Arti buku bagi The Book Thief sendiri kurang lebih sama dengan arti buku bagiku, dan mungkin bagi teman-teman lainnya: di tengah situasi mencekam Jerman yang saat itu dipimpin Hitler yang, secara nggak langsung memaksa tiap warganya (asli Jerman) menjadi Nazi, kondisi ekonomi yang krisis berkat perang dunia 2 yang berkecamuk, buku menjadi semacam sanctuary-nya. Bentengnya. Tempat perlindungannya. Pelariannya dari dunia nyata yang... #silakanlanjutkansendiri
Dystopia di dunia nyata!
Punya rekomendasi buku bagus juga? Jangan ditahan, ntar malah jadi penyakit loh bagikan pada dunia lewat tulisan di blog kalian. Supaya makin banyak orang tahu. Dan siapa tahu ada penerjemah, atau orang-orang penerbitan, yang nyasar ke blogmu dan lalu... Kalian tahu apa lanjutan kalimatku ;)
Tertarik buat ikutan memeriahkan meme ini? Berikut tata caranya::
ada diskonan ga yah?
BalasHapusNggak tahu juga yak ._.
BalasHapusMakasih ya Jun sudah ikutan Meme Friday's Recommendation
BalasHapusHahaha, ini bukunya sama kayak yang di Vina. Jadi penasaran ^^
Buku bagus ini kak Ren. Wajib batja dan punya! :D
BalasHapus