The Vile Village by Lemony Snicket

The Vile Village

Penulis: Lemony Snicket
Penerbit: Harpercollins
Tebal: 272 halaman
Seri: A Series of Unfortunate Events #7
Genre: fantasi - misteri - science fiction - realistic fiction
Stew score: Sweet!
Target: Teen (11 tahun ke atas)

Sececap The Vile Village

Kali ini wali Baudelaire bersaudara agak sedikit berbeda dengan wali-wali mereka sebelumnya. Wali mereka kali ini jumlahnya banyak. Pengen tahu seberapa banyak? Ada tebakan? 3? 4? 7? 8? 27?

Jawaban tepatnya adalah seluruh orang dalam satu kota!

Dan karena pilihan wali Mr. Poe biasanya berakhir dengan walinya menyerah, bahkan beberapa ada yang meninggal, Mr. Poe menyerahkan beberapa nama kota yang bisa dipilih oleh anak-anak. Dan entah kebetulan atau memang ada artinya, mereka menemukan salah satu nama kota sama dengan singkatan yang belakangan ini familiar di benak mereka: V.F.D.

Town of V.F.D atau kota V.F.D.

Seperti yang kita tahu V.F.D. adalah "senjata" yang bisa digunakan untuk mengalahkan Count Olaf. Mungkinkah nama kota kecil itu berhubungan dengannya? Atau hanya kebetulan saja?

Namun, meski penduduk V.F.D. setuju untuk menjadi wali Baudelaires, tak ada satu pun penduduk yang mengijinkan anak-anak bernaung di bawah atap mereka. Jadi diputuskan mereka akan tinggal dengan handyman (tukang? Orang yang mengerjakan banyak tugas? Aku tak yakin apa terjemahan yang pas) town of V.F.D. yang bernama Hector.

Sedikit deskripsi Hector: baik, jago masak masakan Meksiko, tak seperti kebanyakan tokoh dewasa di serial ini: dia langsung percaya dengan semua omongan anak-anak Baudelaire, tapi dia sangat takut pada semua warga kota.

Tugas seorang handyman juga cukup berat, semisal membersihkan jalan, membersihkan air mancur, memotong rumput di halaman milik penduduk, dst. Dan karena anak-anak Baudelaire tinggal dengan Hector, mereka juga ikut melaksanakan tugas si handyman itu!

Ohh, tentunya bukan atas kehendak si handyman, melainkan atas keputusan Council of Elder (dewan pimpinan kota kecil yang aneh itu).

Perlu kalian tahu town of V.F.D. itu kota konyol yang mana menerapkan banyak sekali peraturan konyol. Semisal, "penduduk dilarang menggunakan peralatan mekanik" lalu "dilarang membaca buku selain yang telah disetujui Council of Elder" kemudian "dilarang menggigit-gigit sesuatu dengan alasan untuk kesenangan" dan masih banyak lagi peraturan konyol lainnya.

Lalu bagaimana dengan Count Olaf? Apalagi penyamarannya kali ini? Penyamarannya... Seperti biasa, mudah dikenali oleh anak-anak. Tapi kali ini dia datang dengan rencana yang lebih matang dari sebelumnya. Apa rencananya itu?

Dan satu lagi, Quagmires mengirimi Baudelaires petunjuk dalam bentuk gurindam (couplets) kalau mereka juga ada di town of V.F.D. !

Sanggupkah Violet, Klaus dan Sunny bertahan di town of V.F.D. yang menerapkan banyak peraturan konyol? Akankah mereka mendapat pencerahan mengenai keadaan sahabat mereka: Quagmire bersaudara? Mungkinkah V.F.D. yang menjadi tempat tinggal baru mereka adalah V.F.D. yang sama yang dimaksud oleh Quagmires, yang bisa digunakan untuk mengalahkan Count Olaf?

Babak baru telah dimulai. Dan mulai dari sini, Baudelaire bersaudara mau tak mau mesti membuang ilusi bahwa mereka memiliki orang dewasa yang melindungi mereka.

Citarasa The Vile Village

Hidup Baudelaire bersaudara ini emang nggak pernah benar-benar beruntung ya. Kalau nggak dapat wali yang kejam, pasti dapat wali yang penakut. Kecuali mungkin Uncle Monty yang dikenal anak-anak hanya beberapa jam.

Kali ini mereka mendapat Hector, yang tubuhnya bakal sekaku rambut yang kena semprot hairspray (?) tiap kali ada di dekat Council of Elder. Jadi ketika Violet, Klaus dan Sunny difitnah oleh, siapa lagi kalau bukan, Count Olaf yang menyamar, lidah Hector terlalu kaku untuk digerakkan. Alhasil, Violet, Klaus dan Sunny...

*tarik napas panjang bentar*

... Dijebloskan ke dalam penjara!

Seperti yang teman-teman tahu, baik yang mengikuti seri Unfortunate Events ini maupun yang membatja reviewku dari The Bad Beginning, pembunuhan terakhir terjadi di The Wide Window. Di The Vile Village ini pembunuhan itu terjadi lagi. Kali ini korbannya berasal dari keluarga si penulis. Seseorang dari keluarga Snicket.

Kemunculan salah satu Snicket yang disengaja itu tak sia-sia. Dia memberi sedikit pencerahan bagi anak-anak untuk memecahkan misteri V.F.D..

Untuk endingnya, sungguh di luar dugaan, dan tentu saja masih bikin gregetan! Mungkin karena pola yang biasa digunakan (ketemu wali, ketemu Count Olaf yang menyamar, tragedi, Mr. Poe muncul dan percaya pada anak-anak, penyamaran Count Olaf terbongkar, Count Olaf lari), tak digunakan lagi mulai dari buku ini.

Dan dimulai dari buku ini pula, Baudelaires bersaudara tak bisa menunjukkan wajahnya pada publik lagi karena surat kabar terkenal telah memberitakan bahwa mereka adalah pembunuh yang kejam.

Makin penasaran dengan lanjutannya? Sama, aku juga.

P.S.
[1] Jujur saja, hingga kini aku masih penasaran dan bertanya-tanya: Benarkah program itu, yakni satu kota menjadi wali seorang atau bahkan lebih yatim piatu, ada di dunia nyata? Atau hanya di seri Unfotunate Events ini saja? Mungkin ada yang bisa bantu?

[2] Mungkin The Vile Village adalah yang terakhir yang memuat banyak humor di dalamnya, sebab setelah ini jalan ceritanya menjadi jauh lebih serius.


Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
| |

0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!