Fever by Lauren DeStefano

Fever

Penulis: Lauren DeStefano
Penerbit: Simon and Schuster
Tebal: 235 halaman
Seri: The Chemical Garden #2
Genre: fiksi ilmiah - dystopia - adventure - romance
Stew score: Sugar - Free
Target: Teen (14 tahun ke atas)

Sececap Fever

Pernah dengan peribahasa, "Keluar dari kandang singa, masuk ke mulut buaya?" Itulah yang kini dialami Rhine dan Gabriel.

Setelah berhasil melarikan diri, dari pernikahan yang terpaksa dia lakukan demi bertahan hidup dan cengkeraman ayah mertuanya (atau majikan dalam kasus Gabriel) yang (di mata mereka) jahat, Rhine dan Gabriel berencana pergi ke rumah Rhine di New York. Bertemu dengan saudara kembar Rhine, Rowan.


Tapi perjalanan mereka tak berjalan mulus. Mereka tak sengaja terdampar di kawasan "hiburan" milik Madame Soleksi dan, sementara Gabriel dijadikan tawanan, Rhine dipaksa menjadi salah satu pekerjanya. Menjadi salah satu penghibur!

Tentu saja, sekali lagi, mereka merencanakan melarikan diri. Namun kali ini kondisinya berbeda: banyak penjaga yang mengawasi, serta kondisi Gabriel yang terserang demam, membuat pelarian lebih sulit dilakukan!

Belum lagi, entah bagaimana, ayah mertuanya berhasil menemukannya!

Sanggupkah Rhine dan Gabriel melarikan diri dari "taman hiburan" tersebut? Akankah Rhine akan bersatu kembali dengan saudara kembarnya, Rowan? Ataukah dia hanya akan menelan kekecewaan menemukan rumahnya kosong, menemukan saudara kembarnya telah menyerah pada kemungkinan dirinya masih hidup?

Citarasa Fever

Aku merasa de javu. Membaca Fever seperti ketika aku membaca The Scorch Trials. Sama mengecewakannya Cuman aku masih lebih The Scorch Trials, soalnya masih ada humornya di dalamnya.

World buildingnya masih oke. Beberapa hal yang sempat kupertanyakan di buku pertamanya, Wither, terjawab di sini.

Salah satu dari hal-hal yang aku suka selain endingnya, bagian terbaik dari buku Fever ini.

Rasa Asam Fever:
a. Perkembangan karakter Rhine yang jadi menyebalkan.
b. Keberadaan mimpi yang berulang kali muncul tiap Rhine tidur (hal ini memang bisa terjadi di dunia nyata, tapi aku tak bisa tidak mengakui kalau aku dilanda bosan dengan poin ini).
c. Aksinya terasa kurang. Adegannya sih lari-lari, tapi aku tak bisa merasakan adrenalinenya. Tak seperti di Wither, yang meski tak ada larinya, tapi suasana mencekamnya amat sangat terasa. Lah ini... Terasa amat sangat datar.
d. Romancenya terasa datar dan hambar juga. Memang, sejak di buku pertama aku lebih ngerasa hubungan Rhine - Gabriel lebih cocok ke persahabatan (kendati sahabat tak menciummu di bibir). Tapi chemistry yang terbangun di buku pertama seolah menguap, menyisakan sedikit air (?)

Overall, Fever adalah buku yang datar dan membosankan. Tapi tetap menghibur. Terutama deksripsi world-buildingnya yang benar-benar... karena dystopia, jelas menerbitkan ketidakinginan untuk tinggal di dalamnya. Dan isu kemanusiaannya yang... mending kalian batja sendiri untuk mengetahuinya, heheh.

Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
| |

2 comments:

  1. Buku pertamanya malahn blm sempat baca >,< (nunggu puny lengkap baru baca deh, daripada penasaran berat) ini blm tamat kan, karena masuk trilogy (benar tdk ya)

    BalasHapus
  2. Ya, ini trilogi kak. Dan di luar sana sudah terbit tiga-tiganya :)

    BalasHapus

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!