Kalimat pertama The Vampire Prince
Waspadalah terhadap orang yang kaupercayai.
Sececap The Vampire Prince
Namanya Darren Shan. Dan dia manusia setengah vampir. Dan dia baru-baru ini mengikuti Ujian Inisiasi demi membuktikan bahwa darah vampir layak mengalir di nadi dan venanya.
Hanya saja, dia gagal menyelesaikan ujiannya. Kegagalan membuatnya mesti berkunjung ke Aula Kematian alias... Dia dijatuhi hukuman mati!
Tapi salah seorang sahabatnya, Kurda, meyakinkannya untuk melarikan diri. Dan karena Darren belum ingin menutup buku kehidupannya, dia pun mengikuti saran Kurda. Di tengah jalan, ada sahabat lain Darren yang muncul, yang mencoba mencegahnya. Tapi Kurda, sama seperti yang dilakukannya pada Darren, berhasil meyakinkan si pendatang baru. Perjalanan pun dilanjutkan. Tapi saat tinggal beberapa langkah lagi dari jalan keluar... Mereka berpapasan dengan gerombolan vampaneze!
Olala, apa yang mesti mereka lakukan? Ditambah lagi mereka kalah jumlah 10 kali lipat lebih!
Tapi itu bukan kejutan yang sebenarnya. Kejutan yang sebenarnya adalah... Kurda berkomplot dengan para vampaneze itu!
Darren berhasil kabur dari mereka, keluar dari Gunung Vampir, tetapi kondisi tubuhnya semakin parah (akibat dari Ujian Inisiasi ditambah usaha pelariannya). Seandainya dia tak bertemu kawan lama, mungkin dia bakal mati di alam liar.
Tak ada yang tahu mengenai pengkhianatan Kurda kecuali Darren. Yang jadi masalah adalah, bila dia kembali ke Gunung Vampir dan melaporkan pengkhianatan Kurda, itu sama dengan menyerahkan nyawanya sendiri. Sebab vampir gila hukum. Tak pernah sekalipun mereka melanggar hukum yang telah dibuat selama berabad-abad, walau si pelanggar hukum merupakan orang baik dan telah melakukan hal yang berjasa.
Citarasa The Vampire Prince
Jauh lebih bagus dari prekuelnya!
Sekali lagi, aku mesti berterima kasih pada Ryana as Roro. Bila bukan karena giveawaynya, mungkin aku belum membaca buku ini.
Sekarang, kalian pasti bertanya-tanya apakah Darren berhasil memberitahu para vampir, juga para pangeran vampir, mengenai pengkhianatan Kurda? Setelah pulih dari luka-lukanya, ya, dia berhasil melakukannya. Dan anehnya, Kurda tidak menyangkalnya.
Ya, Kurda tidak menyangkalnya. Aneh banget, kan? Sebagai seseorang yang merupakan calon pangeran vampir dia lebih dipercaya oleh bangsanya dibanding Darren yang masih bau kencur dan kemangi (?) Lantas kenapa dia tak membela diri? Kenapa dia lebih memilih hukuman mati ketimbang hidup aman di dalam lumpur kebohongan? Ataukah lumpur kebohongan begitu buruknya hingga dia rela jiwa dan raganya dipisahkan dengan pancang yang sangat tajam?
Kurda punya alasan bagus untuk tidak berbohong. Dan bila dia berada di tengah-tengah manusia, mungkin sekali pengkhianatannya akan diampuni. Tapi dia berada di antara vampir, makhluk yang amat teramat sangat menjunjung tinggi peraturan, sekali pengkhianat tetap pengkhianat dan hukumannya adalah menjadi penghuni Aula Kematian hingga maut datang menjemput.
Hal yang berlaku pula bagi Darren. Meski telah berjasa, dan mengagetkan banyak orang dengan muncul nyaris telanjang bulat, eh, maksudku muncul secara tiba-tiba, kegagalannya di Ujian Inisiasi tetap harus dibayarnya.
Secara keseluruhan, The Vampire Prince lebih dari lumayan. Aku memang sudah menduga ada alasan yang logis dibalik tindak-tanduk Kurda. Tapi aku sedikit tidak menyangka kalau alasannya adalah karena itu, yang bagiku berimbas pada sesuatu yang lebih besar seperti ending dari serial ini.
Ohh, dan berkenaan dengan karakter Arra Sails, aku merasa Mr. Shan, the author, "memaksakan" sedikit sifat pada vampir wanita itu. Arra itu gini, Arra itu gitu, tapi lewat deskripsi sepanjang tiga buku (buku ini dan dua prekuelnya), agak jauh berbeda.
Ending The Vampire Prince tidak semenggantung prekuelnya, Trials of Death. Bagus, masuk akal, tapi agak sedikit unreal bagiku.
The Vampire Prince
Pangeran Vampir
Penulis: Darren Shan
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2010
Tebal: 192 halaman
Genre: Fantasi - Horror - Supernatural - Adventure
Stew score: Sweet!
Target: Teen (12 tahun ke atas!)
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
0 comments:
Posting Komentar