Kalimat pertama The Wrath of Mulgarath
Cahaya pucat matahari yang baru terbit membuat embun bersinar di atas rerumputan saat Jared, Mallory, dan Simon susah payah menelusuri jalanan pagi itu.
Sececap The Wrath of Mulgarath
Sepulang dari menyelamatkan Mallory dari tambang tua, Grace bersaudara terkejut mendapati rumah mereka (atau tepatnya rumah Bibi Lucinda yang telah lama tak ditinggali) porak-poranda! Dan menemukan bahwa ibu mereka tidak ada dimana-mana!
Menurut saksi mata, yakni Thimbletack, Ibu mereka diculik oleh Mulgarath!
Tentu saja anak-anak Grace tidak serta-merta mendatangi sarang Mulgarath. Selain karena mereka masih anak-anak, anak-anak biasa tanpa kemampuan sihir lebih tepatnya, Jared juga tidak ingat tentang Ogre. Tentang kelemahan makhluk jahat itu.
Lantas, bagaimana Jared, Simon, dan Mallory menyelamatkan ibu mereka? Apa nekad saja cukup?
Citarasa The Wrath of Mulgarath
Buku terakhir dari serial Spiderwick Chronicles. Dan merupakan buku tertebal di antara para pendahulunya.
Penculikan tampaknya menjadi salah satu hal yang disukai sang musuh utama dalam serial ini. Di buku yang kedua, Simon diculik (tapi berujung bahagia, yakni Simon dapat peliharaan baru, sebuah Griffin yang kemudian diberinya nama Byron). Di buku keempat, giliran Mallory yang diculik (tapi berujung cukup oke juga, dimana Mallory dapat pedang baru buatan dwarf yang oke punya), dan di buku terakhir lagi-lagi terjadi penculikan. Kali ini yang diculik adalah orang yang pada awalnya tidak tahu makhluk ajaib itu ada: Helen Grace, ibu dari anak-anak Grace.
Namun, bila di dua penculikan awal alasannya masih bisa diterima:
1. Penculikan Simon: Simon dianggap Jared, bocah yang membaca Panduan Lapangan
2. Pendulikan Mallory: Diculik agar sang musuh mau menyerahkan Panduan Lapangan.
Maka di penculikan yang terakhir, bagiku, agak terasa aneh.
Kenapa? Pertama, kita lihat kondisi rumah. Yap, seperti pada sececap, kondisinya porak-poranda. Kedua, siapa yang melakukannya? Saksi mata mengatakan si penculik. Ketiga, apa yang dia cari? Tentu saja hal yang paling diinginkan: Panduan Lapangan.
Nah, bila sudah memiliki buku itu, lantas kenapa pakai culik-menculik segala?
Kalau tujuannya untuk memancing kakak-beradik Grace, repot amat cara Mulgarath. Kenapa tidak menunggu si anak-anak pulang dan melakukan serangan kejutan?
Di adaptasi dan di buku, adegan battle terakhir dilakukan di lokasi berbeda. Bila di adaptasi film di rumah keluarga Spiderwick, maka di buku di sarang Mulgarath. Dan sarang Mulgarath sangatlah menantang. Banyak hal-hal yang untuk anak kecil bisa dibilang terlalu ekstrem.
Endingnya juga berbeda. Meski untuk adegan kejatuhan Mulgarath, baik di buku dan di film, adegannya sama persis.
Secara keseluruhan, The Wrath of Mulgarath cukup oke. Tidak meninggalkan misteri tertinggal—sehingga bikin pengen cakar-cakar tembok. Dan ending dari serial ini juga cukup baik. Tapi dari segi cerita, dan sebagai pelahap cerita aku mesti mengomentarinya, bagiku ceritanya biasa saja. Tapi dari segi ilustrasi, beuh, top pisan euy!
The Wrath of Mulgarath
Amarah Mulgarath
Penulis: Holly Black dan Tony DiTerlizzi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2009 (cetakan keempat)
Tebal: 168 halaman
Seri: The Spiderwick Chronicles #5
Genre: Fantasi - Adventure - Family fiction
Stew score: Sweet (3/5)
Target: Children (8 tahun ke atas!)
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
0 comments:
Posting Komentar