Kalimat pertama Lucinda's Secret
Jared Grace membalik kaus merahnya, dan mengenakannya terbalik.
Sececap Lucinda's Secret
Setelah tahu bahwa penangkapan Simon bukan semata-mata karena Goblin ingin memanggangnya dan memakannya, tapi karena menginginkan buku Panduan Lapangan (berisi catatan lengkap makhluk-makhluk ajaib dan fantastis), terjadi perpecahan antara Jared dan Mallory.
Mallory merasa adalah ide bagus kalau buku itu diserahkan saja pada goblin sehingga mereka bisa hidup tenang. Sementara Jared ingin mempertahankannya dengan alasan tambahan, seandainya buku itu diserahkan apa ada jaminan bahwa goblin benar-benar membiarkan hidup mereka damai? Dan itu belum semuanya, dengan menyerahkan Panduan Lapangan, sama juga dengan menyerahkan Byron, griffin yang baru-baru ini menjadi peliharaan terbaru Simon.
Mereka sama-sama bingung. Tidak menemukan jalan keluar. Tidak tahu harus berbuat apa. Hingga di benak Jared terbersit nama pemilik rumah yang kini mereka tinggali, rumah yang sama tempat Panduan Lapangan disembunyikan: Lucinda Spiderwick, Bibi buyut mereka.
Dan Bibi Lucinda akan menceritakan rahasianya pada mereka. Rahasia yang membuatnya terdampar di rumah sakit jiwa.
Citarasa Lucinda's Secret
Eh, tapi, setelah dipikir-pikir, aku rasa aku salah bikin "sececapnya." Hanya paragraf terakhir :))
Kalau rahasia, kenapa bikin Bibi Lucy ada di rumah sakit jiwa? Tentunya Bibi Lucy ada di sana bukan karena keinginannya sendiri, kan? Nah, inilah kenapa aku merasa kalimat terakhir di sececap kurang pas.
Review sendiri direview sendiri *ironi di atas ironi* XD
Rahasia Bibi Lucy tentu saja mengenai pengetahuannya perihal dunia makhuk lain: bogart, goblin, troll, elf, dan lain-lain. Sebab dibanding saudarinya yang merupakan nenek anak-anak Grace, Lucinda jauh lebih dekat dengan ayahnya: Arthur Spiderwick, yang tak lain dan tak bukan penulis dari Panduan Lapangan.
Di buku tiga ini, kita akan dikenalkan pada beberapa makhluk baru dalam semesta Spiderwick seperti Phooka (dia memiliki telinga kelinci dan tingkah lakunya agak sedikit gila), unicorn, dan elf.
Diadaptasi filmnya, banyak adegan di buku ini tidak ada. Tiga makhluk ajaib yang baru muncul pun tidak muncul, meski khusus untuk elf di adaptasi filmnya diganti dengan peri-peri kecil berwarna putih.
Ada satu perbedaan besar antara buku dan adaptasi filmnya yakni lingkaran pelindung.
Sejak buku pertama aku sudah penasaran, kok tidak ada lingkaran pelindung, ya? Soalnya gini, musuh yang menginginkan Panduan Lapangan tahu bukunya ada di rumah Spiderwick, bahkan Lucinda pun mengatakan rumah itu tidak aman—sebab wanita tua yang sejak kecil kehilangan ayahnya itu suka diserang oleh para makhluk jahat, tapi kenapa dia menunggu buku itu menampakkan diri daripada mengobrak-abrik seluruh rumah?
Memang ada penjelasannya, walau tak cukup kuat, yakni Panduan Lapangan tersimpan di ruang rahasia. Serahasia apapun ruangan itu, kalau dihancurkan pasti ketemu juga.
Dan lalu di buku dua, para goblin menanyai Simon (yang dianggap Jared) mengenai Panduan Lapangan. Daripada masuk ke dalam rumah, para goblin memilih menculiknya dan membawa Simon pergi. Kenapa mereka lakukan itu? Padahal secara jumlah mereka bisa saja menang. Dan kenapa mesti saat itu? Kenapa bukan pas malam hari pas keluarga Grace sedang tidur? Kalau memang sebegitu butuhnya dengan buku itu, kenapa menunggu? Atau jangan-jangan sang musuh ini punya kesabaran seluas samudera? Atau jangan-jangan mereka tidak tahan berada di dekat banyak manusia?
Dalam ceritanya, Bibi Lucy semasa remaja sering didatangi oleh mereka yang menginginkan Panduan Lapangan. Di adaptasi filmnya, ada yang dengan kreatif menambahkan lingkaran garam di sekeliling tempat tidurnya. Nah, bagi yang membaca bukunya tanpa menonton adaptasi filmnya pasti dibikin penasaran, kenapa para "penyiksa" itu tidak mendatanginya lagi? Apa karena mereka bosan dan akhirnya memilih percaya dengan omongannya bahwa Lucy tak tahu-menahu soal Panduan Lapangan?
Meski begitu, Spiderwick Chronicles masih enak untuk dibatja kok, heheh.
Secara keseluruhan, Lucinda Secret buku yang cukup oke. Sama seperti dua prekuelnya dan dua sekuelnya. Karakter-karakternya masih sama, terasa nyata sebab tak ada yang benar-benar terlalu baik dan jahat, kecuali mungkin sang musuh utama. Bahasanya mudah dimengerti dan to the point ke pokok permasalahan. Dan, tentu saja, gambar-gambar bikinan Mr. DiTerlizzi masih jadi primadona dari serial ini, heheh.
Lucinda's Secret
Rahasia Lucinda
Penulis: Holly Black dan Tony DiTerlizzi
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tahun terbit: 2009 (cetakan keempat)
Tebal: 136 halaman
Seri: The Spiderwick Chronicles #3
Genre: Fantasi - Adventure - Family fiction
Stew score: Sweet (3/5)
Target: Children (8 tahun ke atas!)
Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
0 comments:
Posting Komentar