[Book to Movie] Blindness

Bagaimana bila, di tengah-tengah melakukan aktifitas, tiba-tiba kamu kehilangan penglihatan? Panik? Merasa tak berdaya? Frustasi? Tapi itulah yang dialami oleh seluruh penduduk negara!

Wabah kebutaan putih menyerang penduduk secara tiba-tiba!

Wabah itu berawal dari seorang pria Asia. Di tengah-tengah menunggu lampu lalu lintas menyala hijau, tiba-tiba saja matanya dibanjiri terang. Seketika sekitarnya terlihat putih!

Ketika diperiksakan ke dokter mata, dokter bilang tak ada masalah pada matanya. Nah, lho? Ada beberapa kemungkinan. Tapi si dokter merasa tak sanggup lalu merujuk pria Asia tersebut ke rumah sakit yang peralatannya lebih canggih.

Keesokan harinya, bukan hanya pria Asia yang matanya "seolah" dibanjiri cahaya. Semua orang mulai mengalami kebutaan. Anak-anak, dokter mata, orang tua, dokter, suster, pencuri, pelacur semuanya dijangkiti kebutaan putih!

Kebutaan putih menjadi pandemik!


Bagaimana dengan orang (yang sudah lama) buta? Mungkinkah dengan pandemik ini mereka jadi bisa melihat? Atau warna hitam yang sering mengisi bola mata mereka terusir dan digantikan oleh warna putih?

Tentu saja publik, yang belum terjangkit, panik. Mereka kemudian mendesak pemerintah untuk melakukan pencegahan yakni dengan, mengkarantina mereka-mereka yang terkena kebutaan putih.

Namun, diantara semua yang terjangkit penyakit aneh itu, ada satu orang yang, meski telah menyentuh, berinteraksi, tinggal bersama mereka yang terinfeksi, tetap tidak kehilangan penglihatannya. Dia adalah istri dari si dokter mata. Dan belum ada yang tahu soal dia masih bisa melihat kecuali suaminya.

Ketika jumlah orang yang terinfeksi banyak, kondisi rumah (sakit) karantina semakin... Kacau-balau. Si dokter mata, melalui mata istrinya, meminta agar orang-orang setidaknya bertanggung-jawab dengan diri mereka dan lingkungan sekitarnya yang menjadi semakin kumuh seiring ketidakpedulian mereka.

Suasana makin parah dengan orang-orang di bangsal 3 mulai mengambilalih pembagian jatah makanan. Mereka menetapkan harga bagi orang-orang di bangsal lainnya bila ingin makan!

Yang menurutku agak aneh, untuk apa barang-barang berharga itu (sebagai ganti makanan). Orang-orang di bangsal 3 itu, sama seperti orang di bangsal lainnya, tidak bisa keluar dan menggunakan barang-barang berharga tersebut.

Masalah sebenarnya baru keluar saat barang-barang itu habis. Bangsal 3 pun menyadari itu dan mengganti cara pembayaran jatah makanan. Cara pembayarannya dengan... memenuhi kebutuhan biologis orang-orang di bangsal 3 (yang tampaknya hanya terdiri dari pria saja).

Blindness sendiri diadaptasi dari novel dengan judul sama hasil karya Jose Saramago. Novel ini sendiri sudah pernah diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia (dengan cover jelek tapi menggambarkan isi cerita dengan cukup oke) oleh penerbit yang sempat mengalami gonjang-ganjing internal sebelum akhirnya kembali dengan nama yang imajinatif.

Aku sendiri secara tak sengaja menemukan judul novel ini ketika aku sedang menelusuri daftar novel-novel dystopia. Dan langsung kepincut dengan sinopsisnya yang... Semelohai (?)

Namun tampaknya aku ditakdirkan lebih dulu menonton adaptasi filmnya.

Secara keseluruhan, adaptasi film Blindness ini keren. Oke bangetlah untuk ditonton. Memang tidak diberi penjelasan sebab-akibat dari mana kebutaan putih itu berasal. Namun, aku rasa, memang bukan itu tujuan film (juga buku?) itu dibuat. Buku ini dibuat untuk mengkritisi penglihatan. Penglihatan mungkin merupakan indera terpenting dibanding indera yang lain, tapi juga merupakan indera yang paling sering menimbulkan gejolak. Tanpa penglihatan, seseorang akan menganggap dirinya dan orang lain sama. Tak ada lagi warna berbeda. Tak ada lagi tampan/cantik atau buruk rupa. Pokoknya beberapa hal yang biasa menyulut perkelahian hilang deh.

Selain masalah penglihatan, Blindness ini juga mengkritisi masalah sosial dan... Ilmu alam.

Tapi karena Blindness ini bukan jenis film keluarga, otomatis bagi yang tidak suka dengan adegan yang mempertontonkan kebutuhan biologis manusia secara eksplisit, lebih baik jangan menonton film ini, sebab bagian, err, ilmu alam ini sangat penting untuk kontribusi cerita.



0 comments:

Posting Komentar

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!