Magic Lessons by Justine Larbalestier

Magic Lessons

Penulis: Justine Larbalestier
Penerbit: Gramedia Pustaka Utama
Tebal: 304 halaman
Judul terjemahan: Pelajaran Sihir
Seri: Magic or Madness #2
Genre: Fantasi - Fiksi ilmiah -Australia Literature
Stew score: Sweet!
Target: young - adult (15 tahun ke atas)

Sececap Magic Lessons

Kalau kalian diberi pilihan antara menggunakan sihir (dengan resiko mati di usia muda) atau menjadi gila (tapi bisa mencicipi usia tua), mana yang akan kalian pilih?

Pasti jawaban kalian... Nggak ada pilihan lain apa?

Sayangnya, bagi Reason, Tom dan Jay-Tee, mereka tak punya pilihan. Mereka harus memilih antara memudar dan tak sampai umur 20 tahun, atau berakhir di rumah sakit jiwa. Bukan opsi yang menyenangkan, tentu saja. Dan mungkin terasa tidak adil karena dua-duanya berujung pada kesialan.

Reason mendapati dirinya sekali lagi berpindah ribuan mil dari Sydney ke New York dalam hitungan detik. Dari malam ke siang. Dari musim panas ke musim dingin. Tentu saja itu bukan keinginannya. Yang cukup mengejutkan itu bukan lagi kesengajaan, melainkan karena ia ditarik oleh seseorang yang memiliki kekuatan sihir yang amat kuat dan dahsyat!

Mungkinkah kakeknya? Kakek yang jahat dan ingin menghisap sihirnya agar bisa hidup lama?

Sayangnya bukan. Reason bisa merasakan kekuatan ini lain. Kekuatan sihir itu jauh lebih besar dari miliknya mau pun dari orang-orang yang dikenalnya. Kekuatan sihir itu juga, sungguh mengejutkan Reason yang bisa merasakannya, berusia ratusan tahun. Dan penggunanya tampak sangat waras baginya.

Kok bisa? Bukankah kalau sihir digunakan akan membuat penggunanya kehilangan umurnya dan akan membuat penggunanya gila kalau tak digunakanya? Tapi dia... Kekuatan yang menarik Reason...

Reason mencoba mencari jawaban. Apa yang diinginkan penyihir tua itu darinya? Kenapa dia menarik Reason dan bukan lainnya, misal Tom atau Jay-Tee yang jelas-jelas satu ruangan dengannya? Kepala Reason makin pusing karena pertanyaan yang muncul setelah pelajaran sihir yang didapatnya dari neneknya belum juga sempat terjawab, sementara usianya... Tidak lama lagi.

Sanggupkah Reason menemukan jawaban yang dicarinya sebelum dirinya memudar, meninggalkan dunia fana?

Citarasa Magic Lessons

Seperti biasa, kita awali dengan kemasannya.

Kemasannya cukup menarik. Kombinasi warnanya oke. Tak sampai mencolok mata. Tak membuat malu ketika "diajak" jalan-jalan keluar.

Untuk blurbnya, atau sinopsis singkatnya, cukup membuat penasaran bagi yang pertama baca seri Magic or Madness ini dari buku dua ini. Tapi kalau udah baca buku pertamanya, pasti penasaran setengah mati. Bagaimana seseorang masih bisa bertahan hidup dengan kekuatan sihir yang besarnya... Besar banget, tanpa kehilangan kewarasan dan berumur panjang?! Apa rahasia? Mungkinkah dia menyedot banyak sihir dari penyihir lain? Atau mungkinkah dia minum jamu? #krik

Yang paling aku suka adalah idenya. Ide yang satu, yang menggunakan sihir akan mati muda, sudah biasa. Sudah sering digunakan. Tapi ide yang satunya, yang tidak menggunakan sihir akan kehilangan kewarasan, nah itu baru bagiku. Sangat dilematis bukan? Persis kayak makan buah simalakama.

Karakternya tak ada yang istimewa, setidaknya bagiku, sehingga tidak ada satu tokoh pun yang menarik perhatianku.

Bagi yang cepat bosan, untunglah jalan cerita Magic Lessons bergerak cepat dan jumlah halamannya tidak terlalu banyak (yang membuatku berpikir, kenapa tidak dijadikan satu buku saja alih-alih memecahnya dalam trilogi?).

Klimaksnya kurang nendang, tapi endingnya amat sangat membuat penasaran. Si Reason baru melakukan sekali sudah... (#opoo?)

Overall, Magic Lessons ini oke. Beberapa hal memang terasa kurang memuaskan, tapi aku suka ide dasarnya. Aku suka endingnya. Aku suka banget dengan beberapa istilah gaul Australia yang tak diterjemahkan: menambah perbendaharaan kata. Jadi penasaran bagaimana novel versi bahasa aslinya ditulis (menggunakan bahasa inggris Amerika dan Australia).

P.S.
Terima kasih untuk mas Dion dan kak Yudith yang telah memberiku kesempatan membaca buku ini.

Posting ini diikutkan dalam Reading Challenge::
| |

2 comments:

  1. jadwal terbit novelnya tahun 2014, tanggal berapa ya? soalnya sekarang udah gak ada lagi di Gramedia

    BalasHapus
  2. Eh, maksudnya jadwal cetak ulangnya? Wah, kalau soal cetak ulang saya tidak tahu. Mungkin bisa langsung menanyakannya pada gramedia selaku penerbit.

    BalasHapus

 

I'm part of...

Follower

Hey, Jun!